Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apakah XAU/USD Masih Aman Saat Hubungan AS-Tiongkok Menghangat?

Apakah XAU/USD Masih Aman Saat Hubungan AS-Tiongkok Menghangat?

by Lia Nurullita

Apakah XAU/USD Masih Aman Saat Hubungan AS-Tiongkok Menghangat?

Dalam dunia keuangan global, emas (XAU) sering kali dianggap sebagai aset safe haven yang dicari investor saat ketidakpastian ekonomi atau geopolitik meningkat. Salah satu faktor utama yang kerap mempengaruhi harga XAU/USD adalah dinamika hubungan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia: Amerika Serikat dan Tiongkok. Selama bertahun-tahun, ketegangan antara Washington dan Beijing menjadi katalis penting bagi naik turunnya harga emas. Namun, bagaimana jika hubungan kedua negara ini mulai menghangat? Apakah XAU/USD masih relevan sebagai aset perlindungan?

Peran Emas Sebagai Safe Haven

Emas telah lama dikenal sebagai pelindung nilai terhadap ketidakstabilan. Dalam kondisi krisis geopolitik, perlambatan ekonomi global, atau ketidakpastian kebijakan moneter, para investor seringkali beralih ke emas sebagai bentuk lindung nilai. Harga XAU/USD seringkali melonjak saat konflik meningkat, seperti saat perang dagang AS-Tiongkok memanas pada 2018-2019, atau saat pandemi COVID-19 menciptakan ketidakpastian luar biasa dalam pasar.

Namun, ketika ketegangan mereda dan stabilitas mulai kembali, minat terhadap emas sebagai aset safe haven bisa menurun. Investor cenderung berpindah ke aset berisiko seperti saham, obligasi korporat, atau bahkan mata uang berimbal hasil tinggi. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana persepsi pasar terhadap hubungan AS-Tiongkok berdampak langsung pada harga XAU/USD.

Hubungan AS-Tiongkok dan Dampaknya Terhadap XAU/USD

Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mencakup berbagai bidang strategis: perdagangan, teknologi, militer, dan geopolitik kawasan Asia Pasifik. Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara kedua negara meningkat tajam, terutama selama pemerintahan Trump yang menerapkan tarif impor terhadap barang-barang dari Tiongkok serta pembatasan terhadap perusahaan teknologi seperti Huawei.

Ketegangan ini menyebabkan pasar global menjadi tidak menentu, mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset seperti emas. Akibatnya, harga XAU/USD sempat mencapai rekor tertinggi di atas $2.000 per troy ounce pada pertengahan 2020.

Namun, sejak 2023 hingga pertengahan 2025, terdapat sinyal-sinyal yang menunjukkan bahwa hubungan kedua negara mulai membaik. Perundingan perdagangan kembali digelar, pembatasan teknologi mulai dilonggarkan, dan dialog tingkat tinggi antara pejabat senior kedua negara kembali dibuka. Jika tren ini berlanjut, pasar bisa melihat stabilitas global yang lebih besar, dan permintaan terhadap emas sebagai safe haven bisa mengalami penurunan.

Apa yang Mendorong Perubahan Sentimen?

Perubahan sentimen terhadap emas tidak hanya bergantung pada hubungan geopolitik. Faktor makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar dolar AS juga memainkan peran penting. Saat ini, The Fed berada dalam posisi untuk menyesuaikan kebijakan moneternya secara lebih hati-hati, terutama setelah siklus kenaikan suku bunga agresif pada 2022-2023.

Jika inflasi tetap terkendali dan suku bunga bertahan di level stabil atau menurun, maka tekanan terhadap XAU/USD dari sisi biaya peluang akan berkurang. Hal ini membuat emas tetap kompetitif sebagai instrumen simpanan nilai, walaupun daya tariknya sebagai safe haven mungkin sedikit berkurang jika ketegangan geopolitik juga mereda.

Selain itu, permintaan emas fisik dari negara-negara seperti Tiongkok dan India juga tetap kuat, yang dapat menyeimbangkan penurunan permintaan dari investor institusional. Tiongkok sendiri diketahui sebagai salah satu pembeli emas terbesar di dunia, baik melalui bank sentral maupun konsumen ritel. Maka meskipun hubungan bilateral dengan AS membaik, permintaan domestik tetap dapat menopang harga.

Analisis Teknis dan Sentimen Pasar

Dari sisi teknikal, XAU/USD saat ini menunjukkan pola konsolidasi dengan support kuat di kisaran $2.300 dan resistance di sekitar $2.400. Ini menunjukkan bahwa pasar sedang menunggu katalis baru yang dapat mendorong harga keluar dari zona ini. Jika hubungan AS-Tiongkok terus membaik dan tidak ada kejutan geopolitik lainnya, maka bisa jadi tekanan ke bawah akan lebih dominan.

Namun, investor juga perlu waspada terhadap potensi "kejutan balik". Dunia geopolitik sangat dinamis dan perubahan mendadak sering kali terjadi. Misalnya, ketegangan di Selat Taiwan, kebijakan ekspansi militer, atau tindakan proteksionis baru bisa tiba-tiba membalikkan sentimen pasar dan memicu lonjakan permintaan terhadap emas.

Apakah XAU/USD Masih Aman?

Jawabannya sangat bergantung pada perspektif investor dan tujuan investasi mereka. Jika Anda mencari lindung nilai jangka panjang terhadap inflasi atau ketidakpastian sistemik, maka emas tetap menjadi pilihan yang relevan. Namun jika Anda hanya mengejar pergerakan harga jangka pendek berbasis sentimen geopolitik, maka menghangatnya hubungan AS-Tiongkok bisa menjadi sinyal untuk lebih berhati-hati.

Dengan semakin kompleksnya pasar global dan interkonektivitas antarnegara, tidak ada satu faktor pun yang dapat sepenuhnya menentukan arah harga emas. Maka dari itu, penting bagi para trader dan investor untuk terus memantau perkembangan global, memahami indikator makroekonomi, serta memperhatikan aspek teknikal dari pergerakan harga XAU/USD.

Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang cara membaca peluang di pasar emas dan pasangan XAU/USD, Didimax menyediakan program edukasi trading yang komprehensif dan gratis. Anda akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dalam menganalisis pasar secara fundamental dan teknikal, serta memahami manajemen risiko yang efektif.

Kunjungi www.didimax.co.id untuk mendaftar dan ikuti berbagai kelas online maupun offline yang tersedia. Dengan bimbingan yang tepat, Anda dapat meningkatkan kemampuan trading Anda dan memanfaatkan peluang di tengah dinamika global yang terus berubah.