Dalam perdagangan forex, slippage merujuk pada suatu perbedaan antara harga yang diinginkan trader untuk membeli atau menjual suatu mata uang dan harga aktual di mana transaksi tersebut dapat dieksekusi. Slippage ini biasanya terjadi ketika pasar sangat volatil atau likuiditasnya rendah, sehingga tidak ada cukup penawaran atau permintaan pada harga yang ditentukan oleh trader. Sebagai akibatnya, order yang dipasang pada harga tertentu dapat dieksekusi pada harga yang sedikit lebih baik atau lebih buruk dari yang diharapkan.
Apa itu Slippage?
Slippage merupakan perbedaan antara harga yang diinginkan oleh seorang trader untuk membeli atau menjual aset dan harga aktual di mana transaksi tersebut dapat dieksekusi. Hal ini terjadi karena harga pasar dapat berubah antara waktu ketika order dipasang dan ketika order tersebut dipenuhi. Berikut ini tiga mekanisme slippage:
- Order Placement: Trader memasang order beli atau jual pada harga tertentu.
- Market Fluctuation: Selama waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi order, harga pasar bisa bergerak naik atau turun.
- Order Execution: Order tersebut dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang diinginkan, yang disebut dengan harga eksekusi.
Misalnya, seorang trader ingin membeli pasangan mata uang pada harga 1,2000, tetapi karena perubahan harga yang cepat, order tersebut dieksekusi pada harga 1,2005, maka trader mengalami slippage sebesar 5 pips (unit perubahan harga dalam forex).
Jenis-Jenis Slippage
Slippage dibagi menjadi dua jenis yaitu slippage positif dan slippage negatif. Berikut ini penjelasannya secara lebih lengkap.
Slippage Positif
Slippage positif ini terjadi ketika order dieksekusi pada harga yang lebih baik daripada harga yang diinginkan. Misalnya, jika seorang trader ingin membeli pada harga 1,2000 tetapi order tersebut dieksekusi pada harga 1,1995, maka trader mendapatkan keuntungan tambahan dari slippage ini. Slippage positif memiliki dampak untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki hasil trading secara keseluruhan.
Slippage Negatif
Slippage negatif terjadi ketika order dieksekusi pada harga yang kurang menguntungkan daripada harga yang diinginkan. Misalnya, jika seorang trader ingin membeli harga 1,2000 tetapi order dieksekusi pada harga 1,2005, maka trader menghadapi kerugian dari slippage ini. Slippage negatif mengurangi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian, terutama jika trading dilakukan dalam jumlah besar atau dalam kondisi pasar yang sangat volatile.
Kapan Terjadinya Slippage?
Slippage dapat terjadi dalam berbagai kondisi pasar keuangan. Berikut ini beberapa kondisi yang memungkinkan kapan terjadinya slippage.
Volatilitas Pasar
Volatilitas pasar terjadi ketika harga aset berubah dengan cepat dalam waktu singkat, seringkali dipicu oleh pengumuman berita ekonomi besar atau peristiwa global penting. Pada saat-saat seperti ini, perubahan harga yang drastis dapat membuat order trading dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang diinginkan, yang dikenal sebagai slippage. Misalnya, selama rilis data ekonomi penting seperti laporan NFP (Non-Farm Payroll) di Amerika Serikat, pasar sering mengalami lonjakan volatilitas tajam yang dapat menyebabkan slippage signifikan, mengakibatkan order dapat dieksekusi pada harga yang tidak sesuai dengan ekspektasi trader.
Likuiditas Rendah
Likuiditas rendah mengacu pada kondisi di mana aset sulit untuk dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan, sering terjadi ketika volume perdagangan rendah atau ketika aset diperdagangkan pada pasangan mata uang yang kurang populer. Slippage lebih mungkin terjadi dalam kondisi ini karena kurangnya penawaran dan permintaan yang cukup untuk mengeksekusi order pada harga yang diinginkan. Misalnya,saat perdagangan dilakukan pada pasangan mata uang dengan volume rendah atau selama sesi pasar di luar jam-jam perdagangan utama seperti di luar jam London dan New York, likuiditas cenderung menurun, sehingga meningkatkan risiko slippage.
Waktu Eksekusi Order
Waktu eksekusi order dapat mempengaruhi terjadinya slippage, terutama jika terdapat penundaan dalam eksekusi order atau jika order dipasang saat pasar bergerak cepat. Slippage sering terjadi ketika terdapat penundaan teknis pada platform trading yang mengakibatkan order tidak dieksekusi secara langsung pada harga yang diinginkan. Misalnya, ketika menggunakan order market, yang dirancang untuk membeli atau menjual segera pada harga pasar saat ini, keterlambatan dalam proses teknis atau saat pasar bergerak dengan cepat dapat menyebabkan order dieksekusi pada harga yang berbeda dari yang diharapkan serta menghasilkan slippage.
Kondisi Pasar yang Tidak Teratur
Kondisi pasar tidak teratur dapat menyebabkan slippage ketika terjadi ketidakpastian atau perubahan mendadak dalam sentimen pasar, yang mengakibatkan perubahan harga yang cepat dan tidak terduga. Selama periode seperti krisis geopolitik atau bencana alam mendadak, pasar dapat bergejolak dengan fluktuasi harga yang drastis, yang membuatkan sulit bagi trader untuk mengeksekusi order pada harga yang diinginkan. Contoh, ketika terjadi bencana alam besar, sentimen pasar dapat berubah secara tiba-tiba, menyebabkan harga bergerak cepat dan menyebabkan slippage yang signifikan.
Cara Menghadapi Forex Slippage
Terdapat tiga cara dalam menghadapi slippage yang terjadi di pasar keuangan untuk mengurangi terjadinya kerugian yang signifikan. Berikut ini penjelasan dari cara menghadapi forex slippage.
Pemilihan Broker yang Tepat
Memilih broker yang andal dapat membantu dalam meminimalkan slippage. Anda perlu untuk mencari broker dengan reputasi baik dan teknologi eksekusi yang cepat serta transparan. Broker yang menawarkan akun ECN (Electronic Communication Network) atau STP (Straight Through Processing) cenderung memiliki slippage yang lebih rendah karena mereka langsung menghubungkan order ke pasar tanpa intervensi, sehingga mampu mengurangi risiko slippage yang disebabkan oleh eksekusi yang lambat atau harga yang tidak sesuai.
Penggunaan Limit Order
Limit order merupakan alat efektif untuk mengurangi risiko slippage. Dengan menggunakan limit order, trader dapat menentukan harga yang spesifik di mana mereka bersedia membeli atau menjual aset. Order ini hanya akan dieksekusi pada harga yang ditentukan atau lebih baik, sehingga dapat menghindari eksekusi pada harga yang jauh berbeda akibat adanya fluktuasi pasar. Hal ini membantu memastikan bahwa trader tidak membeli pada harga yang terlalu tinggi atau menjual pada harga yang terlalu rendah.
Strategi Trading yang Efektif
Mengadopsi strategi trading yang sesuai dapat mengurangi dampak slippage. Salah satu pendekatannya adalah menghindari trading selama periode volatilitas tinggi, seperti saat rilis berita ekonomi penting, dan memilih waktu trading ketika pasar lebih stabil. Selain itu, memperhatikan ukuran posisi juga penting yaitu trading dengan ukuran posisi kecil di pasar yang tidak likuid dapat membantu mengurangi kemungkinan slippage. Menggunakan teknik seperti trailing stop atau limit order juga dapat membantu dalam mengelola risiko slippage dengan lebih baik.
Konsultan Forex Terbaik di Indonesia
Terjun ke dalam dunia trading tentunya membutuhkan berbagai macam strategi yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian yang besar. Anda dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara berkonsultasi dengan ahli. Didimax kini telah hadir dan siap membantu para trader untuk menguasai dunia trading. Anda bisa langsung melakukan konsultasi secara real time melalui nomor ini.