Forex trading merupakan proses membeli dan menjual mata uang di pasar valuta asing dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai tukar mata uang. Pasar forex merupakan pasar finansial terbesar di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Karena ukurannya yang sangat besar dan likuiditasnya yang tinggi, forex trading menawarkan peluang besar tetapi juga risiko yang signifikan.
Definisi Floating dalam Trading Forex
Floating dalam trading forex merujuk pada situasi di mana posisi trading Anda belum dikunci atau ditutup dan sedang mengalami perubahan nilai yang tidak pasti. Istilah ini seringkali digunakan untuk menggambarkan keuntungan atau kerugian yang “mengambang” pada sebuah posisi trading yang masih terbuka. Secara sederhana, floating merupakan istilah yang menggambarkan kondisi di mana nilai keuntungan atau kerugian dari posisi trading masih belum direalisasikan karena posisi tersebut belum ditutup.
Floating profit merupakan keuntungan yang muncul pada posisi trading yang masih terbuka. Meskipun Anda mungkin melihat keuntungan di akun trading Anda, maka keuntungan tersebut belum resmi sampai posisi ditutup. Sementara itu, floating loss merupakan kerugian pada posisi trading yang masih terbuka. Misalnya, floating profit, kerugian ini belum resmi sampai posisi ditutup.
Jenis-Jenis Floating
Floating dalam trading forex memiliki dua jenis, yaitu floating profit dan floating loss. Berikut ini penjelasan dan contoh dari jenis-jenis floating.
Floating Profit
Floating profit merujuk pada keuntungan yang muncul dari posisi trading yang masih terbuka dan belum ditutup. Ketika nilai pasar dari pasangan mata uang yang Anda beli naik di atas harga beli Anda, atau nilai pasar dari pasangan mata uang yang Anda jual turun di bawah harga jual Anda, Anda mengalami floating profit. Ini berarti bahwa meskipun secara teoritis Anda sudah mendapatkan keuntungan, keuntungan tersebut belum resmi hingga posisi ditutup. Floating profit dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saat ini dan harga masuk posisi, dikalikan dengan ukuran posisi Anda.
Misalkan Anda membeli 1 lot pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1.1000. Beberapa hari kemudian, harga pasangan tersebut naik menjadi 1.1050. Dalam situasi ini, Anda memiliki floating profit karena harga pasar saat ini lebih tinggi dari harga beli Anda. Floating profit dapat dihitung dengan mengurangi harga beli (1.1000) dari harga pasar saat ini (1.1050) dan mengalikan hasilnya dengan ukuran posisi. Jika Anda memiliki 1 lot (100.000 unit), floating profit = (1.1050 - 1.1000) * 100.000 = $500. Keuntungan ini hanya akan direalisasikan saat Anda menutup posisi.
Floating Loss
Floating loss merupakan kerugian yang muncul dari posisi trading yang masih terbuka dan belum ditutup. Ketika nilai pasar dari pasangan mata uang yang Anda beli turun di bawah harga beli Anda, atau nilai pasar dari pasangan mata uang yang Anda jual naik di atas harga jual Anda, maka Anda mengalami floating loss. Floating loss ini menggambarkan potensi kerugian yang anda hadapi berdasarkan harga pasar saat ini dibandingkan dengan harga posisi dibuka. Kerugian ini belum final sampai posisi ditutup dan hasilnya dapat direalisasikan.
Sebagai contoh, jika Anda menjual 1 lot pasangan mata uang GBP/JPY pada harga 160.00, tetapi harga pasar kemudian naik menjadi 162.00, Anda akan mengalami floating loss. Dalam hal ini, floating loss dapat dihitung dengan mengurangi harga jual (160.00) dari harga pasar saat ini (162.00) dan mengalikan selisihnya dengan ukuran posisi. Jika Anda memiliki 1 lot (100.000 unit), floating loss = (162.00 - 160.00) * 100.000 = $2.000. Kerugian ini akan tetap ada sampai Anda menutup posisi dan kerugian akhirnya dicatat.
Baca Juga: Cara Trading Forex di Hp dengan Maksimal
Penyebab Terjadinya Floating
Terjadinya floating dalam trading forex tentunya terdapat penyebabnya. Berikut ini tiga penyebab terjadinya floating dalam trading forex yang paling umum.
Fluktuasi Pasar
Volatilitas pasar mempengaruhi floating dengan menyebabkan pergerakan harga yang cepat dan tidak dapat diprediksi. Ketika pasar mengalami fluktuasi tinggi, harga pasangan mata uang dapat berubah dengan cepat, sehingga floating profit atau loss pada posisi trading dapat berubah secara signifikan. Ketidakstabilan pasar membuat nilai floating profit atau loss berfluktuasi seiring dengan perubahan harga, sehingga keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dapat meningkat atau menurun secara tajam.
Eksekusi Order
Eksekusi order berperan penting dalam menentukan floating dengan mempengaruhi harga yang dieksekusi saat Anda membuka atau menutup posisi. Jika eksekusi order tidak terjadi pada harga yang diinginkan atau jika ada slippage (perbedaan antara harga yang diminta dan harga eksekusi), floating profit atau loss bisa berbeda dari yang diperkirakan. Slippage atau delay dalam eksekusi dapat menyebabkan posisi trading Anda mengalami floating profit atau loss yang lebih besar dari yang diantisipasi.
Leverage dan Margin
Penggunaan leverage dan margin berkontribusi pada floating dengan memperbesar ukuran posisi yang dapat Anda kontrol dibandingkan dengan modal yang tersedia. Leverage memungkinkan Anda membuka posisi yang lebih besar dengan investasi modal yang relatif kecil, yang dapat memperbesar baik floating profit maupun floating loss. Jika pasar bergerak melawan posisi Anda, kerugian dapat meningkat lebih cepat, sedangkan keuntungan dapat tumbuh lebih besar dengan leverage, mempengaruhi besaran floating secara langsung.
Dampak bagi Trader
Floating profit memberikan kesempatan bagi trader untuk memanfaatkan keuntungan yang belum direalisasikan sebelum menutup posisi. Jika trader mampu mengidentifikasi bahwa tren pasar akan terus menguntungkan, mereka bisa memilih untuk membiarkan posisi tetap terbuka dan memungkinkan floating profit berkembang lebih besar. Misalnya, jika harga pasangan mata uang terus naik setelah pembelian, trader dapat menunggu hingga harga mencapai target yang lebih tinggi untuk memaksimalkan keuntungan. Mengelola floating profit dengan baik juga memungkinkan trader untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan pergerakan pasar yang menguntungkan, mengoptimalkan hasil akhir dari trading mereka.
Sementara itu, floating loss membawa risiko signifikan karena kerugian yang belum direalisasikan dapat membesar jika pasar bergerak lebih jauh melawan posisi trader. Kerugian ini bisa menyebabkan tekanan emosional dan keputusan trading yang kurang rasional. Untuk mengurangi dampak floating loss, trader dapat menerapkan strategi mitigasi risiko seperti menetapkan stop loss untuk membatasi kerugian otomatis pada tingkat tertentu atau menggunakan trailing stop untuk mengunci keuntungan sambil memberi ruang bagi pasar untuk bergerak lebih lanjut. Selain itu, analisis pasar yang baik dan manajemen risiko yang ketat membantu dalam mengidentifikasi potensi perubahan tren, meminimalkan dampak kerugian saat floating loss terjadi.
Baca Juga: Membongkar Rahasia Signal Trading Forex untuk Trader Berpengalaman
Konsultan Forex Terpercaya
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam menjalankan trading forex, Anda bisa melakukan konsultasi bersama profesional di Didimax. Didimax tidak hanya menyediakan broker saja, tetapi juga dapat berkonsultasi secara gratis dan real time hanya dengan menghubungi nomor admin di sini.