Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Alternatif Aset Bernilai di Forex: Lebih dari Sekadar Gold dan USD

Alternatif Aset Bernilai di Forex: Lebih dari Sekadar Gold dan USD

by rizki

Alternatif Aset Bernilai di Forex: Lebih dari Sekadar Gold dan USD

Dalam dunia trading forex, dua aset yang paling sering menarik perhatian para trader adalah emas (gold) dan dolar Amerika Serikat (USD). Hal ini tidak mengherankan mengingat keduanya telah lama menjadi barometer kekuatan ekonomi global dan simbol kestabilan dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Namun, terlalu fokus pada dua aset ini dapat membatasi peluang bagi trader untuk meraih keuntungan yang lebih luas.

Seiring berkembangnya teknologi, keterbukaan pasar, serta meningkatnya minat terhadap diversifikasi portofolio, kini terdapat banyak alternatif aset bernilai yang layak dipertimbangkan di pasar forex. Artikel ini akan membahas berbagai aset potensial selain emas dan USD yang dapat memberikan peluang trading menarik, serta alasan mengapa penting untuk melirik opsi-opsi lain tersebut dalam strategi investasi Anda.

Kenapa Trader Harus Mencari Alternatif?

Salah satu prinsip dasar dalam manajemen risiko adalah diversifikasi. Dengan hanya fokus pada emas dan USD, seorang trader rentan terhadap fluktuasi pasar yang dapat berdampak besar jika terjadi gejolak. Misalnya, jika sentimen pasar terhadap USD berubah drastis akibat kebijakan suku bunga atau konflik geopolitik, portofolio yang terlalu bergantung pada USD bisa mengalami kerugian signifikan.

Selain itu, pasar forex menyediakan ratusan pasangan mata uang yang dapat ditradingkan, dan banyak dari pasangan ini menunjukkan volatilitas tinggi, likuiditas cukup, serta tren teknikal yang kuat, yang merupakan kondisi ideal untuk strategi trading jangka pendek maupun menengah.

Yen Jepang (JPY): Safe Haven yang Kerap Diabaikan

JPY merupakan salah satu mata uang utama dunia dan seringkali disebut sebagai “safe haven currency” selain USD dan emas. Mata uang ini memiliki korelasi negatif terhadap aset-aset berisiko, terutama saat terjadi ketidakstabilan pasar global. Hal ini karena Jepang memiliki surplus neraca berjalan yang kuat dan kondisi makroekonomi yang stabil, menjadikan JPY sebagai tempat perlindungan modal ketika ketidakpastian meningkat.

Pasangan mata uang seperti USD/JPY, EUR/JPY, dan GBP/JPY sering menunjukkan pergerakan tajam dan pola tren yang jelas, sangat menarik untuk para trader teknikal. Yen juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ), yang terkenal longgar dan unik, memberikan dimensi tambahan dalam analisis fundamental.

Swiss Franc (CHF): Stabilitas di Tengah Badai

CHF adalah mata uang nasional Swiss dan sering dianggap sebagai aset aman, seperti halnya emas. Negara Swiss dikenal memiliki sistem perbankan yang kuat, netralitas politik, dan ekonomi yang sangat stabil. Kombinasi ini menjadikan CHF pilihan utama investor saat terjadi krisis keuangan atau ketegangan geopolitik.

Pasangan USD/CHF atau EUR/CHF dapat menjadi pilihan menarik karena meski pergerakannya tidak sevolatil GBP/JPY atau AUD/USD, namun sifat defensifnya cocok untuk strategi hedging atau posisi jangka menengah yang meminimalkan risiko besar.

Dolar Australia (AUD) dan Komoditas

AUD merupakan contoh mata uang komoditas (commodity currency) yang nilainya sangat dipengaruhi oleh harga komoditas utama seperti bijih besi, emas, dan batubara. Australia adalah salah satu eksportir utama sumber daya alam, sehingga ketika harga komoditas naik, AUD biasanya menguat.

Pasangan AUD/USD atau AUD/JPY sangat populer di kalangan trader yang menggabungkan analisis makroekonomi dan harga komoditas. AUD cenderung lebih volatile, menjadikannya menarik bagi scalper dan day trader yang mencari peluang cepat.

Dolar Kanada (CAD): Cermin Harga Minyak Dunia

Seperti AUD, CAD juga termasuk mata uang komoditas. Karena Kanada adalah produsen dan eksportir minyak mentah utama, pergerakan CAD sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia. Ini menciptakan hubungan yang kuat antara USD/CAD dan harga minyak.

Untuk trader yang mengikuti dinamika energi global, CAD bisa menjadi instrumen yang sangat berguna. Kombinasi antara analisis teknikal dan pemantauan harga minyak dapat memberikan sinyal trading yang akurat.

Pound Sterling (GBP): Volatilitas Tinggi dan Peluang Besar

GBP dikenal sebagai salah satu mata uang paling volatile di pasar forex. Ini terutama disebabkan oleh kebijakan ekonomi Inggris yang independen, dinamika politik yang kompleks (terutama pasca-Brexit), serta peran London sebagai pusat keuangan dunia.

Pasangan seperti GBP/USD atau GBP/JPY sangat cocok untuk trader berpengalaman yang mampu memanfaatkan volatilitas tinggi. Risiko tentu ada, namun potensi keuntungan yang ditawarkan juga sebanding jika disertai manajemen risiko yang baik.

Mata Uang Negara Berkembang: Risiko Tinggi, Imbalan Tinggi

Jika Anda mencari tantangan yang lebih besar dan imbal hasil potensial yang lebih tinggi, mata uang negara berkembang seperti Peso Meksiko (MXN), Rupiah Indonesia (IDR), Rand Afrika Selatan (ZAR), dan Real Brasil (BRL) bisa menjadi pilihan. Namun, pasangan mata uang ini umumnya memiliki spread lebih tinggi, likuiditas lebih rendah, dan rentan terhadap intervensi pemerintah.

Meski demikian, bagi trader yang paham dinamika ekonomi lokal dan memiliki pendekatan makroekonomi yang kuat, aset-aset ini dapat membuka peluang profit yang luar biasa, khususnya dalam jangka menengah hingga panjang.

Cross Currency Pairs: Tidak Selalu Harus Melibatkan USD

Kebanyakan trader pemula hanya fokus pada pasangan mata uang yang melibatkan USD. Padahal, banyak cross currency pairs (pasangan mata uang tanpa melibatkan USD) yang menawarkan tren yang kuat dan volatilitas tinggi. Contohnya adalah EUR/JPY, GBP/AUD, dan EUR/CHF.

Cross pairs cenderung lebih dipengaruhi oleh hubungan ekonomi bilateral antara dua negara, sehingga analisisnya bisa lebih fokus dan tidak terlalu terganggu oleh sentimen global terhadap dolar AS. Ini memberikan keuntungan tersendiri bagi trader yang ingin lebih dalam dalam membaca dinamika antar negara.

Kripto di Forex: Aset Digital di Dunia Trading Tradisional

Beberapa broker forex kini juga menawarkan perdagangan mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan lainnya. Meski kripto bukanlah mata uang konvensional yang dikeluarkan oleh bank sentral, volatilitasnya yang tinggi menarik minat banyak trader forex.

Namun perlu dicatat, trading kripto sangat spekulatif dan memerlukan strategi yang berbeda dari forex tradisional. Risiko tinggi, tetapi reward-nya juga bisa luar biasa jika Anda memahami dinamika pasar kripto.

Kesimpulan: Membuka Wawasan, Memperluas Peluang

Pasar forex menawarkan begitu banyak aset bernilai yang bisa dimanfaatkan selain emas dan dolar AS. Dengan memahami karakteristik masing-masing mata uang dan aset, trader dapat menyusun strategi yang lebih fleksibel, adaptif, dan terhindar dari overeksposur terhadap satu instrumen saja. Diversifikasi aset bukan hanya cara untuk melindungi modal, tapi juga jalan menuju peluang yang lebih luas dan profit yang lebih konsisten.


Pasar forex berkembang cepat dan dinamis. Untuk bisa menangkap peluang terbaik, Anda perlu pengetahuan yang solid dan strategi yang tepat. Jangan biarkan diri Anda terjebak pada pilihan yang sempit—luaskan wawasan Anda dan pelajari lebih dalam tentang berbagai aset forex yang berpotensi menguntungkan.

Ingin belajar lebih dalam tentang berbagai jenis aset dan strategi trading langsung dari para mentor berpengalaman? Bergabunglah dengan program edukasi trading GRATIS dari Didimax. Kunjungi www.didimax.co.id dan dapatkan akses ke pelatihan profesional, webinar, analisa harian, dan komunitas trader aktif di seluruh Indonesia. Saatnya upgrade kemampuan trading Anda dan maksimalkan potensi profit bersama Didimax!