Apa Itu Sideways?
Dalam dunia trading, pergerakan harga tidak selalu bergerak naik (uptrend) atau turun (downtrend). Ada kondisi tertentu di mana harga bergerak mendatar dalam rentang yang relatif sempit tanpa arah yang jelas. Kondisi inilah yang dikenal dengan istilah sideways. Bagi sebagian trader, sideways sering dianggap sebagai kondisi pasar yang membingungkan dan sulit ditradingkan. Namun, jika dipahami dengan benar, sideways justru bisa menjadi peluang yang menarik.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu sideways, ciri-cirinya, penyebab terjadinya sideways, perbedaan sideways dengan tren lainnya, serta strategi trading yang bisa digunakan saat pasar sedang sideways.
Pengertian Sideways dalam Trading
Sideways adalah kondisi pasar ketika harga bergerak bolak-balik dalam satu area tertentu tanpa membentuk tren naik maupun tren turun yang jelas. Dalam kondisi ini, harga cenderung bergerak di antara level support dan resistance yang relatif sejajar.
Secara sederhana, sideways bisa diibaratkan seperti harga yang “jalan di tempat”. Tidak ada dominasi kuat antara buyer dan seller, sehingga pergerakan harga cenderung terbatas.
Sideways juga sering disebut dengan istilah:
-
Ranging market
-
Consolidation
-
Flat market
Meskipun istilahnya berbeda, maknanya tetap sama, yaitu kondisi pasar yang tidak trending.
Ciri-Ciri Pasar Sideways
Untuk mengenali kondisi sideways dengan tepat, ada beberapa ciri utama yang bisa diperhatikan.
Harga Bergerak di Rentang yang Sama
Ciri paling mudah dikenali adalah harga yang bergerak naik dan turun di area yang sama. Jika ditarik garis support dan resistance, keduanya akan terlihat relatif sejajar dan tidak saling menjauh.
Tidak Terbentuk Higher High atau Lower Low
Dalam uptrend, harga membentuk higher high dan higher low. Dalam downtrend, harga membentuk lower high dan lower low. Pada kondisi sideways, pola ini tidak muncul secara konsisten. Harga cenderung membentuk high dan low di level yang mirip.
Indikator Tren Melemah
Beberapa indikator tren seperti Moving Average, ADX, atau MACD biasanya menunjukkan sinyal lemah saat sideways. Contohnya:
-
Moving Average terlihat datar
-
ADX berada di bawah level tertentu (misalnya di bawah 20)
-
MACD bergerak di sekitar garis nol
Volume Cenderung Stabil atau Menurun
Pada kondisi sideways, volume transaksi sering kali tidak terlalu besar. Hal ini menandakan pasar sedang menunggu momentum atau katalis baru untuk bergerak lebih kuat.
Penyebab Terjadinya Sideways
Sideways tidak terjadi tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang biasanya menyebabkan pasar bergerak sideways.
Menunggu Data Fundamental Penting
Pasar sering bergerak sideways menjelang rilis data ekonomi penting seperti suku bunga, inflasi, atau laporan tenaga kerja. Trader cenderung menahan posisi sambil menunggu kepastian arah.
Keseimbangan Buyer dan Seller
Sideways terjadi ketika kekuatan beli dan jual relatif seimbang. Tidak ada pihak yang cukup dominan untuk mendorong harga menembus area tertentu.
Konsolidasi Setelah Tren Kuat
Setelah pergerakan naik atau turun yang signifikan, pasar sering memasuki fase konsolidasi. Sideways menjadi fase “istirahat” sebelum harga melanjutkan tren sebelumnya atau berbalik arah.
Likuiditas Rendah
Pada jam-jam tertentu, terutama di luar sesi trading aktif, pasar bisa bergerak sideways karena volume dan likuiditas yang rendah.
Perbedaan Sideways, Uptrend, dan Downtrend
Agar tidak salah membaca kondisi pasar, penting untuk memahami perbedaan antara sideways dan dua kondisi tren lainnya.
Sideways vs Uptrend
-
Sideways: harga bergerak mendatar, support dan resistance sejajar
-
Uptrend: harga membentuk higher high dan higher low
-
Moving Average datar vs Moving Average mengarah ke atas
Sideways vs Downtrend
-
Sideways: tidak ada penurunan signifikan secara berkelanjutan
-
Downtrend: harga membentuk lower high dan lower low
-
Tekanan jual tidak dominan dalam sideways
Memahami perbedaan ini sangat penting agar trader tidak memaksakan strategi tren di kondisi pasar yang tidak mendukung.
Dampak Sideways bagi Trader
Kondisi sideways bisa memberikan dampak yang berbeda tergantung gaya trading yang digunakan.
Bagi Trend Follower
Trader yang mengandalkan tren biasanya kurang menyukai kondisi sideways. Sinyal sering kali menjadi palsu dan berpotensi menghasilkan kerugian kecil berulang.
Bagi Range Trader
Sebaliknya, sideways justru menjadi peluang bagi trader yang fokus pada trading di area support dan resistance. Selama range masih valid, peluang buy di support dan sell di resistance cukup menarik.
Risiko Overtrading
Karena pergerakan harga relatif kecil, trader sering tergoda untuk membuka banyak posisi. Jika tidak dibarengi manajemen risiko yang baik, sideways bisa menguras modal secara perlahan.
Cara Mengidentifikasi Sideways dengan Analisis Teknikal
Ada beberapa pendekatan analisis teknikal yang bisa digunakan untuk memastikan apakah pasar sedang sideways.
Menggunakan Support dan Resistance
Tarik garis support dan resistance pada chart. Jika harga berkali-kali memantul di dua level tersebut tanpa breakout yang jelas, kemungkinan besar pasar sedang sideways.
Menggunakan Moving Average
Jika beberapa Moving Average (misalnya MA 20, MA 50, dan MA 100) saling berdekatan dan bergerak datar, ini merupakan indikasi sideways.
Menggunakan ADX
ADX adalah indikator kekuatan tren. Nilai ADX yang rendah menandakan tren lemah atau pasar sideways.
Menggunakan Bollinger Bands
Saat Bollinger Bands menyempit, pasar sering berada dalam kondisi sideways atau konsolidasi.
Strategi Trading Saat Pasar Sideways
Meskipun menantang, sideways tetap bisa ditradingkan dengan strategi yang tepat.
Strategi Support dan Resistance
Ini adalah strategi paling umum saat sideways.
Strategi Oscillator
Indikator oscillator seperti RSI dan Stochastic sangat efektif di pasar sideways.
Strategi Breakout
Meskipun sideways identik dengan range, trader juga bisa bersiap menghadapi breakout.
Hindari Target Terlalu Jauh
Karena pergerakan terbatas, target profit sebaiknya realistis dan sesuai dengan lebar range.
Kesalahan Umum Trader Saat Menghadapi Sideways
Banyak trader mengalami kerugian bukan karena sideways itu sendiri, tetapi karena kesalahan dalam menyikapinya.
Memaksakan Trading Tren
Menggunakan strategi trend following di pasar sideways sering menghasilkan sinyal palsu.
Tidak Sabar Menunggu Level Kunci
Masuk posisi di tengah range meningkatkan risiko karena reward yang kecil dan risiko yang tidak seimbang.
Mengabaikan Manajemen Risiko
Sideways sering terlihat “aman”, padahal tanpa stop loss yang jelas, kerugian tetap bisa terjadi.
Apakah Sideways Harus Dihindari?
Jawabannya tergantung pada gaya trading dan pengalaman. Bagi trader pemula, sideways sering kali membingungkan. Namun, dengan pemahaman yang baik, sideways bukanlah kondisi yang harus ditakuti.
Bahkan, banyak trader profesional yang justru menunggu kondisi sideways karena struktur support dan resistance-nya lebih jelas dan mudah direncanakan.
Kunci utamanya adalah memahami karakter pasar dan menyesuaikan strategi, bukan memaksakan keinginan pribadi terhadap pergerakan harga.
Memahami apa itu sideways adalah langkah penting dalam perjalanan menjadi trader yang konsisten. Dengan mengenali ciri-ciri, penyebab, dan strategi yang tepat, trader dapat menghindari kesalahan umum dan memanfaatkan peluang yang muncul meskipun pasar terlihat “diam”.
Bagi siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman tentang kondisi pasar seperti sideways, tren, hingga teknik analisis yang lebih terstruktur, mengikuti program edukasi trading yang tepat akan sangat membantu. Edukasi yang baik tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga cara membaca market secara objektif dan disiplin.
Program edukasi trading di www.didimax.co.id dirancang untuk membantu trader memahami berbagai kondisi pasar, mulai dari trending hingga sideways, lengkap dengan praktik analisis dan manajemen risiko yang aplikatif. Dengan bimbingan yang terarah, proses belajar trading bisa menjadi lebih sistematis dan terukur, sehingga trader tidak lagi menebak-nebak arah pasar, melainkan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang matang.