Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis 4 Rekomendasi Instrumen Investasi ketika Inflasi Terjadi

4 Rekomendasi Instrumen Investasi ketika Inflasi Terjadi

by Didimax Team

Bisa dikatakan bahwa inflasi merupakan salah satu ancaman dalam kestabilan dunia perekonomian. Bagi investor tidak perlu khawatir, karena bisa memilih instrumen investasi ketika inflasi terjadi. 
 
Sehingga imbas kerugian didapat bisa berkurang, daripada memilih dengan sembrono instrumen investasi yang dipilihnya. Dampak inflasi sendiri yaitu ketika sebuah barang harganya naik dan nilai uang menjadi turun. 
 
Sehingga jika pada 2014 harga bensin yaitu Rp6500/liter, maka di tahun 2024 nanti bisa saja menjadi Rp15.000/liter. Untuk mengatasi inflasi, salah satu alternatif bisa dilakukan yaitu dengan melakukan investasi pada instrumen yang tepat.
 
 
Rekomendasi Instrumen Investasi ketika Inflasi
 
Setelah mengetahui dampak dari inflasi, seorang investor biasanya melakukan strategi-strategi dalam mengatasi masalah tersebut. Hal itu seperti dengan menyiapkan dana darurat, di mana tidak jarang dari trader melakukan investasi pada instrumen-instrumen tertentu. 
 
Namun semua instrumen investasi tidak relevan lagi ketika inflasi, oleh karena itu berikut beberapa rekomendasinya.
 
1. Emas dan Perak
 
Pada situasi inflasi yang terjadi di berbagai negara, instrumen investasi ketika inflasi rekomendasi pertama adalah emas dan perak. Hal tersebut dikarenakan sejak zaman dulu, emas sudah dikenal sebagai aset safe haven yang tahan banting ketika terjadinya inflasi. 
 
Selain itu kenaikan nilai emas juga dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS, di mana ketika nilai dolar AS jatuh maka emas maupun perak akan mengalami kenaikan. Dalam hal ini, untuk membeli emas maupun perak tidak hanya dalam bentuk fisiknya saja.
 
Melainkan bisa dengan keduanya melalui ETF atau exchange-traded fund. Penting juga dipahami bahwa keputusan untuk memilih investasi emas saat inflasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan maupun tujuan keuangan.
 
2. Real Estate
 
Rekomendasi instrumen investasi ketika inflasi selanjutnya adalah real estate atau aset fisik tertentu. Warren Buffet sebagai investor terkemuka pernah mengatakan bahan proyek sebuah jembatan tol bisa menjadi instrumen favorit di dunia ketika inflasi. 
 
Hal tersebut dikarenakan, seseorang bisa menaikkan harga atas jembatan tol yang dibangun untuk mengimbangi inflasi. Selain itu ketika memiliki real estate, seseorang juga bisa menyewakannya karena harga pasar properti cenderung naik dan diprediksi bisa memberi keuntungan di masa depan. 
 
Bagi seseorang yang memiliki modal dan memastikan bahwa properti tersebut punya target jelas, kepemilikan real estate juga mampu menjadi slah satu investasi terbaik ketika inflasi terjadi.
 
3. Komoditas
 
Harga komoditas seperti gas cukup merupakan peringkat tertinggi secara global. Pada konflik Ukraina-Rusia menjadikan harga minyak melonjak tajam sebab banyak negara sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap ekonomi Rusia. 
 
Hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak mempengaruhi rantai pasokan global, industri penerbangan, dan belanja konsumen. Rekomendasi instrumen investasi ketika inflasi selanjutnya adalah komoditas yang terdiri logam mulia, industri dan minyak mentah biasanya memiliki kinerja cukup signifikan ketika inflasi naik. 
 
Minyak mentah sendiri terbukti saling berhubungan dengan IHK atau Indeks Harga Konsumen yang menjadikan komoditas ini diinvestasikan melalui ETF di luar emas dan perak. Di sisi lain komoditas biasanya tidak berhubungan dengan pasar saham, sehingga sangat cocok dipilih investor ketika melakukan diverifikasi.
 
4. Saham
 
Saham dikategorikan menjadi dua jenis yaitu nilai saham atau value stock dan pertumbuhan saham atau growth stock. Value stock merupakan perusahaan saat ini diperdagangkan di bawah nilai dan biasanya berasal dari sektor tertentu, seperti industri, keuangan, dan energi. 
 
Sementara growth stock adalah perusahaan yang berasal dari sektor teknologi atau barang jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Instrumen investasi ketika inflasi selanjutnya adalah saham, di mana ketika membeli value stock ketika harganya rendah bisa melindungi nilainya terhadap inflasi.
 
Sehingga perusahaan juga diuntungkan dari adanya ekonomi inflasi. Akan tetapi saham growth lebih cenderung unggul sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dibandingkan sektor value stock, di mana saham tersebut memberi dividen dan tidak rentan terhadap volatilitas pasar. 
 
Akan tetapi, value stock lebih cenderung menawarkan keuntungan lebih tinggi saat inflasi, hal tersebut karena value stock memiliki cash flow yang kuat dan dapat berkurang seiring waktu. Bagi seseorang ingin memulai investasi bisa dengan memilih salah satu broker forex terbaik di Indonesia yaitu broker forex Didimax. 
 
Di sana nantinya pengguna juga bisa menggunakan akun demo untuk belajar trading sebelum terjun langsung pada investasi tersebut. Selain itu, Didimax juga sudah berada di bawah pengawasan BAPPEBTI.
 
Jadi, inflasi merupakan salah satu masalah yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian. Fenomena tersebut menyebabkan harga barang menjadi naik dan nilai uang cenderung turun. Namun bagi investor tidak perlu khawatir, ada beberapa rekomendasi instrumen investasi ketika inflasi yang cocok dipilih, seperti emas, real estate, komoditas, dan sebagainya.