Bagi trader yang menggunakan analisis teknikal dalam mengambil keputusan, indikator trading forex tentu menjadi tolok ukur utama yang selalu digunakan. Pasalnya, setiap indikator akan memberikan informasi terkait kondisi pasar tertentu.
Meski harga forex tidak benar-benar bisa diprediksi, tetapi adanya alat ukur tersebut bisa memberikan kita opsi terbaik untuk bertindak. Tidak jarang, indeks tersebut juga digunakan oleh berbagai broker forex terbaik di Indonesia.
Saat ini, indikator yang digunakan terdiri dari beberapa macam sehingga para trader dituntut untuk menguasainya sebanyak mungkin. Adapun indikator yang perlu diketahui oleh para trader akan kita bahas di bawah ini.
Berbagai Indikator Forex yang Harus Diketahui Trader
Mengambil keputusan dalam perdagangan forex tanpa dilandasi strategi sama saja dengan memutar roda roullete. Maka dari itu, seorang trader wajib memahami beberapa indikator berikut ini:
1. Moving Average
Indikator forex pertama yang wajib diketahui oleh trader adalah Moving Average. Indikator ini digunakan sebagai patokan apakah harga forex saat ini sedang mengalami kenaikan atau mengalami penurunan.
Penghitungannya adalah dengan mencari harga rata-rata dalam periode waktu tertentu. Setelah nilai Moving Average ditemukan, maka kita bisa menilai bahwa harga forex saat ini sedang melemah (di bawah MA) atau menguat (di atas MA).
Dengan Moving Average kita juga bisa menentukan titi support dan resistance dari sebuah pair mata uang. Dengan begitu, keputusan untuk mengambil open posisi jadi lebih akurat dan berpotensi meraih keuntungan.
2. Stochastic
Indikator forex berikutnya yang juga tidak kalah penting dalam membantu trader membuat keputusan perdagangan adalah Stochastic. Metode ini berguna untuk memberitahukan kepada trader kapan waktu terbaik untuk jual atau beli.
Pada penggunaannya, akan ada tiga fungsi utama yang bisa kita dapatkan dari metode stochastic ini. Masing-masing adalah sebagai penanda overbought dan oversold, divergance, dan juga entry trading.
Stochastic menjadi salah satu metode yang digunakan banyak trader karena memang memiliki sejumlah kelebihan, yaitu memberikan sinyal lebih awal jika terjadi pelemahan atau penguatan harga, serta bisa diterapkan pada pasar yang sideways.
3. Relative Strength Index
Selanjutnya, trader juga wajib tahu tentang metode Relative Strength Indeks jika ingin meraih profit optimal dalam perdagangan forex. Indeks ini juga mampu memberikan sinyal yang sama dengan Stochastic, yaitu terjadinya overbought dan oversold.
Dengan adanya penanda dari indikator forex tersebut, kita bisa mengetahui bahwa suatu harga cenderung mengalami pembalikan bearish atau pembalikan bullish. Dari informasi tersebut, kita bisa membuat posisi open yang tepat.
RSI sendiri bergerak dari angka 0 sampai dengan 100. Sinyal overbought terjadi ketika harga bergerak di atas 70 dan sinyal oversold terjadi ketika harga berada di bawah 30. Pada saat itu, kita harus bersiap akan terjadinya pembalikan.
4. Bollinger Bands
Indikator forex ini merupakan pengembangan dari seorang analis keuangan asal Amerika, John Bollinger pada tahun 1980. Perannya masih sama dengan sebelumnya, yaitu mengidentifikasi suatu aset apakah terjadi oversold atau overbought.
Fokus dari indikator ini adalah pada harga dan juga volatilitas asetnya sehingga akan lebih baik jika Anda melengkapinya dengan indikator lain. Dengan begitu, analisis akan menjadi lebih akurat dan menghasilkan keputusan terbaik.
Dalam penghitungannya, indeks Bollinger Bands akan membentuk sebuah saluran hasil dari perhitungan moving average dan juga standar deviasi. Kedua perhitungan tersebut jugalah yang membuat Bollinger Bands mampu melihat tren harga.
5. MACD
Indikator forex yang terakhir adalah Moving Average Convergence Divergence atau biasa disingkat dengan MACD. Dengan indeks ini, kita bisa menentukan apakah suatu aset mengalami jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought).
Cara membacanya masih sama dengan indeks-indeks lainnya, yaitu apabila harga aset berada di atas garis sinyal akan dikategorikan sebagai overbougt. Apabila berada di bawah garis sinyal, maka dapat dikategorikan sebagai oversold.
MACD sendiri bisa digunakan untuk banyak strategi sehingga dibilang multi-fungsi. Selain untuk digunakan dalam strategi trading jangka pendek seperti scalping, indeks ini juga bisa digunakan untuk jangka panjang karena bisa membaca tren.
Jika Anda ingin memulai perdagangan forex pertama Anda, kami sangat menyarankan untuk menggunakan broker forex Didimax. Didimax sendiri menjadi salah satu pilihan terbaik karena menyediakan sistem Direct Market Access.
Secara legalitas, broker ini juga sudah diawasi langsung oleh BAPPEBTI sehingga tidak perlu diragukan perihal keamanannya. Satu hal yang pasti, Anda juga bisa menerapkan analisis teknikal dengan indikator forex di atas dalam perdagangan.