Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Respon Kasus Covid-19 Meningkat, Dolar AS Semakin Menguat!

Respon Kasus Covid-19 Meningkat, Dolar AS Semakin Menguat!

by Didimax Team

Kembali terjadi sebuah perubahan besar – besaran dan memperlihatkan kembali fungsi dari safe haven Dolar AS ketika kasus dari Covid – 19 meningkat kembali. Mewabahnya virus corona di berbagai negara menyebabkan lonjakan mengenai kasus pun menajdi semakin banyak dan tidak perkendali lagi.

Selain dari hal tersebut, Dolar Amerika Serikat juga kembali menguat akibat ari telah dikeluarkannya Retail Sales AS yang juga memberikan hasil tidak menyenangkan. Diketahui jika dari hasil tersebut terlihat Retail Sales AS tidak mampu untuk menghentikan rebound dolar yang tengah terjadi.

Pada sesi perdagangan terakhir juga dolar AS terlihat mengalami kenaikan dengan menguat. Meskipun sebelumnya juga sempat mendapatkan tekanan akibat pernyataan yang diberikan oleh Jerome Powell mengenai prospek dari suku bunga The Fed, akan bagaimana kelanjutan dari peningkatan suku bunga tersebut.

Kemudian pada pembukaan sesi perdagangan Eropa di New York, kemudian terlihat jika Indeks Dolar AS telah mengalami peningkatan dengan baik sebanyak 0.44 % dan berada pada titik 90.63. Ini menjadi nilai tertinggi yang dimiliki mata uang tersebut dihitung sejak sesi perdagangan 11 Januari lalu.

Dari hasil peningkatan tersebut, maka semakin terlihat jika fungsi ada safe haven Dolar AS kembali dapat terlihat secara jelas. Dengan begitu, penguatan mata uang ini juga memberikan salah satu pengaruh besar mengenai mata uang, terus berada pada posisi aman saat terjadi pelonjakan kasus Covid – 19.

 

Kasus Virus Corona Meningkat Drastis

Kewaspadaan mengenai penghindari risiko yang bisa saja terjadi akibat terdapat pasar kurang stabil di masa sekarang menjadi semakin terlihat. Selain itu, para analis juga sedang memberikan tanggapan mengenai sentimental semakin menegangkan saat terlihat jika lonjakan terdampak virus corona di Amerika Serikat sedang meningkat.

Selain itu di beberapa negara lainnya kasus Covid – 19 juga sedang mulai berada pada fase kedua. Pada pasar pun juga sedang menghindari akan risiko kembali terlihat di pasaran tersebut. Salah satunya dengan memperlihatkan akan pengaruh ada vaksinasi yang tengah ramai dilakukan.

Dari data telah didapatkan, meskipun sedang dilakukan penyuntikan vaksin Covid – 19 tersebut. Namun masih terdapat banyak penambahan terinfeksi virus corona khususnya di China yang kembali naik dengan angka pemabahan kasus paling banyak dibandingkan dengan 10 bulan terakhir.

Sedangkan untuk negara – negara di Eropa juga kembali melakukan proses lockdown akibat dari peningkatan terinfeksi virus. Pada Prancis juga sudah mulai melakukan pemberlakuan jam malam lebih awal dibandingkan sebelumnya untuk memberikan pembatasan aktivitas masyarakat luar ruangan.

Di Jerman juga sedang mendesak pemerintah setempat, seruan Kanselir Jerman, yaitu Angela Matkel untuk memberikan tindakan lebih cepat dalam menangani kasus Covid – 19. Selain itu, isu mengenai munculnya varian baru akan virus juga memberikan dorongan agar segera melakukan pemberantasan secara cepat.

Berita mengenai peningkatan akan terinfeksi virus corona rupanya telah membuat Dolar AS kembali naik dan terdukung berada pada posisi safe haven. Hal ini juga memberikan banyak keuntungan dengan para rival utamanya yang sedang memberlakukan proses lockdown akibat peningkatan terinfeksi Covid – 19.

Pelaksanaan Pemulihan Retail di Amerika Serikat Melenceng dari Perkiraan

Sementara itu telah diberikan laporan mengenai perdagangan Retail Sales AS untuk periode Desember 2020 dipublikasikan oleh Departemen Perdagan

gan Amerika Serikat. Dari data yang ada, terlihat jika terdapat penurunan sebanyak -0.7 % dalam perdagangan telah dilakukan.

Hasil tersebut sudah lebih baik dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang mengalami -1.4 %. Namun sayangnya hasil tersebut masih melenceng dari perkiraan telah diberikan oleh para analis dan masih belum masuk ke dalam pemulihan ekonomi hingga di level 0.

3 bulan terakhir juga telah terjadi penurunan penjualan di bidang ritel Amerika Serikat akibat dari mewabahnya kasus Covid – 19. Tingginya angka pengangguran juga menjadi salah satu akibat karena kurangnya dukungan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan ekonomi meskipun terdapat isu akan dilakukan stimulus dana dari pemerintah.

Joe Biden dikatakan akan memberikan triliunan dana stimulus untuk digunakan dalam melakukan perbaikan keadaan ekonomi. Namun dari pihak pasar masih belum cukup mempercayai hal stimulus akan mudah didapatkan karena rencana tersebut akan sangat mudah ditentang oleh pihak kongres.

Meskipun dari hasil penjualan akan ritel tersebut masih belum cukup menggembirakan. Namun terlihat jika akibat terdapat lonjakan terinfeksi Covid – 19 telah membuat nilai dari Dolar AS menguat kembali. Selain itu, kini nilai dari Dolar Amerika Serikat pun cenderung terus mengalami kenaikan dengan fungsi safe haven.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama