Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa Itu Slippage? Penjelasan Lengkap untuk Trader Pemula

Apa Itu Slippage? Penjelasan Lengkap untuk Trader Pemula

by Rizka

Apa Itu Slippage? Penjelasan Lengkap untuk Trader Pemula

Dalam dunia trading, baik forex, komoditas, indeks, maupun saham, ada satu istilah yang sering membuat trader pemula kebingungan: slippage. Istilah ini sering muncul ketika Anda mengeksekusi order, namun hasil eksekusi tersebut ternyata berada di harga yang berbeda dari yang Anda harapkan. Banyak trader mengira hal ini adalah kesalahan broker, padahal fenomena ini merupakan bagian alami dari mekanisme pasar finansial. Untuk memahami bagaimana market bekerja dan bagaimana Anda bisa mengantisipasi pergerakan harga yang cepat, memahami slippage adalah hal yang sangat penting.

Slippage terjadi pada hampir semua jenis pasar yang bergerak cepat. Semakin volatil suatu market, semakin besar kemungkinan terjadinya slippage. Tidak jarang fenomena ini menjadi penyebab utama entry tidak sesuai rencana dan membuat manajemen risiko menjadi berantakan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas slippage secara lengkap mulai dari pengertian, penyebab, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenisnya, hingga strategi untuk meminimalkan risiko slippage dalam trading.


Pengertian Slippage dalam Trading

Secara sederhana, slippage adalah selisih antara harga yang Anda minta (requested price) dengan harga yang benar-benar tereksekusi (execution price). Artinya, ketika Anda melakukan order buy atau sell pada harga tertentu, namun order tersebut dieksekusi pada harga yang berbeda, itulah yang disebut slippage.

Sebagai contoh:
Anda ingin buy EURUSD pada harga 1.10000. Namun, ketika order dieksekusi, harga yang Anda dapat justru 1.10020. Perbedaan 20 poin (2 pip) tersebut adalah slippage.

Slippage bisa terjadi baik saat order market (order langsung), stop order, maupun pending order tertentu. Fenomena ini tidak selalu negatif; terkadang trader justru mendapatkan slippage positif (harga lebih baik daripada yang diminta). Namun mayoritas trader dikenal akrab dengan slippage negatif, karena sering muncul di momen volatilitas tinggi.


Mengapa Slippage Bisa Terjadi?

Slippage bukanlah error sistem atau kecurangan broker. Slippage adalah konsekuensi dari kondisi pasar yang dinamis. Berikut beberapa penyebab umum terjadinya slippage:

1. Pergerakan Harga yang Sangat Cepat (Volatilitas Tinggi)

Market forex dapat bergerak sangat cepat akibat rilis berita penting seperti Non-Farm Payroll, FOMC, inflasi, atau pidato pejabat bank sentral. Dalam kondisi seperti ini, harga bisa berubah dalam hitungan milidetik. Saat Anda klik buy/sell, harga yang Anda incar mungkin sudah berubah.

2. Rendahnya Likuiditas

Jika market sedang sepi, seperti di jam-jam tertentu, likuiditas menurun. Artinya, jumlah order di pasar berkurang sehingga harga bisa melompat (gap kecil). Ketika likuiditas tipis, broker harus mencocokkan order Anda dengan harga terbaik yang tersedia saat itu – dan hasilnya bisa berbeda dari harga awal.

3. Eksekusi Market Berdasarkan Prioritas Harga

Semua order trader dieksekusi berdasarkan harga terbaik yang tersedia di pasar real-time. Jika harga yang Anda pilih sudah tidak tersedia karena permintaan masuk terlambat, maka eksekusi otomatis dilakukan pada harga selanjutnya.

4. Kondisi Teknis dan Koneksi

Dalam beberapa kasus ekstrem, koneksi internet lambat atau platform trading delay juga bisa memperbesar slippage. Namun secara umum faktor utamanya tetap pada dinamika pasar, bukan teknologi.


Jenis-Jenis Slippage

Slippage tidak hanya satu jenis. Ada beberapa bentuk slippage yang dialami trader:

1. Slippage Positif

Ini adalah slippage yang menguntungkan. Misalnya, Anda ingin buy emas (XAUUSD) di harga 2300.00 namun harga eksekusi yang Anda dapat justru 2299.80. Anda mendapatkan harga yang lebih bagus daripada ekspektasi.

Walaupun jarang terjadi, slippage positif tetap mungkin terjadi terutama pada market yang sedang retrace cepat.

2. Slippage Negatif

Inilah jenis yang paling sering dibicarakan oleh trader. Misalnya, Anda ingin sell EURUSD di harga 1.09000 namun dieksekusi di 1.09030. Artinya Anda mendapat harga yang lebih buruk.

Slippage negatif biasanya muncul saat pasar sangat volatil atau likuiditas rendah.

3. Slippage pada Stop Loss dan Pending Order

Stop loss sering tereksekusi dengan slippage pada market yang bergerak cepat. Misalnya, SL Anda adalah 1.09500, namun market mengeksekusi posisi Anda di 1.09540 karena harga “lompat”.

Inilah sebabnya SL bukan jaminan keluar di harga yang tepat; SL hanya menginstruksikan platform untuk menutup posisi pada harga terbaik yang tersedia di pasar.


Slippage Tidak Bisa Dihindari, Tapi Bisa Dikontrol

Walaupun slippage merupakan hal alami dalam trading, Anda tetap bisa meminimalkan risikonya. Berikut beberapa strategi cerdas yang bisa Anda terapkan:

1. Hindari Trading Saat Rilis News Besar

Jika Anda trader pemula, hindari open posisi saat akan ada news berdampak tinggi. Slippage paling besar biasanya terjadi saat NFP, CPI, FOMC, atau ECB Meeting.

2. Gunakan Limit Order Jika Perlu

Limit order membantu Anda mendapatkan harga tertentu tanpa loncat. Namun, order ini tidak menjamin eksekusi – artinya order bisa tidak tereksekusi sama sekali jika harga tidak menyentuh level Anda.

3. Pilih Broker dengan Eksekusi Cepat dan Likuiditas Tinggi

Broker dengan teknologi eksekusi yang baik dan koneksi likuiditas kuat dapat memberi pengalaman trading yang lebih stabil, mengurangi kemungkinan slippage ekstrem.

4. Trading di Jam yang Likuid

Jam paling likuid di forex:

  • Pembukaan London

  • London – New York overlap

  • Sesi awal New York

Semakin likuid market, semakin kecil risiko slippage.

5. Gunakan Stop Loss yang Logis

Letakkan SL di area rasional dari struktur harga, bukan terlalu mepet. SL yang terlalu dekat sering kena slippage saat volatilitas meningkat.


Contoh Kasus Slippage dalam Trading

Untuk membantu Anda memahami bagaimana slippage bekerja dalam situasi nyata, berikut beberapa contoh:

1. Saat Market News

Anda buy XAUUSD di 2300.00 tepat sebelum data inflasi AS dirilis. Saat data keluar, volatilitas langsung naik dan harga lompat ke 2301.20. Order Anda akhirnya tereksekusi di harga 2301.00. Selisih 100 poin (10 pip) ini adalah slippage.

2. Saat Market Sepi

Anda sell USDJPY pukul 03:00 pagi waktu Indonesia. Karena likuiditas rendah, harga yang tersedia hanya sedikit sehingga order Anda tereksekusi di harga yang lebih buruk dari permintaan awal.

3. Stop Loss Tersentuh dengan Slippage

SL Anda di EURUSD berada di 1.09500, namun market bergerak cepat akibat news sehingga order ditutup di 1.09560. Ini adalah contoh klasik slippage pada stop loss.


Apakah Slippage Merugikan Trader?

Slippage bisa merugikan, namun juga bisa menguntungkan. Yang perlu dipahami adalah bahwa slippage merupakan bagian dari mekanisme pasar yang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Trader profesional tidak fokus pada menghindari slippage, tetapi mengelolanya dengan strategi yang tepat.

Dengan memahami kapan slippage terjadi dan bagaimana mengontrolnya, Anda bisa membuat keputusan yang lebih matang, mengatur risiko dengan lebih baik, dan meningkatkan kualitas trading.


Kesimpulan

Slippage adalah fenomena alami dalam dunia trading yang terjadi ketika harga eksekusi berbeda dengan harga permintaan. Penyebab utama slippage meliputi volatilitas tinggi, likuiditas rendah, eksekusi pasar, dan faktor teknis. Slippage dapat bersifat positif maupun negatif, dan dapat terjadi pada market order maupun pending order seperti stop loss.

Sebagai trader, memahami slippage adalah bagian penting dari manajemen risiko. Anda tidak bisa menghindarinya sepenuhnya, namun bisa mengontrol dan meminimalkan dampaknya melalui strategi yang tepat, seperti menghindari news besar, memilih broker terpercaya, menggunakan limit order, dan trading di jam likuid.


Trading bukan hanya soal mendapatkan profit, tetapi juga memahami setiap risiko yang ada, termasuk slippage. Jika Anda ingin mendalami dunia trading dengan lebih aman, nyaman, dan terarah, Anda bisa mengikuti program edukasi trading gratis yang tersedia dari Didimax. Edukasi ini cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman yang ingin meningkatkan skill dan disiplin dalam trading.

Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung bersama mentor berpengalaman, mendapatkan signal harian, serta bimbingan strategi secara lengkap. Kunjungi situs resmi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih percaya diri.