Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Aset Potensial di Forex: Saatnya Melirik Mata Uang Selain USD

Aset Potensial di Forex: Saatnya Melirik Mata Uang Selain USD

by rizki

Aset Potensial di Forex: Saatnya Melirik Mata Uang Selain USD

Pasar valuta asing atau forex merupakan salah satu pasar keuangan terbesar di dunia dengan volume transaksi harian yang mencapai triliunan dolar. Selama ini, mayoritas perhatian trader dan investor forex terfokus pada pasangan mata uang yang melibatkan Dolar Amerika Serikat (USD), seperti EUR/USD, GBP/USD, atau USD/JPY. Hal ini tidak mengherankan, mengingat peran USD sebagai mata uang cadangan utama dunia dan keterlibatannya dalam sekitar 88% dari semua transaksi forex global.

Namun, dinamika ekonomi global yang terus berubah serta meningkatnya kekuatan ekonomi negara-negara berkembang dan kawasan regional telah membuka peluang baru bagi trader forex. Mata uang selain USD mulai menunjukkan potensi yang patut diperhitungkan, baik dari sisi volatilitas, tren jangka panjang, maupun korelasi makroekonomi yang mendukung. Saatnya bagi para trader untuk meluaskan cakrawala mereka dan mulai melirik aset-aset potensial di luar bayang-bayang dominasi USD.

Meningkatnya Peran Regional dan Diversifikasi Ekonomi

Selama dua dekade terakhir, dunia telah menyaksikan munculnya kekuatan ekonomi baru yang mulai menyeimbangkan dominasi ekonomi global yang sebelumnya terpusat pada Amerika Serikat dan Eropa. Negara-negara seperti China, India, Brasil, Rusia, serta kawasan ASEAN telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Bersamaan dengan itu, mata uang negara-negara ini seperti Yuan Tiongkok (CNY), Rupee India (INR), Real Brasil (BRL), Rubel Rusia (RUB), dan Ringgit Malaysia (MYR) mulai banyak diperdagangkan di pasar forex global.

Diversifikasi ekonomi ini menjadi alasan kuat mengapa trader harus mempertimbangkan eksposur terhadap mata uang non-USD. Saat mata uang-mata uang ini semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional, terutama di sektor energi, komoditas, dan manufaktur, maka likuiditasnya pun semakin meningkat. Hal ini menciptakan peluang trading yang menarik, khususnya dalam kondisi pasar tertentu seperti ketegangan geopolitik, perubahan suku bunga, atau fluktuasi harga komoditas.

Potensi Mata Uang Komoditas

Mata uang komoditas adalah mata uang dari negara-negara yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor sumber daya alam, seperti minyak, gas, logam, dan pertanian. Contohnya adalah Dolar Kanada (CAD), Dolar Australia (AUD), dan Dolar Selandia Baru (NZD). Mata uang-mata uang ini memiliki korelasi yang kuat dengan harga komoditas global.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi volatilitas tinggi pada pasar komoditas akibat pandemi, perang di Ukraina, dan gangguan rantai pasok global. Hal ini berdampak langsung pada nilai tukar mata uang komoditas. Seorang trader yang cermat dapat memanfaatkan situasi ini untuk mengambil posisi yang menguntungkan. Misalnya, ketika harga minyak mentah dunia naik, CAD cenderung menguat karena Kanada adalah pengekspor utama minyak.

Trading mata uang komoditas juga memungkinkan diversifikasi risiko portofolio. Dibandingkan dengan pasangan mayor yang lebih stabil namun cenderung memiliki volatilitas terbatas, pasangan mata uang komoditas sering menawarkan range pergerakan yang lebih luas — ideal untuk strategi short-term trading seperti scalping atau day trading.

Mata Uang Emerging Markets: Risiko Tinggi, Potensi Keuntungan Tinggi

Pasar negara berkembang atau emerging markets sering dianggap sebagai "ladang emas" bagi trader yang berani mengambil risiko lebih tinggi. Mata uang seperti Peso Meksiko (MXN), Lira Turki (TRY), Rand Afrika Selatan (ZAR), dan Rupiah Indonesia (IDR) menawarkan potensi profit yang signifikan berkat pergerakan harga yang lebih volatil.

Namun tentu saja, trading mata uang emerging markets memiliki tantangan tersendiri. Stabilitas politik, inflasi, defisit perdagangan, dan campur tangan pemerintah dalam kebijakan moneter bisa menjadi faktor risiko yang besar. Trader yang ingin masuk ke pasar ini perlu melakukan analisis fundamental yang kuat, serta manajemen risiko yang ketat. Dalam kondisi yang tepat, mata uang negara berkembang bisa menjadi peluang emas untuk meraih keuntungan besar dalam waktu relatif singkat.

Pair Cross Currency: Alternatif Strategi Trading

Selain memantau mata uang individual, trader juga bisa memanfaatkan pasangan mata uang silang atau cross currency pairs. Ini adalah pasangan mata uang yang tidak melibatkan USD, seperti EUR/GBP, EUR/JPY, atau AUD/NZD. Pasangan-pasangan ini sering kali menunjukkan dinamika harga yang berbeda dari pasangan mayor dan bisa menjadi alat hedging yang efektif.

Trading cross currency juga memungkinkan strategi yang lebih fleksibel. Misalnya, jika trader memperkirakan pelemahan Euro terhadap Poundsterling tanpa ingin terpapar fluktuasi USD, maka pasangan EUR/GBP bisa menjadi pilihan ideal. Selain itu, pasangan silang sering menunjukkan tren teknikal yang lebih bersih dan bisa cocok untuk penggunaan strategi berbasis indikator atau price action.

Dampak Kebijakan Bank Sentral Global

Dalam beberapa tahun terakhir, bank-bank sentral dunia semakin aktif memainkan peran dalam stabilitas mata uang. Keputusan suku bunga, stimulus moneter, dan intervensi langsung di pasar forex menjadi faktor penting yang memengaruhi nilai tukar mata uang.

Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England (BoE), Bank of Japan (BoJ), dan Reserve Bank of Australia (RBA), misalnya, secara rutin memberikan sinyal kebijakan yang bisa menjadi petunjuk bagi para trader. Dengan memahami kebijakan moneter negara-negara ini, trader bisa membaca arah mata uang yang bersangkutan, bahkan ketika pasar sedang tidak menentu.

Dengan demikian, memperhatikan bank sentral selain Federal Reserve AS bisa menjadi strategi cerdas untuk memahami dinamika mata uang non-USD. Dalam beberapa kasus, mata uang seperti GBP, EUR, atau AUD bisa memberikan sinyal yang lebih jelas dan dapat diperdagangkan dengan keyakinan lebih tinggi dibanding pasangan yang melibatkan USD.

Tren De-Dolarisasi dan Perdagangan Multilateral

Fenomena de-dolarisasi, yakni upaya sejumlah negara untuk mengurangi ketergantungan pada USD dalam transaksi internasional, juga turut mempengaruhi pergeseran minat terhadap mata uang lain. Rusia dan China, misalnya, telah aktif mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. Kesepakatan-kesepakatan antara negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) juga mengarah pada pembentukan sistem pembayaran baru yang tidak bergantung pada USD.

Meskipun tren ini masih dalam tahap awal dan belum sepenuhnya menggantikan dominasi dolar, dampaknya mulai terasa di pasar forex. Trader yang cermat dapat menangkap peluang dari perubahan ini, terutama dalam jangka menengah hingga panjang. Diversifikasi instrumen ke pasangan-pasangan mata uang seperti CNY/RUB, INR/JPY, atau bahkan BRL/ZAR bisa membuka peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak dilirik.

Menyiapkan Strategi Trading di Luar USD

Untuk bisa memanfaatkan potensi mata uang non-USD, trader perlu menyesuaikan strategi mereka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Likuiditas pasar: Tidak semua mata uang memiliki volume perdagangan tinggi. Pastikan memilih pasangan yang cukup likuid agar mudah masuk dan keluar posisi.

  • Jam aktif perdagangan: Mata uang tertentu aktif pada sesi tertentu. Misalnya, AUD/NZD lebih aktif pada sesi Asia, sementara EUR/GBP aktif pada sesi Eropa.

  • Spread dan biaya transaksi: Beberapa pasangan minor atau eksotik memiliki spread yang lebih tinggi, jadi penting untuk memperhatikan efisiensi biaya trading.

  • Berita fundamental: Perhatikan rilis data ekonomi penting dari negara terkait, seperti GDP, inflasi, dan laporan tenaga kerja.

Dengan pemahaman yang matang dan strategi yang tepat, peluang profit dari mata uang non-USD bukanlah mitos. Justru, dalam kondisi pasar tertentu, pasangan-pasangan ini bisa jauh lebih menguntungkan dibanding pasangan mayor yang lebih stabil.


Jika Anda seorang trader yang ingin memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan trading, sekaranglah saat yang tepat untuk mempelajari lebih dalam mengenai mata uang non-USD. Jangan hanya terpaku pada pasangan mayor — ada dunia penuh peluang di luar sana yang menunggu untuk dijelajahi. Dengan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat, Anda bisa menjadi lebih adaptif dalam menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

Untuk itu, kami mengundang Anda untuk mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan pelatihan forex gratis dengan materi komprehensif, bimbingan langsung dari para mentor berpengalaman, serta komunitas trader aktif yang siap mendukung perjalanan trading Anda. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas trading Anda dan meraih hasil yang lebih optimal.