
Akhir Bulan Juli: Saatnya Tutup Posisi atau Tahan?
Setiap akhir bulan selalu menjadi momen refleksi sekaligus pertimbangan strategis bagi para trader, tak terkecuali pada bulan Juli ini. Di titik ini, banyak trader mulai mengevaluasi posisi-posisi yang sudah dibuka sejak awal bulan. Apakah performanya sesuai rencana? Apakah kondisi pasar masih mendukung posisi tersebut untuk dipertahankan? Atau justru, ini saatnya untuk menutup semua posisi dan mengamankan profit sebelum memasuki bulan yang baru? Semua pertanyaan itu kembali pada satu kata kunci: manajemen risiko dan strategi.
Akhir bulan juga sering kali diwarnai dengan fluktuasi pasar yang cukup tajam. Hal ini disebabkan oleh adanya aksi profit taking dari institusi besar, rilis data ekonomi penting, atau sekadar penyesuaian portofolio sebelum pergantian bulan. Jika kita melihat kalender ekonomi, akhir Juli biasanya cukup padat dengan rilis data seperti GDP kuartalan, laporan inflasi, hingga pengumuman kebijakan suku bunga oleh bank sentral. Di 2025 ini, pasar pun sedang menyoroti kebijakan The Fed dan ketegangan geopolitik yang membuat harga komoditas, terutama emas (XAUUSD), bergerak liar. Kondisi ini menuntut trader untuk tidak sekadar mengikuti arus, tetapi memiliki rencana yang jelas: apakah tetap tahan posisi atau lebih baik mengunci keuntungan sekarang juga?
Banyak trader pemula terjebak dalam dilema “kalau harga masih naik, kenapa ditutup?” atau “kalau harga turun, siapa tahu nanti balik arah.” Pola pikir seperti ini sangat berbahaya jika tidak dibarengi dengan disiplin terhadap trading plan. Padahal, tujuan utama dari trading bukan semata-mata meraih cuan besar, tetapi menjaga konsistensi profit dalam jangka panjang. Di sinilah pentingnya memiliki parameter exit yang jelas. Entah itu target profit, stop loss, trailing stop, atau time-based exit seperti menutup posisi di akhir bulan demi menjaga kestabilan portofolio. Ingat, pasar selalu memberikan peluang baru, tetapi modal yang terkikis karena keputusan emosional bisa jadi tak kembali.
Menahan posisi hingga awal bulan berikutnya juga bisa menjadi keputusan cerdas, namun hanya jika didasarkan pada analisa teknikal dan fundamental yang matang. Misalnya, jika kamu memegang posisi buy di XAUUSD karena harga menembus resistance utama dan ada sentimen dovish dari The Fed, tentu masih masuk akal untuk menahannya. Namun jika harga sudah menyentuh zona overbought dan terlihat sinyal divergensi pada indikator RSI atau MACD, mungkin lebih baik menutup posisi dan menunggu setup baru. Keputusan ini tidak bisa hanya didasarkan pada feeling atau rumor pasar semata. Harus ada sistem yang jadi pegangan, dan sistem itu perlu diuji, dicatat, dan dievaluasi secara berkala.
Penting juga untuk memperhatikan aspek psikologis di akhir bulan. Banyak trader mengalami tekanan karena ingin menutup bulan dengan profit atau minimal tidak merugi. Kondisi psikologis ini bisa mendorong pengambilan keputusan yang impulsif seperti overtrading, menggandakan lot demi mengejar ketertinggalan, atau bahkan mengabaikan risk/reward ratio. Semua itu justru bisa memperbesar risiko kerugian. Oleh karena itu, trader profesional biasanya sudah punya kebiasaan untuk memperlambat ritme trading mereka di minggu terakhir bulan berjalan, dan lebih fokus pada evaluasi, bukan aksi.
Kita juga tidak bisa melupakan pentingnya jurnal trading sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan menutup atau menahan posisi. Jurnal yang mencatat alasan entry, kondisi pasar saat itu, dan rencana exit sangat membantu dalam mengambil keputusan yang objektif. Dengan begitu, kamu tidak lagi menebak-nebak, tetapi benar-benar memiliki dasar dalam setiap keputusan trading. Di akhir bulan, jurnal ini bisa digunakan untuk melihat tren pribadi kamu: apakah kamu lebih sering profit saat menutup posisi di akhir bulan? Atau justru posisi yang ditahan hingga awal bulan berikutnya menghasilkan return yang lebih baik?
Faktor lain yang sering kali diabaikan adalah swap atau biaya inap yang dikenakan broker jika kamu menahan posisi hingga melewati tengah malam. Dalam konteks akhir bulan, terutama jika hari terakhir jatuh di hari Kamis, swap bisa menjadi cukup besar karena triple swap berlaku menjelang akhir pekan. Biaya ini akan memengaruhi profitabilitas, apalagi jika kamu menggunakan lot besar. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk tahan posisi, perhitungkan juga biaya-biaya tak terlihat seperti ini agar profit yang kamu incar tidak tergerus secara perlahan.
Secara keseluruhan, tidak ada jawaban pasti apakah akhir bulan adalah saat terbaik untuk menutup posisi atau menahannya. Semuanya kembali pada sistem dan rencana trading yang kamu miliki. Jika kamu memiliki alasan kuat berdasarkan analisa dan datanya mendukung, maka menahan posisi adalah keputusan yang sah. Tapi jika alasanmu hanya “sayang profit-nya,” mungkin sudah waktunya tutup dan rehat sejenak sebelum kembali membuka peluang baru di bulan berikutnya.
Kalau kamu merasa sering bingung harus tutup posisi atau tahan, bisa jadi masalahnya bukan di pasarnya, tapi di kurangnya pemahaman strategi yang benar. Di sinilah pentingnya memperdalam ilmu dan berguru langsung ke mentor yang berpengalaman. Jangan sampai keputusan-keputusan penting dalam trading kamu didasari tebak-tebakan atau perasaan semata. Trading bukan soal hoki, tapi soal disiplin dan strategi.
Didimax hadir untuk menjawab kebutuhan kamu dalam mengembangkan kemampuan trading secara profesional. Dengan mengikuti program edukasi dari Didimax, kamu akan dibimbing langsung oleh para mentor berpengalaman yang siap menjelaskan secara detail bagaimana cara mengambil keputusan di saat-saat krusial seperti akhir bulan. Dari analisa teknikal, fundamental, sampai psikologi trading, semua akan dikupas tuntas dan dibawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Tak hanya itu, kamu juga bisa berdiskusi langsung dan praktek bareng komunitas trader aktif yang punya semangat belajar tinggi. Jadi, kamu tidak akan merasa sendirian dalam proses pembelajaran ini. Segera bergabung dalam program edukasi gratis dari Didimax di www.didimax.co.id dan temukan strategi terbaik untuk menjawab pertanyaan klasik setiap akhir bulan: tutup posisi atau tahan?