Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa itu Kebijakan Moneter Hawkish dan Dovish?

Apa itu Kebijakan Moneter Hawkish dan Dovish?

by Rizka

Dalam dunia ekonomi dan keuangan, istilah "hawkish" dan "dovish" sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral. Kedua istilah ini mencerminkan bagaimana pembuat kebijakan melihat dan merespons tantangan ekonomi, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran. Meski terdengar sederhana, pemahaman tentang kebijakan hawkish dan dovish sangat penting bagi para pelaku pasar, termasuk trader forex, investor saham, dan pelaku bisnis.

Apa Itu Kebijakan Moneter Hawkish?

Istilah "hawkish" berasal dari kata "hawk" atau elang. Dalam konteks kebijakan moneter, pendekatan hawkish mencerminkan sikap yang agresif dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral yang mengambil kebijakan hawkish biasanya lebih fokus pada stabilitas harga dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini sering kali diterapkan ketika inflasi dianggap terlalu tinggi dan berpotensi mengganggu kestabilan ekonomi.

Ciri-ciri kebijakan hawkish meliputi:

  1. Peningkatan Suku Bunga: Salah satu alat utama yang digunakan adalah menaikkan suku bunga acuan. Dengan meningkatnya suku bunga, biaya pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga dapat menekan konsumsi dan investasi.

  2. Pengetatan Likuiditas: Bank sentral mungkin mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar untuk menekan tekanan inflasi.

  3. Fokus pada Stabilitas Harga: Kebijakan hawkish lebih memprioritaskan pengendalian inflasi daripada mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan hawkish biasanya berdampak pada apresiasi nilai mata uang. Ketika suku bunga naik, investor cenderung mengalihkan dana mereka ke negara tersebut karena imbal hasil yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan permintaan terhadap mata uang lokal.

Apa Itu Kebijakan Moneter Dovish?

Di sisi lain, "dovish" berasal dari kata "dove" atau merpati, yang melambangkan kedamaian. Pendekatan dovish menunjukkan sikap yang lebih lunak dalam mengelola kebijakan moneter. Bank sentral yang dovish cenderung lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja dibandingkan pengendalian inflasi.

Ciri-ciri kebijakan dovish meliputi:

  1. Penurunan Suku Bunga: Dengan menurunkan suku bunga acuan, bank sentral mendorong konsumsi dan investasi, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.

  2. Pelonggaran Likuiditas: Bank sentral mungkin menambah jumlah uang beredar untuk memacu aktivitas ekonomi.

  3. Fokus pada Pertumbuhan dan Lapangan Kerja: Kebijakan dovish lebih mengutamakan pemulihan ekonomi daripada menekan inflasi.

Kebijakan dovish sering kali berdampak pada pelemahan nilai mata uang. Hal ini terjadi karena penurunan suku bunga membuat negara tersebut kurang menarik bagi investor asing.

Peran Hawkish dan Dovish dalam Ekonomi

Baik kebijakan hawkish maupun dovish memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Kebijakan hawkish diperlukan untuk mengendalikan inflasi yang terlalu tinggi, sementara kebijakan dovish dibutuhkan untuk mendorong ekonomi yang lesu. Bank sentral, seperti Federal Reserve di Amerika Serikat atau Bank Indonesia, harus menilai kondisi ekonomi secara menyeluruh sebelum memutuskan arah kebijakan.

Misalnya, selama periode krisis ekonomi global pada 2008, banyak bank sentral di dunia mengadopsi kebijakan dovish untuk mendorong pemulihan. Suku bunga diturunkan ke level rendah, dan berbagai program stimulus diluncurkan. Sebaliknya, ketika inflasi mulai meningkat pasca-pandemi COVID-19, banyak bank sentral beralih ke kebijakan hawkish dengan menaikkan suku bunga secara agresif.

Dampak terhadap Pasar Keuangan

Kebijakan moneter hawkish dan dovish memiliki dampak langsung pada pasar keuangan, termasuk pasar forex, saham, dan obligasi.

  1. Pasar Forex: Kebijakan hawkish cenderung memperkuat nilai mata uang karena suku bunga yang lebih tinggi menarik investor asing. Sebaliknya, kebijakan dovish dapat melemahkan mata uang karena suku bunga rendah kurang menarik bagi investor.

  2. Pasar Saham: Saham biasanya bereaksi negatif terhadap kebijakan hawkish karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menekan laba perusahaan. Sebaliknya, kebijakan dovish dapat memberikan dorongan positif karena suku bunga rendah mendorong investasi.

  3. Pasar Obligasi: Kebijakan hawkish dapat menyebabkan penurunan harga obligasi karena hasil obligasi meningkat. Sebaliknya, kebijakan dovish cenderung meningkatkan harga obligasi karena suku bunga turun.

Bagaimana Trader Forex Memanfaatkan Informasi Ini?

Trader forex sering kali memperhatikan kebijakan moneter hawkish dan dovish untuk mengambil keputusan trading. Misalnya, jika Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga, trader mungkin membeli dolar AS karena nilai tukarnya kemungkinan akan meningkat. Sebaliknya, jika Bank Indonesia mengumumkan penurunan suku bunga, trader mungkin menjual rupiah karena nilainya cenderung melemah.

Untuk memanfaatkan informasi ini, trader harus:

  1. Memantau Pernyataan Bank Sentral: Pernyataan resmi dari pejabat bank sentral, seperti rapat Federal Open Market Committee (FOMC), sering memberikan petunjuk tentang arah kebijakan.

  2. Mengikuti Data Ekonomi: Data seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi yang memengaruhi kebijakan moneter.

  3. Menggunakan Analisis Fundamental dan Teknikal: Kombinasi analisis fundamental dan teknikal dapat membantu trader memprediksi pergerakan pasar.

Kesimpulan

Kebijakan moneter hawkish dan dovish adalah dua pendekatan yang digunakan bank sentral untuk menjaga keseimbangan ekonomi. Kebijakan hawkish fokus pada pengendalian inflasi melalui peningkatan suku bunga, sementara kebijakan dovish bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pelonggaran moneter. Pemahaman tentang kedua kebijakan ini sangat penting bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang bagaimana kebijakan moneter memengaruhi pasar forex dan bagaimana cara memanfaatkannya dalam trading, bergabunglah dalam program edukasi trading kami di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan edukasi gratis untuk semua level trader, mulai dari pemula hingga profesional.

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan trading Anda bersama mentor-mentor berpengalaman di Didimax. Dapatkan akses ke materi edukasi berkualitas, sinyal trading akurat, dan komunitas trading yang mendukung untuk membantu Anda meraih kesuksesan di pasar forex!