Dalam dunia trading forex, ada banyak istilah teknis yang perlu dipahami oleh para trader, baik pemula maupun profesional. Tiga di antaranya yang paling mendasar adalah spread, bid, dan ask. Memahami konsep ini dengan baik dapat membantu trader mengambil keputusan yang lebih tepat dalam aktivitas trading mereka. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu spread, bid, dan ask dalam forex serta bagaimana pengaruhnya terhadap trading Anda.
Pengertian Spread, Bid, dan Ask dalam Forex
1. Apa Itu Bid dan Ask?
Sebelum memahami spread, kita harus mengerti dulu apa itu bid dan ask. Dalam trading forex, selalu ada dua harga yang ditampilkan di platform trading, yaitu harga bid dan harga ask.
- Bid Price (Harga Bid): Ini adalah harga di mana broker bersedia membeli mata uang dari trader. Dengan kata lain, ini adalah harga yang dapat Anda gunakan untuk menjual pasangan mata uang.
- Ask Price (Harga Ask): Ini adalah harga di mana broker bersedia menjual mata uang kepada trader. Artinya, ini adalah harga yang dapat Anda gunakan untuk membeli pasangan mata uang.
Sebagai contoh, jika Anda melihat pasangan mata uang EUR/USD memiliki harga bid 1.1200 dan harga ask 1.1202, artinya Anda bisa menjual EUR/USD pada harga 1.1200 dan membelinya pada harga 1.1202.
2. Apa Itu Spread?
Spread adalah selisih antara harga bid dan ask. Spread ini merupakan biaya tidak langsung yang harus dibayar oleh trader setiap kali melakukan transaksi. Dengan kata lain, spread adalah keuntungan yang diperoleh broker dari setiap transaksi yang dilakukan oleh trader.
Menggunakan contoh sebelumnya:
- Harga bid EUR/USD = 1.1200
- Harga ask EUR/USD = 1.1202
- Spread = 1.1202 - 1.1200 = 2 pip
Pip adalah unit perubahan terkecil dalam harga forex. Jadi, dalam contoh ini, spread adalah 2 pip.
Jenis-Jenis Spread dalam Forex
Spread dalam forex dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu spread tetap (fixed spread) dan spread mengambang (variable spread).
1. Fixed Spread (Spread Tetap)
Fixed spread berarti perbedaan antara harga bid dan ask selalu tetap, tidak terpengaruh oleh kondisi pasar. Jenis spread ini umumnya digunakan oleh broker Market Maker yang bertindak sebagai penyedia likuiditas bagi trader mereka. Keuntungan dari spread tetap adalah lebih mudah diprediksi, tetapi sering kali lebih tinggi dibandingkan spread mengambang.
2. Variable Spread (Spread Mengambang)
Variable spread berarti perbedaan antara harga bid dan ask dapat berubah tergantung pada volatilitas pasar. Broker ECN (Electronic Communication Network) dan STP (Straight Through Processing) biasanya menawarkan spread mengambang. Saat volatilitas tinggi, spread bisa melebar secara signifikan, sedangkan saat pasar sepi, spread bisa menjadi sangat kecil.
Faktor yang Mempengaruhi Spread
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya spread dalam forex, di antaranya:
-
Likuiditas Pasar
- Semakin tinggi likuiditas suatu pasangan mata uang, semakin kecil spread-nya. Misalnya, pasangan EUR/USD cenderung memiliki spread yang lebih kecil dibandingkan pasangan eksotis seperti USD/ZAR.
-
Volatilitas Pasar
- Saat ada berita ekonomi penting atau kejadian besar di pasar keuangan, volatilitas akan meningkat dan spread bisa melebar drastis.
-
Jenis Akun dan Broker
- Broker dengan model ECN/STP cenderung menawarkan spread lebih kecil, tetapi mereka mungkin mengenakan komisi tambahan.
-
Jam Trading
- Spread biasanya lebih kecil selama sesi utama seperti sesi London dan New York, sementara saat sesi Asia spread bisa lebih besar karena likuiditas yang lebih rendah.
Bagaimana Spread Mempengaruhi Profit dan Loss dalam Trading?
Spread memiliki pengaruh langsung terhadap profitabilitas trader. Semakin besar spread, semakin besar biaya yang harus ditanggung oleh trader setiap kali membuka posisi. Oleh karena itu, memilih pasangan mata uang dengan spread rendah sangat disarankan bagi trader yang ingin mengoptimalkan keuntungan mereka.
Sebagai contoh:
- Jika Anda membuka posisi beli (buy) pada EUR/USD di harga ask 1.1202, Anda perlu menunggu harga bid naik di atas 1.1202 agar bisa mendapatkan keuntungan.
- Jika spread terlalu besar, harga harus naik lebih tinggi sebelum Anda bisa mencapai titik impas (break-even).
Cara Mengurangi Pengaruh Spread dalam Trading
-
Pilih Broker dengan Spread Rendah
- Pastikan Anda memilih broker yang menawarkan spread kompetitif, terutama jika Anda adalah trader harian (day trader) atau scalper.
-
Gunakan Akun ECN
- Akun ECN biasanya menawarkan spread lebih kecil meskipun ada komisi tambahan.
-
Hindari Trading Saat Volatilitas Tinggi
- Saat berita ekonomi besar dirilis, spread bisa melebar drastis. Jika Anda tidak terbiasa dengan kondisi pasar yang volatil, sebaiknya hindari trading pada saat tersebut.
-
Perhatikan Jam Trading
- Trading selama sesi London dan New York biasanya memberikan spread yang lebih kecil dibandingkan sesi Asia.
-
Gunakan Stop Loss dan Take Profit
- Dengan menetapkan stop loss dan take profit yang tepat, Anda bisa menghindari dampak negatif dari spread yang melebar.
Kesimpulan
Bid, ask, dan spread adalah tiga elemen mendasar dalam forex yang harus dipahami setiap trader. Spread merupakan biaya tak langsung dalam trading yang berasal dari selisih harga bid dan ask. Memilih broker dengan spread rendah dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi spread bisa membantu trader mengoptimalkan strategi mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep ini, Anda bisa meningkatkan efisiensi dalam trading forex dan memaksimalkan peluang profit Anda.
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang forex dan memahami strategi trading yang efektif, bergabunglah dalam program edukasi trading bersama Didimax. Didimax adalah broker forex terpercaya di Indonesia yang menyediakan berbagai fasilitas edukasi untuk trader pemula maupun profesional.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari mentor berpengalaman dan bergabung dengan komunitas trading terbaik! Daftarkan diri Anda sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading forex Anda dengan lebih percaya diri!