Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa yang Terjadi Jika Trading Tepat Sebelum News Rilis?

Apa yang Terjadi Jika Trading Tepat Sebelum News Rilis?

by lia

Apa yang Terjadi Jika Trading Tepat Sebelum News Rilis?

Bagi banyak trader, terutama yang masih baru di dunia forex, momen sebelum rilis berita besar terasa seperti ujian keberanian. Di satu sisi, peluang keuntungan terlihat sangat menggoda — harga biasanya bergerak cepat dan bisa memberi profit besar hanya dalam hitungan menit. Tapi di sisi lain, risiko kerugian juga meningkat tajam karena volatilitas yang ekstrem.

Pertanyaannya, apa sebenarnya yang terjadi jika kamu membuka posisi tepat sebelum news besar dirilis? Apakah ini strategi yang pintar, atau justru jebakan berbahaya yang bisa menguras modalmu dalam sekejap?


1. Detik-Detik Sebelum News Rilis: Pasar Seperti Laut Tenang Sebelum Badai

Beberapa menit sebelum berita besar dirilis — misalnya NFP (Non-Farm Payroll), CPI (inflasi), atau keputusan suku bunga — biasanya pasar tampak tenang. Volume trading mulai menurun, volatilitas terlihat rendah, dan pergerakan harga mulai menyempit.

Namun ketenangan itu menipu. Sebenarnya, di balik layar, para pelaku besar (bank, institusi, hedge fund) sedang mempersiapkan posisi mereka. Likuiditas menurun karena banyak trader retail memilih menunggu hasil news. Jadi saat data keluar, pasar meledak — bukan karena semua orang baru masuk, tapi karena order besar yang menunggu langsung tereksekusi dalam waktu bersamaan.

Efeknya? Harga bisa melonjak tajam naik atau turun hanya dalam hitungan detik.


2. Slippage dan Spread Melebar: Musuh Utama Trader Saat News

Kalau kamu pernah merasa “kok entry-nya loncat?” atau “kenapa stop loss saya kena padahal harganya belum sampai?” — besar kemungkinan itu terjadi saat news rilis.

Ketika volatilitas naik, broker biasanya memperlebar spread untuk melindungi likuiditas mereka. Artinya, jarak antara harga bid dan ask bisa melebar hingga beberapa kali lipat dari biasanya.

Selain itu, slippage juga sering terjadi. Misalnya kamu ingin buy di harga 1.2500, tapi karena pergerakan cepat dan order menumpuk, posisimu malah tereksekusi di 1.2515. Hasilnya? Kamu langsung rugi 15 pips tanpa sempat apa-apa.

Kondisi ini sangat umum, bahkan di broker besar sekalipun. Jadi bukan sistemnya error, tapi memang pasar sedang sangat “liar”.


3. Strategi Trader yang Nekat Masuk Sebelum News

Ada dua tipe trader yang biasanya masuk posisi sebelum news rilis:

  • Trader spekulatif, yang menebak arah hasil berita (misal, “data NFP pasti bagus, USD bakal naik”). Mereka membuka posisi sebelum data keluar dengan harapan harga langsung bergerak sesuai prediksi.

  • Trader teknikal, yang memanfaatkan pola konsolidasi menjelang news untuk breakout trading. Mereka pasang pending order di atas dan bawah range harga terakhir.

Masalahnya, strategi seperti ini berisiko tinggi karena:

  1. Hasil news tidak bisa ditebak dengan pasti.

  2. Pergerakan awal seringkali fake breakout — harga naik sebentar, lalu balik arah tajam.

  3. Tidak semua broker bisa mengeksekusi order dengan cepat di kondisi ekstrem.

Alhasil, banyak trader justru terjebak di posisi yang berlawanan dengan arah pasar sebenarnya.


4. Psikologi Trader Sebelum News: Antara Greed dan Fear

Salah satu hal paling sulit dikendalikan saat trading sebelum news adalah emosi. Banyak trader tergoda karena melihat potensi profit besar. “Kalau pas rilis langsung naik 100 pips, lumayan banget!” — begitu pikir sebagian besar trader.

Namun, rasa takut (fear) juga menghantui. Tak jarang trader akhirnya cut loss terlalu cepat, atau malah tidak sempat take profit karena pergerakan terlalu cepat. Emosi yang tidak stabil ini membuat keputusan trading jadi impulsif dan tidak berdasarkan analisa yang logis.

Di sinilah pentingnya trading plan. Tanpa rencana yang jelas, news trading bisa berubah jadi perjudian murni.


5. Dampak Fundamental dan Arah Pergerakan Pasar

Perlu diingat bahwa pasar tidak hanya bereaksi pada hasil data, tapi juga pada ekspektasi sebelumnya. Misalnya, jika pasar sudah memperkirakan data NFP akan bagus, dan hasilnya benar bagus, kadang harga justru tidak banyak bergerak — karena “sudah diantisipasi”.

Sebaliknya, jika hasil data jauh berbeda dari perkiraan (surprise factor), maka pasar bisa bereaksi sangat kuat.
Contoh:

  • Ekspektasi NFP: +180K

  • Hasil aktual: +300K
    => USD bisa menguat tajam karena hasil jauh di atas ekspektasi.

Namun, jika hasilnya justru jauh di bawah, USD bisa langsung anjlok dalam beberapa detik.

Inilah kenapa memahami sentimen pasar sebelum news keluar sama pentingnya dengan memahami datanya sendiri.


6. Risiko Tak Terlihat: Requote, Order Delay, dan Margin Call

Selain spread dan slippage, ada juga risiko teknis lain yang jarang disadari trader:

  • Requote: saat broker meminta konfirmasi ulang karena harga sudah berubah sebelum order masuk.

  • Order delay: sistem butuh waktu memproses order karena antrian eksekusi terlalu panjang.

  • Margin call mendadak: volatilitas ekstrem bisa membuat ekuitas anjlok cepat, apalagi jika menggunakan lot besar.

Bagi trader dengan modal kecil, kondisi ini bisa berakibat fatal. Satu rilis data besar saja bisa menghapus seluruh akun dalam hitungan detik.


7. Lebih Aman Menunggu Konfirmasi Setelah News

Daripada nekat masuk sebelum rilis, banyak trader berpengalaman memilih menunggu beberapa menit setelah data keluar. Biasanya, pasar akan menunjukkan arah yang lebih jelas setelah fase “shock” awal mereda.

Setelah itu, kamu bisa masuk dengan strategi pullback atau trend-following berdasarkan arah yang sudah terbentuk.
Keuntungannya:

  • Risiko slippage jauh lebih kecil

  • Spread mulai normal kembali

  • Arah pasar lebih mudah dianalisa

Memang profitnya tidak sebesar yang masuk sebelum news, tapi peluang selamat jauh lebih tinggi.


8. Kesimpulan: News Trading Bukan Tentang Siapa yang Cepat, Tapi Siapa yang Siap

Trading tepat sebelum news rilis ibarat berdiri di tengah badai — bisa menghasilkan keuntungan besar, tapi juga bisa tersapu habis dalam sekejap. Untuk sebagian kecil trader berpengalaman, strategi ini bisa efektif karena mereka tahu cara mengelola risiko dan membaca arah sentimen.

Namun untuk kebanyakan trader, terutama pemula, menunggu konfirmasi setelah news rilis jauh lebih aman dan logis. Pasar selalu memberikan peluang — tidak harus di detik pertama news keluar.

Yang paling penting, pahami dulu mekanisme pergerakan harga, risiko teknis, dan psikologi trading. Tanpa itu semua, news trading hanya akan jadi permainan keberuntungan, bukan strategi.


Setelah memahami dinamika trading sebelum news, kamu mungkin bertanya: “Kalau begitu, bagaimana cara belajar membaca momen-momen penting itu dengan benar?” Nah, di sinilah pentingnya edukasi trading yang terarah.

Di Didimax, kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman yang sudah paham seluk-beluk pergerakan pasar saat news besar rilis. Program edukasinya gratis, interaktif, dan bisa diikuti baik secara online maupun di kantor Didimax.

Kamu akan belajar strategi real-time, cara membaca data ekonomi, hingga manajemen risiko saat volatilitas tinggi. Yuk, jangan hanya nekat saat news, tapi pahami ilmunya dulu!
Kunjungi sekarang www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading yang lebih aman, terarah, dan profesional bersama Didimax.