Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa itu requote?

Apa itu requote?

by Rizka

Dalam dunia trading forex dan CFD, istilah requote sering kali menjadi topik yang membingungkan, terutama bagi trader pemula. Banyak trader yang merasa sudah menekan tombol buy atau sell, namun justru mendapatkan notifikasi harga berubah dan order tidak tereksekusi sesuai rencana. Kondisi inilah yang dikenal dengan sebutan requote. Untuk memahami fenomena ini secara menyeluruh, penting bagi trader untuk mengetahui apa itu requote, mengapa bisa terjadi, bagaimana dampaknya terhadap strategi trading, serta cara menyikapinya secara bijak.

Secara sederhana, requote adalah kondisi ketika trader mengirimkan order untuk membuka posisi pada harga tertentu, namun broker tidak dapat mengeksekusi order tersebut pada harga yang diminta. Broker kemudian menawarkan harga baru kepada trader. Trader memiliki pilihan untuk menerima harga baru tersebut atau menolak dan membatalkan order. Requote umumnya terjadi pada akun trading dengan sistem instant execution, di mana trader meminta harga tertentu secara spesifik.

Dalam sistem instant execution, harga yang muncul di platform trading adalah harga indikatif. Ketika trader menekan tombol buy atau sell, sistem broker akan mencoba mengeksekusi order pada harga tersebut. Namun, jika dalam waktu sangat singkat harga pasar sudah berubah, maka broker tidak bisa mengeksekusi order di harga lama. Akibatnya, sistem mengirimkan requote dengan harga terbaru.

Requote sering muncul pada kondisi pasar yang bergerak cepat atau volatil. Contohnya adalah saat rilis berita ekonomi berdampak besar seperti Non-Farm Payroll (NFP), keputusan suku bunga bank sentral, data inflasi, atau pernyataan pejabat moneter. Pada momen-momen ini, pergerakan harga bisa berubah hanya dalam hitungan detik atau bahkan milidetik. Ketika likuiditas menipis dan permintaan order meningkat, peluang terjadinya requote menjadi lebih besar.

Selain faktor volatilitas pasar, requote juga bisa dipengaruhi oleh kecepatan koneksi internet trader. Jika koneksi internet lambat atau tidak stabil, terdapat jeda waktu antara pengiriman order dari platform trading ke server broker. Dalam jeda waktu tersebut, harga bisa saja sudah berubah sehingga order tidak dapat dieksekusi di harga awal. Hal ini sering dialami trader yang menggunakan jaringan internet kurang optimal.

Faktor lain yang memengaruhi requote adalah model bisnis broker itu sendiri. Pada broker yang menggunakan dealing desk, requote lebih mungkin terjadi karena broker berperan sebagai perantara sekaligus penentu harga. Broker perlu memastikan bahwa order dapat dipenuhi sesuai kondisi pasar internal mereka. Ketika harga berubah terlalu cepat, broker akan mengirimkan requote sebagai bentuk konfirmasi ulang kepada trader.

Namun, penting untuk dipahami bahwa requote bukan selalu berarti broker melakukan kecurangan. Dalam banyak kasus, requote adalah konsekuensi alami dari mekanisme pasar dan teknologi eksekusi order. Pasar forex bersifat dinamis dan sangat cepat, sehingga perbedaan harga dalam waktu singkat adalah hal yang wajar.

Meski demikian, requote tetap dapat berdampak negatif bagi trader jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu dampak utama adalah hilangnya peluang entry terbaik. Trader yang sudah melakukan analisis matang mungkin kehilangan momentum karena order tertunda atau ditolak akibat requote. Pada strategi scalping yang mengandalkan kecepatan dan pergerakan kecil, requote bisa menjadi hambatan serius.

Selain itu, requote juga dapat memengaruhi psikologi trading. Trader yang sering mengalami requote cenderung menjadi emosional, terburu-buru, atau bahkan overtrading. Kondisi mental seperti ini dapat meningkatkan risiko kesalahan pengambilan keputusan dan memperbesar potensi kerugian.

Untuk meminimalkan dampak requote, trader perlu memahami beberapa langkah strategis. Salah satu cara paling umum adalah dengan menggunakan akun trading yang menerapkan sistem market execution. Pada market execution, trader tidak meminta harga tertentu, melainkan menyetujui eksekusi pada harga terbaik yang tersedia di pasar saat itu. Dengan sistem ini, requote umumnya tidak terjadi, meskipun trader tetap harus siap dengan kemungkinan slippage.

Slippage berbeda dengan requote. Slippage adalah selisih antara harga yang diharapkan dengan harga eksekusi, yang bisa bersifat positif maupun negatif. Pada market execution, slippage adalah bagian dari mekanisme pasar, sementara requote lebih spesifik terjadi pada instant execution.

Selain memilih jenis eksekusi yang tepat, trader juga disarankan untuk menghindari entry tepat saat rilis berita berdampak tinggi, kecuali memang memiliki strategi khusus untuk news trading. Dengan menghindari periode volatilitas ekstrem, risiko requote dapat ditekan secara signifikan.

Menggunakan koneksi internet yang stabil dan cepat juga menjadi faktor penting. Trader profesional biasanya menggunakan jaringan yang andal, bahkan sebagian menggunakan VPS (Virtual Private Server) untuk memastikan koneksi ke server broker tetap stabil tanpa gangguan.

Pemilihan broker yang kredibel dan teregulasi juga berperan besar dalam mengurangi masalah requote. Broker yang memiliki sistem teknologi mumpuni, likuiditas yang baik, serta transparansi dalam eksekusi order cenderung memberikan pengalaman trading yang lebih nyaman bagi nasabahnya. Oleh karena itu, sebelum membuka akun, trader perlu mempelajari dengan cermat profil broker, jenis akun yang ditawarkan, serta mekanisme eksekusi ordernya.

Dalam praktiknya, requote juga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi trader. Jika requote sering terjadi, trader bisa meninjau kembali waktu trading, pasangan mata uang yang diperdagangkan, serta strategi entry yang digunakan. Pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi seperti EURUSD atau GBPUSD cenderung memiliki risiko requote yang lebih rendah dibandingkan pasangan exotic yang likuiditasnya lebih tipis.

Pemahaman tentang requote juga penting agar trader tidak mudah terpengaruh isu atau mitos yang beredar. Tidak sedikit trader pemula yang langsung menyalahkan broker ketika mengalami requote, tanpa memahami kondisi pasar yang sebenarnya. Dengan pengetahuan yang cukup, trader dapat bersikap lebih objektif dan profesional dalam menghadapi situasi tersebut.

Pada akhirnya, requote adalah bagian dari dinamika trading yang tidak bisa dihindari sepenuhnya, terutama pada kondisi pasar tertentu. Yang terpenting bukanlah menghindari requote secara total, melainkan memahami penyebabnya, dampaknya, serta cara mengelolanya dengan strategi yang tepat. Trader yang memiliki pemahaman menyeluruh akan lebih siap menghadapi berbagai kondisi pasar tanpa mudah panik atau kehilangan kendali.

Bagi siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman tentang mekanisme trading, termasuk topik seperti requote, eksekusi order, manajemen risiko, dan psikologi trading, mengikuti program edukasi yang terstruktur adalah langkah yang sangat bijak. Dengan bimbingan yang tepat, trader dapat belajar langsung dari dasar hingga tingkat lanjutan secara sistematis dan praktis.

Melalui program edukasi trading yang tersedia di www.didimax.co.id, Anda dapat memperoleh pengetahuan mendalam tentang dunia forex dan derivatif, memahami cara kerja pasar secara profesional, serta dibekali strategi yang relevan dengan kondisi pasar saat ini. Program ini dirancang untuk membantu trader meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan membangun fondasi trading yang lebih kuat dan berkelanjutan.