Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa Itu Slippage dalam Forex?

Apa Itu Slippage dalam Forex?

by rizki

Dalam dunia trading forex, istilah "slippage" mungkin sudah tak asing lagi bagi para trader, baik pemula maupun profesional. Slippage sering kali dianggap sebagai fenomena negatif yang dapat mempengaruhi hasil trading. Namun, dengan pemahaman yang tepat, trader bisa meminimalkan efeknya dan bahkan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi situasi ini.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu slippage dalam forex, mengapa hal ini bisa terjadi, bagaimana cara kerjanya, dan strategi untuk meminimalkan pengaruhnya dalam aktivitas trading sehari-hari.

Pengertian Slippage dalam Forex

Slippage adalah perbedaan antara harga yang diharapkan dari sebuah transaksi dan harga sebenarnya di mana transaksi tersebut dieksekusi. Dengan kata lain, slippage terjadi ketika order beli atau jual dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang awalnya diharapkan oleh trader.

Dalam forex, slippage sering terjadi selama periode volatilitas tinggi, seperti saat berita ekonomi penting dirilis atau ketika pasar memiliki volume perdagangan yang rendah. Misalnya, Anda ingin membeli pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1.1000, tetapi karena volatilitas, order Anda dieksekusi pada harga 1.1002 atau 1.0998.

Slippage dapat terjadi pada order beli maupun jual dan dapat bersifat positif atau negatif:

  • Slippage positif: Ketika order dieksekusi pada harga yang lebih baik daripada harga yang diinginkan.
  • Slippage negatif: Ketika order dieksekusi pada harga yang lebih buruk daripada harga yang diinginkan.

Mengapa Slippage Terjadi?

Slippage terjadi karena adanya perubahan harga yang sangat cepat dalam pasar. Berikut beberapa penyebab utama slippage dalam forex:

  1. Volatilitas Tinggi Pada saat volatilitas tinggi, seperti ketika data ekonomi penting dirilis atau ada kejadian global yang tidak terduga, harga mata uang dapat berubah secara cepat. Selama kondisi ini, harga yang Anda lihat saat memasang order mungkin berbeda dengan harga yang tersedia ketika order dieksekusi. Situasi seperti ini sangat mungkin menghasilkan slippage.

  2. Likuiditas Pasar Likuiditas pasar berhubungan dengan seberapa mudahnya pasangan mata uang bisa dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga pasar. Ketika likuiditas rendah, seperti selama jam trading di luar sesi utama, trader mungkin menghadapi slippage karena ketersediaan harga terbaik yang terbatas. Hal ini sering terjadi pada pasangan mata uang yang kurang populer.

  3. Jenis Order Jenis order yang digunakan juga dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya slippage. Misalnya, order "market" akan dieksekusi pada harga terbaik yang tersedia saat itu, yang bisa jadi berbeda dari harga yang Anda lihat. Sebaliknya, order "limit" dapat membantu menghindari slippage karena hanya akan dieksekusi pada harga tertentu atau lebih baik, meskipun hal ini berarti kemungkinan besar order tersebut tidak akan dieksekusi jika harga tidak mencapai level yang diinginkan.

  4. Kecepatan Eksekusi Broker Broker dengan kecepatan eksekusi yang lambat juga dapat menyebabkan slippage. Dalam situasi di mana ada banyak trader yang ingin masuk atau keluar dari pasar sekaligus, broker dengan sistem eksekusi cepat lebih mungkin untuk mengeksekusi order pada harga yang diharapkan.

Jenis-Jenis Slippage dalam Forex

Slippage dalam forex dapat dibagi menjadi tiga jenis utama berdasarkan dampaknya pada trader:

  1. Slippage Positif Ketika order dieksekusi pada harga yang lebih baik daripada harga yang diinginkan. Contohnya, Anda memasang order beli pada EUR/USD di harga 1.1000, namun order dieksekusi di harga 1.0998. Dalam hal ini, Anda mendapatkan harga yang lebih rendah, yang menguntungkan Anda.

  2. Slippage Negatif Ketika order dieksekusi pada harga yang lebih buruk daripada harga yang diinginkan. Misalnya, Anda ingin membeli EUR/USD di harga 1.1000, tetapi order dieksekusi pada harga 1.1005. Dalam hal ini, Anda mengalami kerugian kecil karena harga eksekusi lebih tinggi daripada harga yang diinginkan.

  3. Slippage Netral Ketika order dieksekusi pada harga yang sama dengan harga yang diinginkan. Meskipun tidak sering terjadi, beberapa trader beruntung bisa mendapatkan harga yang diinginkan saat volatilitas rendah dan likuiditas tinggi.

Contoh Slippage dalam Trading Forex

Misalnya, Anda melihat pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan di sekitar harga 1.1000, dan Anda memasang order beli pada harga tersebut. Saat order dieksekusi, ternyata harga yang Anda dapatkan adalah 1.1003, yang berarti ada slippage sebesar 3 pips. Jika 1 pip setara dengan $10, maka Anda kehilangan $30 hanya karena slippage. Sebaliknya, jika harga yang dieksekusi adalah 1.0997, Anda mendapat slippage positif yang menguntungkan sebesar 3 pips.

Cara Meminimalkan Slippage dalam Forex

Walaupun slippage tidak sepenuhnya bisa dihindari, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengurangi dampaknya:

  1. Gunakan Broker dengan Kecepatan Eksekusi Cepat Memilih broker yang memiliki infrastruktur teknologi yang kuat dan mampu mengeksekusi order dengan cepat adalah salah satu cara untuk meminimalkan slippage. Broker ECN dan STP (Straight Through Processing) biasanya memiliki kecepatan eksekusi yang lebih cepat dibandingkan broker jenis lainnya.

  2. Hindari Trading Saat Berita Ekonomi Penting Dirilis Slippage cenderung terjadi selama periode volatilitas tinggi, seperti ketika ada berita ekonomi penting atau pengumuman dari bank sentral. Jika Anda tidak ingin mengalami slippage, hindari trading selama periode ini atau gunakan strategi lain yang tidak bergantung pada harga tertentu.

  3. Gunakan Order Limit Order limit dapat membantu Anda menghindari slippage negatif karena order ini hanya akan dieksekusi pada harga yang Anda tentukan atau lebih baik. Namun, ini berarti order mungkin tidak akan dieksekusi jika harga tidak mencapai level yang Anda tentukan.

  4. Perhatikan Likuiditas Pasangan Mata Uang Beberapa pasangan mata uang memiliki likuiditas yang lebih tinggi, seperti EUR/USD, yang cenderung lebih stabil dan tidak mengalami slippage sebanyak pasangan mata uang minor atau eksotis. Dengan fokus pada pasangan mata uang utama yang lebih likuid, Anda bisa mengurangi risiko slippage.

  5. Gunakan VPS (Virtual Private Server) Trader yang sering melakukan trading jangka pendek atau scalping bisa menggunakan VPS untuk meningkatkan kecepatan eksekusi mereka, karena VPS memungkinkan koneksi yang lebih cepat dan stabil ke server broker.

  6. Pastikan Koneksi Internet Stabil Koneksi internet yang lambat atau tidak stabil dapat meningkatkan risiko slippage. Pastikan Anda menggunakan koneksi yang stabil untuk menghindari keterlambatan dalam menempatkan atau mengeksekusi order.

Dampak Slippage pada Strategi Trading

Slippage bisa berdampak besar pada hasil trading, terutama bagi trader yang mengandalkan strategi jangka pendek seperti scalping atau day trading. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dampak slippage pada strategi trading:

  1. Scalping dan Day Trading Trader jangka pendek seperti scalper dan day trader lebih rentan terhadap slippage karena frekuensi trading yang tinggi. Bahkan slippage kecil bisa berdampak besar pada total profit jika terjadi secara konsisten.

  2. Trading Berita Trader yang menggunakan strategi trading berita sering kali menghadapi slippage tinggi karena volatilitas harga yang terjadi selama periode ini. Bagi mereka, slippage bisa menjadi faktor risiko besar, terutama jika order dieksekusi jauh dari harga yang diinginkan.

  3. Swing Trading dan Position Trading Trader jangka panjang yang berfokus pada pergerakan pasar yang lebih besar cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh slippage kecil karena mereka menargetkan keuntungan yang lebih besar.

  4. Strategi dengan Order Limit Beberapa strategi trading melibatkan penggunaan order limit untuk menghindari eksekusi pada harga yang tidak diinginkan. Strategi ini memungkinkan trader untuk mengendalikan harga eksekusi mereka dan menghindari slippage negatif.

Kesimpulan

Slippage adalah bagian dari risiko yang dihadapi setiap trader dalam trading forex. Memahami cara kerja slippage dan faktor-faktor yang menyebabkannya dapat membantu Anda meminimalkan dampak negatifnya. Dengan memilih broker yang tepat, menggunakan order limit, serta menghindari periode volatilitas tinggi, trader dapat mengelola risiko slippage dengan lebih baik.

Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang cara mengelola risiko dalam trading, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Program ini akan membantu Anda memahami berbagai strategi untuk sukses dalam trading, termasuk cara mengatasi slippage dan risiko lainnya.

Dengan Didimax, Anda akan mendapatkan bimbingan dari para ahli dan materi edukasi trading yang komprehensif. Tingkatkan keterampilan trading Anda dan jadilah trader yang lebih profesional bersama Didimax!