Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis 10 Indikator Forex Paling Tepat untuk Anda Coba

10 Indikator Forex Paling Tepat untuk Anda Coba

by DIDIMAX

Sebagai trader, pastikan Anda memahami indikator forex paling tepat untuk digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan perdagangan di market. Karena dengan memahami tools tepat, tentunya akan mempermudah Anda dalam meraup keuntungan.

Forex merupakan salah satu jenis instrument perdagangan yang popular di dunia. Melakukan perdagangan di instrument ini, biasanya trader akan menggunakan metode analisa tertentu seperti misal teknikal dan fundamental.

Di ranah trading forex, analisa teknikal lebih popular digunakan oleh para trader karena dianggap memudahkan pengambilan keputusan. Dalam analisa teknikal sendiri, trader bisa menemukan banyak tools atau indikator sebagai alat bantu.

Bagi Anda yang masih pemula, kali ini kami akan bagikan 10 indikator forex terbaik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan market. Maka dari itu, simak pembahasan berikut sebagai bekal Anda dalam melakukan perdagangan di pasar forex.

 

Inilah 10 Jenis Indikator Forex Paling Tepat untuk Digunakan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dalam analisa teknikal itu dikenal banyak pilihan indikator. Berikut adalah 10 jenis indikator atau tools dalam analisa teknikal yang paling tepat untuk Anda gunakan.

1. Moving Average atau MA

Pertama ada Moving Average atau dikenal juga sebagai MA. MA merupakan tools teknikal paling sederhana dibanding lainnya sehingga tools ini sangat popular di kalangan trader forex bahkan instrument lainnya.

Bagi yang belum tahu, MA atau Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam periode tertentu. Misalnya saja menghitung rata-rata harga dalam 3 periode waktu, 5 periode waktu atau lainnya (bisa menit, hari dan lainnya).

Indikatornya dapat membantu Anda melihat arah pergerakan harga di market dengan lebih jelas. Contoh saja ketika harga berada di atas MA, maka arinya adalah open posisi beli, begitu juga sebaliknya.

2. Relative Strength Index atau RSI

Indikator forex paling tepat berikutnya adalah Relative Strenght Index atau juga dikenal sebagai RSI. Merupakan tools yang berguna untuk mengukur kekuatan suatu tren pergerakan harga.

Jadi, penggunaannya akan membantu trader untuk mengidentifikasi apakah pasar dalam kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold). Indikatornya menggunakan skala 0-100, dibawah 30 adalah oversold sedangkan diatas 70 termasuk overbought.

Pengaplikasiannya sederhana, misal RSI menunjukkan nilai di atas 70 yang berarti kondisi overbought atau jenuh beli. Ini berarti pasar dalam kondisi terlalu banyak pembelian dan memiliki potensi pembalikan harga atau koreksi.

3. Bollinger Bands

Indikator forex paling tepat selanjutnya adalah Bollinger Bands. Ini merupakan tools yang akan membantu trader dalam mengukur volatilitas perdagangan di market forex ataupun di instrument perdagangan lain.

Bollinger Bands sendiri terdiri dari tiga gari yakni garis tengah yang menunjukkan Simple Moving Average. Kemudian terdapat garis atas dan bawah yang mengukur deviasi standar dari harga.

Membacanya mudah, Bollinger Bands akan menyempit ketika volatilitas market rendah dan akan melebar saat volatilitasnya meningkat. Ketika harga mendekat ke garis atas, sinyal untuk jual sedangkan saat mendekat garis bawah artinya sinyal beli.

4. Moving Average Convergence Divergence atau MACD

Indikator forex paling tepat selanjutnya ada Moving Average Convergence Divergence atau lebih dikenal dengan sebutan MACD. Ini merupakan tools yang dapat membantu trader mengidentifikasi perubahan tren/reversal.

MACD terdiri dari dua garis yakni garis sinyal dan garis MACD itu sendiri. Membacanya mudah, saat garis MACD cross up (memotong dari bawah ke atas) garis sinyal berarti open posisi beli.

Sedangkan ketika garis MACD memotong garis sinyal ke bawah (cross down) berarti sinyal untuk membuka posisi sell. Jadi, penggunaan indikator ini dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi tren di market secara akurat.

5. Stochastic Oscillator

Berikutnya ada Stochastic Oscillator, tools dalam analisa teknikal yang membantu trader untuk mengidentifikasi kondisi market, oversold atau overbought. Indikatornya akan mengukur posisi harga terbaru terhadap rata-rata harga dalam periode tertentu.

Secara pengaturan default pada indikator forex paling tepat ini, garis stochastic di atas 80 itu masuk wilayah overbought, sedangkan dibawah 20 berarti oversold. Overbought artinya sinyal untuk sell, sedangkan oversolf sinyal buy.

6. Parabolic SAR

Berikutnya ada Parabolic SAR atau Stop and Reverse. Ini merupakan tools yang dapat membantu memberikan informasi kepada trader seputar tren di market serta titik pembalikan harga.

Indikator Parabolic SAR akan disajikan dalam serangkaian titik di atas atau di bawah harga yang mengindikasikan tren. Ketika titiknya berada di bawah harga, artinya tren naik, begitu juga sebaliknya.

Semisal pergerakan harga reversal dan menembus titik indikatornya, maka ini berarti sinyal untuk exit. Jadi, indikator ini sangatlah berguna untuk membantu Anda mengambil keputusan tepat di market.

7. Ichimoku Kinko Hyo

Indikator forex paling tepat berikutnya adalah Ichimoku Kinko Hyo. Merupakan tools yang mengkombinasikan beberapa komponen untuk memberikan informasi seputar level support resistance, momentum serta tren di market.

Indikatornya terdiri dari lima komponen yakni kumo, tenkan-sen, chikou span, kijun-sen dan senkou span A dan B. Anda bisa melihat tren di market forex melalui awan kumo yang ditampilkan oleh indikator ini.

Ketika pergerakan harga berada di atas awan, artinya tren naik dan berlaku sebaliknya. Sedangkan garis kijun-sen dan garis tankan-sen bisa menjadi sinyal beli/jual ketika terjadi golden cross atau persilangan antar keduanya.

8. Average True Range atau ATR

Indikator forex paling tepat selanjutnya adalah Average True Range atau dikenal juga sebagai ATR. Kegunaannya adalah sebagai alat bantu trader dalam mengukur volatilitas yang terjadi di market.

Indikatornya akan menampilkan jarak rata-rata antara highest price dan lower price dalam periode tertentu sesuai pengaturan. Semakin tinggi nilai ATR, ini dapat diartikan bahwa volatilitas pasar semakin besar.

Penggunaan tools ini akan membantu trader dalam mennetukan level stop-loss. Contoh saja ketika ATR tinggi, Anda bisa menggunakan stop-loss lebih lebar karena kondisi ini berarti pasar sedang volatile.

9. Average Directional Index atau ADX

Indikator forex paling tepat berikutnya adalah Average Directional Index atau ADX. Merupakan tools dalam analisa teknikal yang akan membantu trader dalam mengidentifikasi kekuatan tren di market.

Indikator ini akan menunjukkan apakah kondisi market sedang dalam tren yang kuat, sedang atau sideway. Dengan demikian, penggunaannya akan membantu Anda menentukan waktu terbaik untuk entry ataupun exit posisi.

Misalnya ketika nilai ADX tinggi berarti tren yang sedang berlangsung di market sangat kuat. Dalam kondisi ini berarti Anda bisa mempertimbangkan untuk masuk dan mengikuti tren yang sedang berlangsung.

Baca juga artikel kami mengenai: istilah istilah trading forex yang para pemula wajib tahu

10. Fibonacci Retracement

Indikator forex paling tepat selanjutnya adalah Fibonacci Retracement. Tools yang akan membantu trader untuk menentukan level support atau resistance potensial di market yang didasarkan pada deret angka Fibonacci.

Itu tadi 10 indikator yang bisa Anda gunakan dalam trading di pasar forex. Pastikan Anda memahami bahwa tidak ada satupun tools atau indikator yang 100% benar, jadi perlu Latihan dan diiringi dengan manajemen risiko yang sesuai.

Jika Anda ingin belajar lebih banyak, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis dari Broker Forex Terbaik DIDIMAX. Anda bisa pelajari indikator forex paling tepat lainnya bersama Kami secara gratis.