Asal Usul Istilah “Bull” dan “Bear” di Pasar Keuangan
Pasar keuangan adalah tempat yang penuh dengan dinamika dan bahasa khusus yang digunakan oleh para pelaku pasar. Dua istilah yang paling sering terdengar adalah “bull” dan “bear”. Istilah-istilah ini digunakan untuk menggambarkan arah pasar, apakah sedang mengalami tren naik atau turun. Namun, banyak yang tidak tahu asal usul dari kedua istilah ini, dan mengapa mereka begitu populer dalam dunia investasi dan perdagangan.
Istilah "bull market" digunakan untuk menggambarkan pasar yang sedang naik atau mengalami kenaikan harga secara umum. Sebaliknya, "bear market" digunakan untuk menggambarkan pasar yang sedang turun atau mengalami penurunan harga. Kedua istilah ini mengandung makna yang sangat penting dalam dunia investasi karena mereka memberikan gambaran tentang siklus pasar dan mempengaruhi keputusan investasi banyak orang. Namun, bagaimana asal mula kedua istilah ini, dan apa yang membuatnya dipilih sebagai representasi dari tren pasar?
Asal Usul Istilah "Bull" dan "Bear"

Asal usul istilah “bull” dan “bear” dalam pasar keuangan ternyata berakar dari sejarah yang cukup menarik. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa hewan-hewan ini dipilih untuk menggambarkan pergerakan pasar. Meskipun kita tidak bisa memastikan satu alasan pasti, terdapat beberapa cerita yang cukup populer di kalangan para ahli sejarah dan investor.
Bull (Sapi Jantan)
Istilah “bull” untuk menggambarkan pasar yang naik diduga berasal dari cara sapi jantan (bull) menyerang lawannya. Sapi jantan biasanya menyerang dengan menundukkan kepalanya dan mengangkat tanduknya ke atas. Gaya serangan ini memberi gambaran yang sangat jelas tentang bagaimana harga saham atau aset lainnya naik ke atas saat pasar sedang mengalami tren kenaikan. Pasar bull adalah situasi ketika harga-harga terus mengalami peningkatan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dalam konteks pasar saham, bull market menggambarkan kondisi di mana investor sangat optimis terhadap ekonomi atau sektor tertentu, sehingga mereka lebih cenderung membeli aset dan menyebabkan harga-harga naik. Dalam periode ini, investor merasa percaya diri bahwa nilai saham akan terus meningkat, sehingga mereka tidak ragu untuk berinvestasi dalam jumlah besar.
Bear (Beruang)
Sebaliknya, istilah “bear” digunakan untuk menggambarkan pasar yang sedang turun atau mengalami penurunan harga. Istilah ini berasal dari kebiasaan beruang (bear) saat menyerang lawannya, di mana beruang akan menyerang dengan cara memukul atau mencakar ke bawah. Hal ini dianggap mencerminkan cara harga pasar yang turun, mirip dengan gerakan beruang yang memukul atau mencakar ke bawah.
Berdasarkan sejarah, ada teori yang menyebutkan bahwa istilah “bear market” terkait dengan perdagangan bulu beruang di Inggris pada abad ke-18. Pedagang-pedagang yang memperdagangkan bulu beruang dikenal karena memprediksi penurunan harga dan menjual saham atau komoditas dengan harga yang lebih rendah, yang pada akhirnya menyebabkan harga jatuh. Dengan demikian, pasar bear adalah kebalikan dari pasar bull, di mana harga-harga aset mengalami penurunan yang signifikan.
Perbedaan Karakteristik Pasar Bull dan Bear
Karakteristik pasar bull dan bear sangat berbeda satu sama lain, dan pemahaman terhadap keduanya sangat penting bagi para investor.
-
Pasar Bull: Biasanya, pasar bull terjadi ketika ekonomi sedang tumbuh atau sektor-sektor tertentu mengalami perkembangan yang pesat. Investor merasa optimis dan cenderung membeli lebih banyak aset, yang menyebabkan harga terus naik. Biasanya, pasar bull diiringi dengan berita-berita positif mengenai perkembangan perusahaan atau kondisi ekonomi yang baik. Namun, meskipun tampaknya menguntungkan, pasar bull juga bisa berisiko jika investor terlalu percaya diri dan membeli aset pada harga yang sudah terlalu tinggi.
-
Pasar Bear: Pasar bear sering kali dipicu oleh kondisi ekonomi yang kurang baik, seperti resesi, krisis finansial, atau ketidakpastian politik. Dalam situasi ini, investor cenderung lebih berhati-hati dan mulai menjual saham mereka, menyebabkan harga turun lebih lanjut. Namun, bagi sebagian investor, pasar bear dapat menawarkan peluang untuk membeli aset dengan harga yang lebih rendah, yang memungkinkan mereka untuk meraih keuntungan ketika pasar berbalik arah menuju pasar bull.
Teori Sejarah Lainnya
Selain teori-teori yang sudah disebutkan, ada juga beberapa penjelasan yang mengaitkan istilah bull dan bear dengan budaya atau kebiasaan tertentu. Sebagai contoh, pada abad ke-18 di Inggris, pasar saham diperdagangkan dengan sistem yang memungkinkan pedagang untuk melakukan transaksi yang dikenal dengan nama “short selling.” Dalam hal ini, pedagang yang melakukan short selling mencoba untuk memperoleh keuntungan dari penurunan harga saham dengan menjual saham yang tidak mereka miliki, lalu membelinya kembali ketika harga turun. Dalam kondisi ini, beruang dianggap mewakili orang-orang yang menjual saham mereka dalam jumlah besar, yang menyebabkan harga menurun.
Sementara itu, beberapa sejarahwan juga mengaitkan istilah ini dengan cara beruang dan sapi jantan berburu mangsa mereka. Beruang biasanya menyerang dari arah bawah, sementara sapi jantan menyerang dari atas. Meskipun penjelasan ini tidak sepenuhnya dapat dipastikan kebenarannya, hal ini tetap menjadi bagian dari mitologi yang melibatkan kedua hewan tersebut.
Pengaruh Istilah Bull dan Bear dalam Dunia Modern
Di dunia modern, istilah bull dan bear sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari para investor dan trader. Banyak media finansial yang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kondisi pasar saat ini. Misalnya, jika pasar saham mengalami kenaikan yang signifikan, kita akan mendengar bahwa pasar sedang berada dalam “bull market.” Sebaliknya, jika pasar saham mengalami penurunan yang tajam, banyak yang mengatakan bahwa pasar sedang berada dalam “bear market.”
Di luar pasar saham, istilah ini juga digunakan dalam berbagai bentuk investasi lainnya, seperti pasar komoditas, forex, dan cryptocurrency. Sebagai contoh, jika harga bitcoin terus naik, banyak yang akan menyebutnya sebagai “bull market” untuk bitcoin. Namun, ketika harga bitcoin turun drastis, istilah “bear market” pun digunakan.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai asal-usul istilah bull dan bear, para investor dapat lebih mudah mengenali kondisi pasar yang sedang berlangsung dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam berinvestasi.
Namun, untuk bisa memanfaatkan peluang di pasar keuangan secara optimal, Anda memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana pasar bekerja. Didimax menyediakan program edukasi trading yang lengkap untuk membantu Anda memahami lebih jauh tentang cara bertransaksi dengan bijak di pasar forex dan instrumen lainnya. Dengan mengikuti program edukasi ini, Anda akan mendapatkan panduan dari para ahli yang dapat membantu Anda memaksimalkan potensi keuntungan Anda.
Bergabunglah dengan Didimax sekarang dan mulailah perjalanan Anda untuk menjadi trader yang lebih cerdas! Dapatkan informasi lebih lanjut tentang cara bergabung dengan program edukasi trading kami di www.didimax.co.id dan tingkatkan keterampilan trading Anda dengan dukungan penuh dari tim Didimax.