Aturan Regulasi tentang Margin Call di Berbagai Negara
Dalam dunia trading, margin call merupakan salah satu aspek yang paling ditakuti oleh para trader. Margin call terjadi ketika saldo akun seorang trader turun di bawah persyaratan margin minimum yang ditetapkan oleh broker. Saat margin call terjadi, trader diharuskan untuk menyetor dana tambahan atau menutup sebagian posisi agar tetap memenuhi persyaratan margin. Namun, regulasi mengenai margin call bervariasi di setiap negara tergantung pada kebijakan badan pengawas keuangan setempat. Berikut adalah penjelasan mengenai aturan regulasi margin call di berbagai negara.
Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, margin call diatur oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC), dengan regulasi yang sangat ketat. National Futures Association (NFA) dan Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) juga mengawasi aturan leverage dan margin call bagi broker yang beroperasi di AS.
Regulasi di AS membatasi leverage maksimum untuk pasangan mata uang utama di forex sebesar 50:1 dan 20:1 untuk pasangan mata uang minor. Ketika margin call terjadi, broker diharuskan memberikan peringatan kepada trader untuk menambah modal atau menutup posisi. Jika trader tidak segera memenuhi persyaratan margin, broker berhak untuk menutup posisi secara otomatis guna melindungi dana mereka.
Uni Eropa
Di Uni Eropa, European Securities and Markets Authority (ESMA) bertanggung jawab mengatur leverage dan margin call dalam trading forex dan CFD. Sejak tahun 2018, ESMA telah menerapkan regulasi ketat yang membatasi leverage maksimum hingga 30:1 untuk pasangan mata uang utama dan 20:1 untuk pasangan mata uang minor.
ESMA juga mewajibkan broker untuk menyediakan proteksi saldo negatif, sehingga trader tidak akan kehilangan lebih dari dana yang mereka setorkan. Jika saldo turun di bawah persyaratan margin minimum, broker harus segera menutup posisi trader untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Regulasi ini diterapkan di seluruh negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia.
Inggris
Meskipun Inggris telah keluar dari Uni Eropa, regulasi trading di negara ini masih mengikuti standar yang hampir serupa dengan ESMA. Financial Conduct Authority (FCA) mengawasi broker forex dan CFD di Inggris, dengan regulasi leverage maksimum sebesar 30:1 untuk trader ritel.
FCA juga menerapkan aturan margin call yang mengharuskan broker untuk segera menutup posisi jika ekuitas akun trader turun di bawah tingkat margin minimum. Selain itu, broker di Inggris wajib memberikan peringatan risiko kepada trader sebelum mereka membuka akun.
Australia
Di Australia, regulasi margin call diawasi oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC). Sebelum 2021, trader di Australia dapat menggunakan leverage hingga 500:1. Namun, peraturan baru yang diterapkan oleh ASIC membatasi leverage maksimum menjadi 30:1 untuk pasangan mata uang utama dan 20:1 untuk pasangan mata uang minor.
ASIC juga mengharuskan broker untuk menutup posisi trader jika saldo mereka turun di bawah 50% dari margin minimum yang diperlukan. Aturan ini bertujuan untuk melindungi trader ritel dari risiko yang terlalu tinggi.
Jepang
Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan regulasi trading yang paling ketat. Financial Services Agency (FSA) Jepang mengatur margin call dengan sangat disiplin. Leverage maksimum untuk trader ritel dibatasi hingga 25:1 untuk semua pasangan mata uang.
Ketika margin call terjadi, broker di Jepang diwajibkan untuk memberikan peringatan secara langsung kepada trader. Jika trader tidak memenuhi margin dalam waktu yang ditentukan, broker akan menutup posisi secara otomatis guna menghindari saldo negatif. Regulasi ketat ini bertujuan untuk melindungi investor individu dari risiko tinggi.
Singapura
Monetary Authority of Singapore (MAS) adalah badan pengawas yang mengatur regulasi margin call di Singapura. Regulasi di negara ini lebih fleksibel dibandingkan Jepang, tetapi tetap menjaga keseimbangan antara perlindungan trader dan kebebasan pasar.
Leverage maksimum yang diperbolehkan di Singapura adalah 50:1, tetapi untuk trader ritel yang tidak memenuhi kriteria tertentu, leverage dibatasi hingga 20:1. Margin call terjadi ketika saldo akun turun di bawah 50% dari margin yang disyaratkan, dan broker diwajibkan untuk menutup posisi guna menghindari kerugian yang lebih besar.
Hong Kong
Securities and Futures Commission (SFC) di Hong Kong mengatur aturan margin call dengan pendekatan yang cukup ketat. Broker diwajibkan untuk menetapkan batas margin yang ketat bagi trader ritel, dan leverage maksimum biasanya tidak melebihi 20:1.
Saat terjadi margin call, trader akan diberikan peringatan dan kesempatan untuk menambah dana. Namun, jika saldo tetap berada di bawah batas yang ditentukan, broker harus segera menutup posisi guna menghindari risiko kerugian yang lebih besar bagi trader maupun perusahaan broker itu sendiri.
Kesimpulan
Setiap negara memiliki aturan yang berbeda dalam mengatur margin call, tergantung pada kebijakan regulatornya masing-masing. Negara-negara seperti AS, Uni Eropa, dan Jepang memiliki regulasi yang lebih ketat untuk melindungi trader ritel, sementara negara seperti Australia dan Singapura masih memberikan fleksibilitas dengan batas leverage yang lebih tinggi. Pemahaman terhadap regulasi margin call di negara tempat seorang trader beroperasi sangat penting agar dapat mengelola risiko trading dengan lebih baik.
Menghindari margin call memerlukan strategi manajemen risiko yang solid, termasuk penggunaan leverage dengan bijak, menetapkan stop-loss, dan menjaga saldo akun tetap sehat. Dengan memahami aturan di berbagai negara, trader dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam bertrading di pasar global.
Jika Anda ingin memperdalam pengetahuan Anda tentang trading dan bagaimana cara menghindari margin call, bergabunglah dengan program edukasi trading kami di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan pembelajaran mendalam tentang strategi trading, manajemen risiko, dan pemahaman pasar yang dapat membantu Anda menjadi trader yang lebih sukses.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari para mentor profesional yang telah berpengalaman di dunia trading. Daftarkan diri Anda sekarang dan mulailah perjalanan trading yang lebih aman dan menguntungkan bersama Didimax!