Analisa fundamental forex saat ini harus diketahui sebelum memulai trading forex. Dikarenakan, kesalahan sering kali terjadi oleh trader pemula yang baru terjun ke dalam dunia investasi.
Hal ini tentunya dapat dilihat dari banyaknya investor saham pemula yang setiap tahun muncul. Sehingga, instrumen investasi dipilih karena lebih menguntungkan dan dapat menghasilkan return yang tinggi.
Apa Itu Analisa Fundamental Forex?
Dalam trading forex, tentunya butuh sekali pondasi kuat agar bisa berhasil. Banyaknya kesalahan trader pemula berawal dari tidak ingin belajar lebih mendalam terkait perdagangan sekuritas.
Seharusnya, trader tersebut mengetahui analisis fundamental untuk mencegah terjadinya kerugian. Analisa fundamental forex merupakan salah satu bentuk metode pengukuran yang biasanya digunakan oleh para investor.
Berfungsi untuk mengetahui keamanan dari suatu nilai saham. Metode ini juga dilakukan agar bisa memeriksa faktor keuangan serta kondisi ekonomi perusahaan terkait.
Indikator yang akan digunakan dalam analisis fundamental, yaitu Price to Earning Ratio (P/E), Return to Equity (ROE), lainnya. Selain faktor keuangan dan ekonomi, poin penting lainnya dalam analisis fundamental, yaitu memeriksa persaingan industri dan manajemen efektivitas perusahaan.
Hal ini juga yang menjadi indikator signifikan serta mempengaruhi nilai keamanan dari saham perusahaan. Tujuan utama dari analisa fundamental forex, yaitu mendapatkan pertimbangan harga untuk dibandingkan dengan harga sekuritas.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Para Trader
Ada beberapa kesalahan para trader pemula yang dan wajib dihindari saat menggunakan
broker forex terbaik. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait kesalahan para trader, antara lain:
1. Tidak Memahami Analisis Fundamental
Dalam dunia forex, Anda harus dapat melakukan analisa fundamental forex saat memutuskan untuk beli sebuah saham. Namun, sayangnya masih banyak investor yang senang melihat tren sesaat dalam analisis saham.
Biasanya, Trader pemula akan tergoda dengan dalih memperoleh keuntungan atau profit cepat di pasar. Hal ini justru malah akan membuat sebagian investor mengabaikan analisis fundamental.
2. Melakukan Transaksi yang Jangka Pendek
Berikutnya, Anda harus tahu transaksi jangka pendek atau yang biasa disebut short selling sangat menggiurkan. Namun, transaksi seperti ini malah menimbulkan risikonya sendiri. Hal ini karena akan menguras waktu, energi, serta memiliki risiko tinggi.
Risiko terhadap fluktuasi pasar modal yang cepat. Oleh sebab itu, alangkah baiknya Anda harus mengontrol diri. Hal ini tentunya agar tetap dapat melakukan transaksi di saat yang tepat. Bagi para trader pemula, maka kesabaran menjadi kunci utama selain analisa fundamental forex.
3. Tidak adanya Diversifikasi Investasi
Setiap instrumen investasi, pastinya akan memiliki risikonya masing-masing. Jadi jangan hanya terpaku pada satu saham saja, karena akan meningkatkan risiko anjlok atau kehilangan nilai saat sahamnya sedang turun.
Oleh sebab itu, gunakanlah saham sebagai alat atau media yang bisa menuntun Anda ke tujuan keuangan tertentu serta melihat sisi buruknya. Jadi selain analisa fundamental forex, diversifikasi investasi juga penting dilakukan agar bila investasi satunya gagal, masih ada instrumen investasi lainnya.
4. Terjebak Saham Murah
Bagi trader, membeli forex dengan harga murah dan menjual dengan harga tinggi menjadi suatu kebanggan tersendiri. Padahal faktanya saham murah tersebut datang dari perusahaan yang tidak berkompeten.
Selain itu, trader pemula juga cenderung beli banyak saham recehan dengan harapan. Hal ini tentunya agar bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain.
Padahal yang terjadi return of investment (ROI) tersebut tidak tergantung dari berapa jumlah banyaknya lembar saham yang dimiliki. Akan tetapi, dari masa depan perusahaan yang dipegang.
5. Mudah Terpengaruh dan Panik
Dengan adanya arus informasi saat ini, semakin banyak publik figur yang memberikan opini agar bisa membeli produk saham tertentu. Oleh karena itu, Anda jangan panik untuk menjual saham yang dimiliki karena bisa jadi terjebak dalam kondisi panic selling.
Panic selling termasuk sebuah peristiwa yang terjadi karena investor takut dan panik akan kejatuhan harga saham. Dalam ini, para investor harus segera melepaskan sahamnya tanpa harus peduli dengan harganya karena takut akan semakin jatuh.
Hal ini tentunya harus dilakukan atas dasar emosional tanpa adanya analisis teknikal atau fundamental. Oleh karena itu, jangan sampai menjual saham dengan harga murah padahal fundamentalnya masih baik.
Didimax menjadi salah satu broker forex paling menjanjikan dan terpercaya yang akan siap membantu Anda untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Broker forex Didimax ini sudah berpengalaman dan teruji di bidang investasi.
Jadi sebelum Anda melakukan trading forex maka perhatikanlah beberapa kesalah yang telah disebutkan di atas. Jangan sampai Anda tidak menerapkan analisa fundamental forex dalam dunia trading.