Apa Perbedaan Spread Fix dan Floating Spread?
Dalam dunia trading forex, setiap trader pasti akan berhadapan dengan spread. Spread adalah selisih antara harga bid dan ask yang menjadi biaya dasar setiap transaksi. Namun, tidak semua spread itu sama. Ada dua jenis spread yang paling sering digunakan broker, yaitu spread fix (fixed spread) dan floating spread (variable spread). Keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda, sehingga sangat penting bagi trader untuk memahami mana yang paling sesuai dengan gaya trading masing-masing.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa perbedaan spread fix dan floating spread, bagaimana cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, hingga strategi memilih jenis spread yang tepat berdasarkan kondisi pasar maupun strategi trading Anda.
Memahami Konsep Spread dalam Trading Forex
Sebelum membahas jenis-jenis spread, kita perlu memahami dulu apa itu spread secara umum. Spread adalah:
Ask Price – Bid Price = Spread
Contoh:
-
Harga Ask = 1.20010
-
Harga Bid = 1.20000
-
Maka spreadnya = 1 pip
Spread ini merupakan biaya transaksi yang tidak bisa dihindari dan langsung memengaruhi profit/loss awal posisi. Jika spread lebar, maka biaya trading lebih besar. Jika spread kecil, maka biaya trading lebih rendah.
Broker menawarkan dua model spread: fix dan floating, dan di sinilah banyak trader pemula sering bingung.
Apa Itu Fixed Spread?
Fixed spread adalah spread yang nilainya tetap, tidak berubah meskipun kondisi pasar sedang ramai atau volatilitas meningkat. Misalnya, jika broker memberikan fixed spread 2 pip untuk EURUSD, maka angka tersebut akan tetap 2 pip sepanjang waktu.
Ciri-Ciri Fixed Spread:
-
Nilainya stabil dan tidak berubah.
-
Cocok untuk pemula karena mudah dihitung.
-
Diberikan oleh broker market maker/dealing desk.
-
Tidak terpengaruh berita ekonomi atau volatilitas tinggi.
Kelebihan Fixed Spread
-
Biaya Trading Lebih Stabil
Trader sudah tahu dari awal bahwa spread akan tetap. Ini sangat memudahkan dalam menghitung potensi biaya dan risiko trading.
-
Cocok untuk Market Volatile
Pada kondisi pasar yang sangat bergejolak, spread tidak akan melebar. Ini menghindarkan trader dari lonjakan biaya mendadak.
-
Bagus untuk Trader Pemula
Trader baru biasanya masih fokus pada eksekusi dasar. Dengan fixed spread, mereka tidak perlu kaget melihat spread tiba-tiba melebar.
-
Mudah Mengatur Money Management
Karena biayanya tetap, perhitungan SL/TP akan lebih stabil dan mudah direncanakan.
Kekurangan Fixed Spread
-
Lebih Mahal Dibanding Floating Spread Normal
Fixed spread umumnya lebih besar dibandingkan rata-rata floating spread pada kondisi market tenang.
-
Eksekusi Bisa Lebih Lambat
Karena broker yang menawarkan fixed spread biasanya adalah market maker, eksekusi bisa lebih lambat dibandingkan broker ECN.
-
Berpotensi Requote
Pada broker tertentu, fixed spread sering disertai requote ketika volatilitas tinggi.
-
Kurang Fleksibel Untuk Scalping Ekstrem
Spread tetap yang cenderung besar membuat trader yang mengejar profit tipis bisa lebih sulit mendapatkan hasil optimal.
Apa Itu Floating Spread?
Floating spread atau variable spread adalah jenis spread yang nilainya selalu berubah mengikuti kondisi pasar. Spread dapat sangat kecil ketika pasar tenang, namun bisa melebar ketika volatilitas tinggi.
Contoh:
-
Di jam normal, spread EURUSD mungkin hanya 0.5 – 1 pip
-
Saat rilis berita, spread dapat melebar menjadi 5 – 20 pip
Ciri-Ciri Floating Spread:
-
Nilainya dinamis, berubah mengikuti likuiditas pasar.
-
Cocok untuk broker ECN/STP.
-
Menawarkan spread sangat kecil di waktu-waktu tertentu.
-
Sangat dipengaruhi volatilitas dan likuiditas.
Kelebihan Floating Spread
-
Spread Bisa Sangat Rendah
Pada kondisi market stabil, spread bisa sangat kecil, sering di bawah 1 pip. Ini menguntungkan untuk scalping dan day trading.
-
Eksekusi Lebih Transparan
Broker ECN/STP yang memakai floating spread menghubungkan trader langsung dengan pasar, sehingga harganya lebih fair.
-
Ideal Untuk Trader Profesional
Spread rendah sangat membantu trader berpengalaman memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
-
Tidak Ada Requote
Karena harga mengikuti market real, eksekusi cepat tanpa requote.
Kekurangan Floating Spread
-
Spread Bisa Melebar Drastis
Ketika rilis berita besar seperti NFP, FOMC, CPI, atau kondisi market tak menentu, spread dapat melebar hingga puluhan pip.
-
Lebih Sulit Diprediksi
Pemula mungkin bingung karena spread berubah setiap saat.
-
Risiko Stop Loss Tersentuh karena Spread Melebar
Ini sering menjadi kendala bagi trader yang memasang SL terlalu dekat.
-
Kurang Ideal Jika Anda Tidak Bisa Memantau Market
Karena spread bisa berubah kapan saja, trader pasif bisa terkena biaya tak terduga.
Perbedaan Fixed Spread vs Floating Spread
Untuk memudahkan, berikut perbedaan keduanya:
| Perbandingan |
Fixed Spread |
Floating Spread |
| Nilai Spread |
Tetap, stabil |
Berubah-ubah |
| Likuiditas |
Tidak tergantung market real |
Mengikuti kondisi market real |
| Broker |
Market Maker/Dealing Desk |
ECN/STP |
| Biaya |
Lebih mahal di market normal |
Lebih murah di kondisi stabil |
| Requote |
Bisa terjadi |
Umumnya tidak |
| Risiko Spread Melebar |
Tidak ada |
Ada, terutama saat news |
| Cocok Untuk |
Pemula, trader harian biasa |
Scalper, trader profesional |
| Volatilitas |
Stabil walau volatile |
Melebar tajam saat volatile |
Mana yang Lebih Baik? Fixed atau Floating Spread?
Tidak ada jawaban mutlak karena pilihan terbaik tergantung gaya trading Anda.
Fixed Spread cocok untuk:
-
Trader pemula
-
Trader yang tidak suka spread berubah-ubah
-
Trader yang aktif saat market volatile
-
Trader yang ingin biaya stabil dan mudah dihitung
-
Trader yang tidak scalping ekstrem
Floating Spread cocok untuk:
-
Trader profesional
-
Scalper
-
Trader news hunter (dengan perhitungan matang)
-
Trader harian yang ingin spread serendah mungkin
-
Trader yang butuh transparansi harga ECN
Jika Anda sering trading di jam sibuk dan volatile, fixed spread bisa memberikan kepastian lebih. Namun jika Anda scalper yang berburu spread rendah, floating spread adalah pilihan ideal selama Anda siap menghadapi potensi lonjakan spread mendadak.
Apakah Spread Mempengaruhi Profit?
Tentu saja. Spread adalah biaya awal dari setiap transaksi. Semakin besar spread, semakin besar harga bergerak yang Anda butuhkan untuk mencapai break-even. Itulah mengapa pemahaman jenis spread penting agar Anda tidak terkena biaya trading yang lebih besar dari yang seharusnya.
Bagaimana Cara Memilih Spread yang Tepat?
Berikut tips memilih jenis spread:
1. Kenali Gaya Trading Anda
Scalper membutuhkan spread rendah → floating spread
Swing trader bisa pakai fixed atau floating → tergantung kenyamanan.
2. Perhatikan Jam Trading
Jika sering trading saat news, fixed spread lebih aman.
3. Risiko Melebarnya Spread
Floating spread bisa dengan cepat menghantam SL jika terlalu dekat.
4. Broker Harus Kredibel
Pastikan broker transparan dan teregulasi agar spread tidak dimanipulasi.
5. Uji Coba Dengan Akun Demo
Lihat kondisi spread broker dalam berbagai kondisi market sebelum real.
Kesimpulan
Fixed spread dan floating spread masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Fixed spread menawarkan stabilitas dan kepastian biaya, sementara floating spread memberikan fleksibilitas dan peluang biaya lebih rendah di kondisi market stabil. Pemahaman perbedaan ini akan sangat membantu Anda memilih broker yang tepat serta menentukan strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda.
Di era persaingan pasar yang semakin cepat, pemahaman yang benar tentang spread sangat menentukan kualitas hasil trading Anda. Jika Anda ingin mempelajari lebih jauh mengenai cara memilih spread, memahami risiko market, hingga menyusun strategi trading yang profesional, Anda bisa bergabung dalam program edukasi trading Didimax. Materinya lengkap, mudah dipahami, dan dibimbing oleh mentor berpengalaman.
Mulai perjalanan trading Anda dengan ilmu yang benar dan lingkungan belajar yang supportif. Kunjungi website www.didimax.co.id untuk mendaftar edukasi gratis dan dapatkan akses pembelajaran, analisa harian, serta bimbingan trading yang membantu Anda berkembang lebih cepat sebagai trader.