Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Perubahan Kebijakan BOJ Buat Yen Berhasil Naik dengan Perlahan

Perubahan Kebijakan BOJ Buat Yen Berhasil Naik dengan Perlahan

by Didimax Team

Mata uang Jepang, Yen berhasil meningkat dengan tenang dan menuju puncak dari 4 bulan terakhir. Peningkatan mata uang Jepang ini semakin membaik terhadap Dolar pada Kamis, 22 Desember 2022. Hal tersebut diketahui setelah Bank of Japan merubah kontrol imbal dari hasil obligasi pada pekan ini.

Hal ini merupakan perubahan yang cukup baik, setelah Minggu lalu perdagangan terlihat cukup membosankan. Saat ini posisi Yen meningkat sekitar 0,3% dan mendapatkan nilai lebih tinggi menjadi 132,05 per dollar. 

Perubahan tersebut terjadi setelah adanya lonjakan pada level tertinggi 4 bulan sebelumnya yaitu berada pada nilai 130,58. Keputusan BOJ pada Selasa telah mengizinkan imbal dari hasil obligasi selama 10 tahun dan bergerak 50 basis poin di kedua sisi menjadi 0%-nya. Hal ini tentu lebih lebar sebelumnya dari pita 25 basis poin.

 

Kenaikan Mata Uang Jepang Setelah BOJ

Kenaikan mata uang Jepang yaitu Yen meningkat secara perlahan-lahan setelah adanya keputusan BOJ. Greenback mulai naik 0,6% terhadap Yen, padahal pada sesi sebelumnya gagal memulihkan penurunan 3,8% dengan signifikan setelah berita Selasa.

“BOJ sendiri telah membuka pintu, tentu saja akan ada kelonggaran terhadap kebijakan super longgar lebih lanjut” ungkap Sean Callow yang merupakan mata uang senior di Westpac.

Selanjutnya Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kasus bagaimana aksi-aksi harga pada Ye. Callow juga mempertanyakan apakah orang ingin mencoba memukul Yen terhadap Dollar setelah menyerap kejutan di hari Selasa.

Sedangkan pada mata uang Euro ternyata Yen stabil di 150,27. Apabila diperdagangkan Yen Berada di posisi 159,73 per pohon. Kedua pasangan mata uang tersebut tentu bertahan mendekati Puncak setelah hampir 3 bulan dan mulai meningkat pada hari Selasa.

Pinjaman pada publik Inggris secara tak terduga juga melonjak bulan lalu di level tertinggi untuk catatan November. Kenaikan mata uang Yen terhadap dolar tersebut juga menggarisbawahi adanya tantangan baru bagi ekonomi Inggris. 

“Angka pinjaman hanya menjadi pengingat agar mengetahui bagaimana sulitnya posisi Inggris jika dilihat secara fiskal” Menurut Callow.

Mata Uang Negara Naik Turun Hadapi Akhir Tahun

Jika mata uang Jepang berhasil naik secara perlahan-lahan setelah adanya kebijakan BOJ, begitu juga dengan mata uang Euro. Mata uang Euro berhasil naik tipis sebanyak 0,1% menjadi $1,0617. Peningkatan tersebut tentu memberikan keuntungan tipis dan masih mungkin untuk meningkat kembali.

Terangkan untuk mata uang Aussie 0,22% menjadi $0,67225. Kiwi berhasil turun 0,06% menjadi $ 0,62905 setelah sebelumnya justru merosot menjadi 0,8% semalam. Dengan berbagai macam jenis mata uang dunia, justru indeks dolar Amerika Serikat lebih rendah 0,3% dan berada pada posisi 104,10.

Tingkat kepercayaan konsumen Amerika Serikat ini naik pada level tertinggi 8 bulan sebelumnya. Kemudian pada bulan Desember terjadi inflasi turun nilai dan pasar tenaga kerja tetap kuat. 

Hal tersebut tentu memberikan kekhawatiran terhadap resesi di tahun 2023, dampaknya akan ada rumah tangga yang berencana untuk melakukan pembelian besar-besaran selama 6 bulan kedepan sesuai dengan data yang telah dirilis, Kamis, 22 Desember 2022.

Sedangkan di Asia mata uang Cina yaitu Yuan naik lebih tinggi pada 6,9775 per dolar namun pada perdagangan sebagian besar menjadi sideways dalam beberapa sesi terakhir dikarenakan peningkatan kekhawatiran lonjakan kasus covid-19 di seluruh negeri.

Perekonomian yang dimiliki China saat ini sangat dirugikan karena adanya pembatasan terkait covid-19 yang cukup ketat. Bahkan media pemerintah pada Rabu 21 Desember 2022 mengutip adanya kabinet yang mengatakan negara tersebut bisa memanfaatkan waktu untuk menerapkan langkah-langkah kebijakan agar mendukung peningkatan perekonomian dan memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan di awal 2023.

Kenaikan mata uang Yen terhadap dolar Amerika Serikat tentu memberikan dampak positif bagi negara Sakura tersebut. Namun kenaikan dan penurunan masih bisa terjadi sehingga butuh berbagai macam kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Bahkan bisa jadi, perubahan signifikan terjadi dengan waktu yang cukup cepat.