Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Antara Major dan Minor: Mana Pair Currency yang Paling Dicari?

Antara Major dan Minor: Mana Pair Currency yang Paling Dicari?

by rizki

Antara Major dan Minor: Mana Pair Currency yang Paling Dicari?

Dalam dunia trading forex, memilih pasangan mata uang (currency pair) yang tepat sangat menentukan strategi, potensi keuntungan, serta risiko yang dihadapi oleh seorang trader. Currency pair adalah pasangan dua mata uang yang diperdagangkan satu sama lain dalam pasar forex. Pasangan ini biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama: major pairs, minor pairs, dan exotic pairs. Namun dalam artikel ini, kita akan fokus pada dua kategori yang paling sering diperdagangkan: major dan minor.

Pertanyaannya, mana yang paling dicari dan menguntungkan bagi trader? Untuk menjawabnya, kita harus memahami karakteristik keduanya, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana memilih berdasarkan tujuan dan gaya trading masing-masing individu.

Apa Itu Major dan Minor Pair?

Major pairs adalah pasangan mata uang utama yang selalu mengandung USD (Dolar Amerika) sebagai salah satu mata uangnya, dan mata uang lainnya berasal dari negara-negara dengan ekonomi kuat seperti Euro (EUR), Yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Dolar Australia (AUD), Dolar Kanada (CAD), Dolar Selandia Baru (NZD), dan Franc Swiss (CHF). Contoh major pair:

  • EUR/USD

  • USD/JPY

  • GBP/USD

  • USD/CHF

  • AUD/USD

  • USD/CAD

  • NZD/USD

Sedangkan minor pairs adalah pasangan mata uang yang tidak mengandung USD, tetapi tetap terdiri dari mata uang negara-negara maju. Misalnya:

  • EUR/GBP

  • EUR/JPY

  • GBP/JPY

  • AUD/JPY

  • CHF/JPY

Meskipun minor pairs tidak diperdagangkan sebanyak major, mereka tetap memiliki volume besar dan daya tarik tersendiri, terutama bagi trader yang ingin memanfaatkan perbedaan ekonomi dan kebijakan antarnegara selain Amerika Serikat.

Popularitas: Mana yang Lebih Dicari?

Secara statistik dan volume perdagangan, major pairs adalah jawaranya. Lebih dari 80% transaksi forex global melibatkan major pairs, dengan EUR/USD mendominasi sebagai pasangan paling likuid dan paling diperdagangkan di dunia. Likuiditas tinggi berarti spread rendah dan eksekusi order yang cepat—dua faktor penting yang diinginkan oleh trader, baik pemula maupun profesional.

Namun bukan berarti minor pairs tak menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak trader tertarik pada minor pairs karena:

  1. Volatilitas yang Lebih Tinggi – Fluktuasi harga yang lebih tajam memberikan peluang keuntungan lebih besar dalam waktu singkat.

  2. Diversifikasi – Tidak terfokus hanya pada kekuatan ekonomi AS, trader bisa melihat potensi dari kebijakan Eropa, Jepang, Australia, dll.

  3. Sinyal Trading yang Lebih Spesifik – Minor pairs kadang lebih responsif terhadap berita lokal, memberi peluang untuk memanfaatkan event ekonomi spesifik.

Keunggulan dan Tantangan Major Pairs

Major pairs memiliki beberapa keuntungan utama yang membuatnya banyak dicari:

  • Likuiditas Tinggi: Mempermudah eksekusi transaksi tanpa banyak slippage.

  • Spread Rendah: Karena banyak broker berlomba menawarkan spread rendah untuk major pairs.

  • Stabilitas Pasar: Fluktuasi harga biasanya lebih teratur dan bisa dianalisis secara teknikal.

Namun, ada juga tantangan. Karena banyak digunakan, kompetisi sangat ketat, dan pergerakan harga kadang sangat dipengaruhi oleh faktor makro ekonomi global, terutama data ekonomi AS seperti non-farm payrolls, suku bunga The Fed, dan inflasi.

Trader pemula juga sering terlalu fokus pada major pairs tanpa memahami dinamika makroekonomi yang mendasari. Akibatnya, banyak yang tersesat saat pasar bergerak liar karena rilis data ekonomi penting.

Keunggulan dan Tantangan Minor Pairs

Sementara itu, minor pairs menawarkan dinamika pasar yang berbeda. Karena tidak terikat dengan USD, trader dapat mengeksplorasi hubungan ekonomi antarnegara seperti Jepang dan Eropa, atau Inggris dan Australia.

Keunggulan minor pairs:

  • Lebih Banyak Peluang Berdasarkan Hubungan Regional: Misalnya EUR/GBP sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank of England dan European Central Bank.

  • Volatilitas yang Bisa Dimanfaatkan: Pergerakan harga lebih tajam memberi ruang manuver yang lebih luas bagi day trader atau scalper.

Namun, di balik keuntungannya, minor pairs punya tantangan:

  • Spread Lebih Lebar: Karena volume perdagangan tidak sebesar major, broker menetapkan spread lebih tinggi.

  • Likuiditas Lebih Rendah: Bisa menyebabkan slippage atau order yang tidak tereksekusi saat pasar sedang volatile.

  • Rentan terhadap News Shock: Peristiwa ekonomi atau politik kecil bisa membuat harga bergerak ekstrem.

Mana yang Cocok untuk Pemula?

Bagi trader pemula, major pairs adalah pilihan terbaik untuk memulai. Spread rendah, banyaknya sumber edukasi dan analisis, serta kestabilan pasar membuatnya lebih mudah dipahami dan dianalisis. EUR/USD, misalnya, memiliki banyak data historis, mudah dianalisis secara teknikal, dan banyak tersedia dalam akun demo untuk latihan.

Namun, setelah memahami dasar-dasar trading dan memiliki strategi yang matang, minor pairs bisa menjadi sarana diversifikasi portofolio yang sangat menarik. Mereka memberikan peluang keuntungan lebih tinggi, meskipun disertai dengan risiko yang juga meningkat.

Tren Terbaru dalam Pilihan Pair

Dalam dunia trading yang terus berubah, popularitas pasangan mata uang juga mengalami pergeseran. Misalnya, akibat ketegangan geopolitik, inflasi global, dan kebijakan suku bunga agresif dari bank sentral, beberapa minor pairs mulai naik daun karena memberikan sinyal pasar yang lebih jelas dibanding major pairs yang terlalu dipengaruhi kebijakan AS.

Contohnya, pasangan GBP/JPY dan EUR/JPY menunjukkan volatilitas tinggi dan pola tren yang kuat dalam beberapa kuartal terakhir. Trader profesional yang jeli bisa memanfaatkannya untuk meraih profit jangka pendek dengan analisis teknikal yang tajam.

Strategi Memilih Pair: Sesuaikan dengan Gaya Trading

Tidak ada pasangan mata uang yang “paling benar” untuk semua orang. Pilihan terbaik tergantung pada:

  • Gaya Trading: Scalper lebih cocok dengan major karena spread rendah. Swing trader bisa menjajal minor untuk memanfaatkan tren yang kuat.

  • Toleransi Risiko: Major lebih stabil, minor lebih berisiko namun berpotensi keuntungan lebih tinggi.

  • Ketersediaan Waktu: Jika kamu bisa memantau pasar sepanjang hari, minor pairs bisa dijadikan target karena pergerakan lebih liar. Tapi jika hanya sesekali, major lebih aman.

Kesimpulan

Jadi, antara major dan minor pairs, mana yang paling dicari? Jawabannya: major pairs tetap menjadi pilihan utama dalam hal volume dan popularitas, terutama untuk pemula dan trader yang mencari kestabilan. Namun, minor pairs tidak kalah menarik, terutama bagi trader berpengalaman yang mengincar volatilitas dan peluang dari perbedaan kebijakan moneter antarnegara.

Yang terpenting adalah memahami karakter masing-masing pasangan, mengikuti berita ekonomi global, dan menggunakan strategi yang sesuai dengan profil risiko pribadi. Dalam dunia forex, tidak ada satu formula pasti, tetapi pengetahuan yang kuat dan keterampilan membaca pasar adalah senjata utama untuk sukses.


Ingin belajar lebih dalam tentang perbedaan antara major dan minor pairs, strategi trading yang cocok untuk masing-masing, dan cara membaca sinyal pasar secara efektif? Jangan lewatkan program edukasi trading dari Didimax! Di www.didimax.co.id, kamu bisa mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman, akses ke materi eksklusif, dan komunitas aktif yang siap membantumu tumbuh sebagai trader profesional.

Jangan tunggu sampai kerugian membimbingmu belajar dengan cara yang mahal. Yuk mulai investasi pengetahuan kamu hari ini juga bersama Didimax – tempat belajar trading forex terbaik di Indonesia!