Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa Itu Spread dalam Forex?

Apa Itu Spread dalam Forex?

by rizki

Trading forex adalah pasar finansial terbesar di dunia, dengan transaksi mencapai triliunan dolar setiap harinya. Saat memasuki dunia trading forex, salah satu istilah yang akan sering ditemui adalah “spread.” Spread merupakan aspek penting dalam trading forex karena memengaruhi biaya transaksi dan potensi profitabilitas trading Anda. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang spread dalam forex, jenis-jenis spread, cara kerjanya, faktor-faktor yang memengaruhi besaran spread, serta cara mengelola spread dalam trading.

Pengertian Spread dalam Forex

Dalam pasar forex, spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dari pasangan mata uang yang diperdagangkan. Saat trader melakukan transaksi forex, mereka selalu membeli pada harga ask dan menjual pada harga bid. Selisih ini merupakan keuntungan yang didapat oleh broker sebagai biaya jasa untuk mengeksekusi transaksi tersebut. Spread adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, tetapi tetap memengaruhi hasil akhir dari trading Anda.

Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD memiliki harga bid sebesar 1.1050 dan harga ask sebesar 1.1052, maka spread-nya adalah 2 pip. Spread yang lebih kecil cenderung menguntungkan bagi trader, karena biaya transaksi menjadi lebih rendah. Di sisi lain, spread yang lebih besar bisa mengurangi potensi keuntungan, terutama bagi trader yang melakukan trading jangka pendek atau scalping.

Jenis-jenis Spread dalam Forex

Secara umum, ada dua jenis spread yang ditawarkan oleh broker forex, yaitu:

  1. Spread Tetap (Fixed Spread)
    Spread tetap, sesuai namanya, tidak berubah atau tetap dalam kondisi pasar apa pun. Fixed spread biasanya lebih mudah diatur karena trader tahu persis berapa besar spread yang akan mereka bayarkan setiap kali melakukan transaksi, tanpa harus khawatir terhadap volatilitas pasar. Fixed spread ini sering ditawarkan oleh broker dealing desk, yang bertindak sebagai pihak yang mengatur pasar dan menetapkan spread secara tetap untuk setiap pasangan mata uang.

    Keuntungan utama dari fixed spread adalah stabilitas dan kepastian biaya transaksi. Namun, fixed spread bisa jadi lebih tinggi dibandingkan spread mengambang pada saat kondisi pasar yang stabil. Selain itu, fixed spread tidak fleksibel untuk kondisi pasar yang sangat likuid dan mungkin tidak selalu menguntungkan dalam jangka panjang.

  2. Spread Mengambang (Floating Spread)
    Spread mengambang, atau floating spread, berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar, terutama berdasarkan pada faktor-faktor seperti volatilitas, likuiditas, dan pergerakan harga. Spread ini akan menyempit atau melebar tergantung pada fluktuasi pasar, dan biasanya lebih rendah selama periode pasar yang likuid, seperti saat pembukaan sesi London atau New York.

    Floating spread lebih sering ditawarkan oleh broker ECN atau STP yang menyalurkan transaksi trader langsung ke pasar antar bank. Spread ini cenderung lebih rendah ketika pasar stabil, tetapi dapat melebar tajam saat ada berita ekonomi besar atau saat volatilitas pasar meningkat secara drastis. Trader yang menggunakan spread mengambang perlu lebih berhati-hati dalam kondisi pasar tertentu, terutama jika mereka menggunakan strategi trading yang mengandalkan spread kecil.

Bagaimana Spread Dihitung?

Spread dihitung dalam satuan pip. Pip adalah perubahan terkecil dalam harga mata uang, yang biasanya berada pada desimal keempat dari harga pasangan mata uang, kecuali untuk pasangan yang melibatkan yen Jepang, yang memiliki dua desimal. Sebagai contoh, jika harga bid GBP/USD adalah 1.3050 dan harga ask adalah 1.3053, maka spread-nya adalah 3 pip.

Setiap broker forex biasanya menunjukkan harga bid dan ask pada platform trading mereka, sehingga trader bisa melihat spread yang berlaku secara langsung sebelum membuka posisi. Spread yang lebih rendah biasanya diinginkan karena biaya transaksi menjadi lebih kecil. Namun, besaran spread juga dapat bervariasi tergantung pada pasangan mata uang yang diperdagangkan, kondisi pasar, dan tipe akun trading yang digunakan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Spread dalam Forex

Banyak faktor yang memengaruhi spread dalam forex. Berikut adalah beberapa faktor utama:

  1. Likuiditas Pasar
    Likuiditas adalah seberapa mudah suatu pasangan mata uang dapat dibeli atau dijual di pasar. Pasangan mata uang utama (major pairs) seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY memiliki likuiditas tinggi dan cenderung memiliki spread yang lebih rendah. Sebaliknya, pasangan mata uang eksotik yang likuiditasnya lebih rendah biasanya memiliki spread lebih besar.

  2. Volatilitas Pasar
    Spread cenderung melebar saat volatilitas pasar tinggi, misalnya saat ada rilis data ekonomi besar atau berita penting yang mempengaruhi pergerakan harga secara tajam. Dalam kondisi seperti ini, broker dapat meningkatkan spread untuk menyeimbangkan risiko yang mereka tanggung.

  3. Jam Trading
    Spread juga dapat bervariasi tergantung pada jam trading. Pasar forex aktif 24 jam, tetapi volatilitas dan likuiditas berbeda di setiap sesi. Spread cenderung lebih rendah selama jam trading sesi London dan New York karena likuiditas yang tinggi. Di luar jam-jam ini, terutama selama sesi Asia atau di awal dan akhir sesi, spread bisa lebih lebar.

  4. Kebijakan Broker
    Setiap broker memiliki kebijakan yang berbeda terkait spread, tergantung pada model bisnis mereka. Broker yang bekerja dengan model dealing desk biasanya menawarkan spread tetap, sedangkan broker ECN menawarkan spread mengambang sesuai dengan pasar antar bank.

  5. Kondisi Ekonomi Global
    Peristiwa besar seperti pemilu, perubahan suku bunga, atau krisis ekonomi global dapat menyebabkan spread melebar karena tingginya ketidakpastian di pasar. Pergerakan harga yang drastis seringkali membuat spread meningkat sebagai bentuk pengamanan bagi broker dalam situasi yang berisiko.

Cara Mengelola Spread dalam Trading Forex

Spread adalah bagian penting dalam biaya trading, sehingga mengelolanya dengan baik dapat membantu meningkatkan efektivitas strategi trading Anda. Berikut beberapa cara untuk mengelola spread dalam trading forex:

  1. Pilih Pasangan Mata Uang dengan Spread Rendah
    Trader sebaiknya fokus pada pasangan mata uang yang memiliki spread rendah, terutama untuk strategi trading jangka pendek seperti scalping atau day trading. Pasangan mata uang utama, yang memiliki likuiditas tinggi, biasanya lebih ideal karena spread-nya lebih kecil.

  2. Gunakan Strategi Jangka Panjang
    Spread memiliki pengaruh lebih besar pada strategi jangka pendek karena biaya transaksi akan mengurangi profit. Untuk trader yang memilih strategi jangka panjang atau swing trading, spread tidak akan terlalu berpengaruh karena keuntungan yang diharapkan biasanya lebih besar.

  3. Perhatikan Jam Trading
    Trading pada sesi dengan likuiditas tinggi, seperti sesi London dan New York, dapat membantu mendapatkan spread yang lebih rendah. Sebaiknya hindari trading saat pasar baru saja buka atau mendekati penutupan, karena spread biasanya lebih besar.

  4. Pilih Broker dengan Spread Rendah
    Memilih broker yang menawarkan spread rendah adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi biaya trading. Broker ECN/STP biasanya memberikan spread mengambang yang kompetitif, sedangkan broker dengan dealing desk mungkin memiliki spread tetap yang lebih tinggi. Lakukan riset mendalam sebelum memilih broker untuk memastikan biaya spread sesuai dengan gaya dan strategi trading Anda.

  5. Gunakan Akun Trading yang Tepat
    Banyak broker menawarkan berbagai jenis akun trading yang memiliki struktur spread berbeda. Trader yang sering melakukan trading harian mungkin lebih cocok dengan akun ECN yang memiliki spread lebih rendah. Bandingkan berbagai jenis akun dan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mengapa Memahami Spread Itu Penting?

Memahami spread adalah langkah krusial dalam trading forex, karena spread adalah salah satu komponen utama dalam menentukan profitabilitas trading Anda. Spread yang lebih besar akan mengurangi profit dan dapat mengurangi keefektifan strategi trading. Bagi trader yang memiliki strategi jangka pendek, biaya spread bisa sangat berpengaruh terhadap keuntungan keseluruhan.

Selain itu, spread juga menjadi ukuran likuiditas pasar pada saat tertentu. Spread yang lebar sering kali menandakan ketidakstabilan pasar atau adanya risiko yang tinggi, sehingga trader bisa menggunakan spread sebagai sinyal tambahan dalam analisis kondisi pasar. Mengetahui waktu terbaik untuk trading berdasarkan spread juga dapat membantu Anda menghindari biaya tinggi dan memaksimalkan peluang profit.


Jika Anda ingin memahami lebih lanjut tentang spread, biaya trading, dan berbagai strategi dalam forex, bergabunglah dalam program edukasi trading yang tersedia di Didimax. Didimax menawarkan pelatihan yang komprehensif untuk semua level trader, dari pemula hingga yang berpengalaman.

Dengan bimbingan mentor profesional, Anda akan mempelajari cara-cara untuk mengoptimalkan trading, mengelola risiko, dan meningkatkan pemahaman tentang pasar forex. Daftar sekarang dan tingkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax!