Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Bagaimana Menggabungkan CHoCH dengan Order Block dalam Analisis Trading Profesional

Bagaimana Menggabungkan CHoCH dengan Order Block dalam Analisis Trading Profesional

by Rizka

Bagaimana Menggabungkan CHoCH dengan Order Block dalam Analisis Trading Profesional

Dalam dunia trading modern, terutama bagi para trader yang mempelajari Smart Money Concept (SMC), istilah Change of Character (CHoCH) dan Order Block menjadi dua elemen penting yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan bagian dari struktur pasar yang berfungsi untuk membaca pergerakan harga dengan sudut pandang institusional—yakni bagaimana smart money atau pemain besar memanipulasi harga untuk mengambil likuiditas sebelum melanjutkan pergerakan tren utama.

Bagi trader pemula, memahami CHoCH dan Order Block secara terpisah sudah menjadi langkah besar. Namun, menggabungkan keduanya dalam satu sistem analisis bisa menjadi kunci untuk meningkatkan akurasi entry dan meminimalisir kesalahan dalam membaca arah pasar. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana menggabungkan CHoCH dan Order Block secara efektif dalam strategi trading harian maupun jangka panjang.


Apa Itu CHoCH dan Mengapa Penting dalam Struktur Pasar

CHoCH atau Change of Character merupakan sinyal pertama yang menunjukkan bahwa struktur pasar mulai berubah arah. Dalam tren naik (uptrend), harga biasanya membentuk Higher High (HH) dan Higher Low (HL). Sebaliknya, pada tren turun (downtrend), harga membentuk Lower Low (LL) dan Lower High (LH). Nah, ketika struktur ini tiba-tiba “berubah karakter”—misalnya dari HL menjadi LL—itulah yang disebut CHoCH.

CHoCH bukan sekadar sinyal pembalikan harga sesaat, melainkan indikasi awal bahwa pasar sedang bertransisi dari fase accumulation ke distribution, atau sebaliknya. Dalam konteks smart money, CHoCH menandakan bahwa likuiditas di area tertentu sudah terserap oleh pelaku besar dan siap untuk mendorong harga ke arah baru.

Namun, kesalahan umum yang sering dilakukan trader adalah menganggap CHoCH sebagai sinyal langsung untuk entry. Padahal, CHoCH hanyalah konfirmasi awal—belum tentu menandakan perubahan tren sepenuhnya. Di sinilah peran Order Block menjadi penting untuk memvalidasi sinyal tersebut.


Mengenal Order Block dan Kaitannya dengan CHoCH

Order Block (OB) adalah area harga di mana institusi besar (bank atau hedge fund) menempatkan pesanan dalam jumlah besar sebelum harga benar-benar bergerak kuat. Biasanya, order block ditandai oleh candle terakhir yang berlawanan arah dengan pergerakan besar berikutnya.

Contohnya, jika setelah bearish candle muncul pergerakan bullish yang signifikan, maka bearish candle tersebut disebut sebagai bullish order block. Artinya, di area tersebut terdapat pesanan beli besar dari institusi.

Order block sangat penting karena sering kali harga akan retest ke area ini sebelum melanjutkan pergerakan ke arah tren utama. Ketika CHoCH muncul bersamaan dengan retest order block, maka kemungkinan besar pembalikan arah sedang benar-benar terjadi—dan inilah yang menjadi peluang emas bagi trader.


Menggabungkan CHoCH dengan Order Block untuk Entry Akurat

Agar bisa menggabungkan CHoCH dan Order Block secara efektif, kamu harus memahami urutan logis dari pergerakan harga dalam siklus pasar. Berikut langkah-langkah umum yang bisa digunakan dalam analisis:

  1. Identifikasi Struktur Utama Pasar
    Tentukan apakah pasar sedang dalam tren naik, tren turun, atau konsolidasi. Jangan terburu-buru mencari CHoCH sebelum memahami konteks struktur utamanya.

  2. Temukan Area Potensi Likuiditas
    Biasanya harga akan mencari area yang terdapat stop loss para retail trader. Area ini bisa berupa puncak (swing high) atau lembah (swing low) sebelumnya. Setelah area ini diambil, perhatikan perubahan karakter pasar.

  3. Tunggu Terbentuknya CHoCH
    Setelah harga mengambil likuiditas, lihat apakah struktur pasar mulai menunjukkan perubahan—misalnya dari higher low menjadi lower low. Itulah tanda CHoCH.

  4. Tandai Order Block yang Relevan
    Setelah CHoCH terkonfirmasi, carilah order block terakhir sebelum pergerakan perubahan struktur tersebut. Misalnya, jika CHoCH terjadi dari bullish ke bearish, maka carilah bullish candle terakhir sebelum harga jatuh tajam. Area tersebut menjadi potensi bearish order block.

  5. Tunggu Retest pada Order Block
    Jangan langsung entry setelah CHoCH. Tunggu harga kembali melakukan retest pada area order block yang telah ditandai. Biasanya, harga akan melakukan pullback untuk menguji area tersebut sebelum melanjutkan tren baru.

  6. Gunakan Konfirmasi Tambahan (Misalnya Break of Structure / BOS)
    Jika setelah retest, harga membentuk BOS ke arah tren baru, maka peluang entry semakin valid. Entry bisa dilakukan dengan tight stop loss di atas atau di bawah order block, tergantung arah posisi.


Contoh Praktis Penggabungan CHoCH dan Order Block

Bayangkan kamu sedang mengamati pasangan mata uang EUR/USD pada timeframe H1.

  1. Harga membentuk pola higher high dan higher low secara konsisten.

  2. Tiba-tiba muncul lonjakan ke atas yang menyapu liquidity dari high sebelumnya.

  3. Setelah itu, harga langsung turun menembus struktur higher low terakhir — inilah CHoCH, menandakan potensi perubahan arah dari bullish ke bearish.

  4. Sebelum turun lebih jauh, harga melakukan retest ke area bullish candle terakhir sebelum jatuh. Candle tersebut menjadi bearish order block.

  5. Di area tersebut, muncul reaksi penolakan (rejection), dan harga mulai turun kembali dengan volume yang kuat.

  6. Entry sell bisa dilakukan setelah candle konfirmasi bearish muncul dengan stop loss di atas order block dan take profit mengikuti struktur lower low berikutnya.

Kombinasi CHoCH dan order block seperti ini memberikan entry yang sangat presisi karena kamu menunggu dua konfirmasi besar: perubahan struktur dan reaksi dari area institusional.


Tips Mengoptimalkan Analisis CHoCH dan Order Block

  1. Gunakan Multi-Timeframe Analysis
    CHoCH di timeframe kecil (misalnya M15) akan lebih kuat jika sejalan dengan arah struktur di timeframe besar (H4 atau Daily).

  2. Perhatikan Volume dan Candle Rejection
    Volume besar dan wick panjang pada area order block bisa menjadi tanda adanya reaksi dari institusi besar.

  3. Hindari Entry Saat News Volatilitas Tinggi
    Saat rilis berita besar seperti NFP atau CPI, pergerakan harga bisa menipu dan membuat CHoCH palsu.

  4. Disiplin Menunggu Konfirmasi Lengkap
    Trader profesional tidak menebak arah, tapi menunggu bukti struktural. Jangan buru-buru masuk hanya karena melihat CHoCH sekali.

  5. Kombinasikan dengan Liquidity Grab dan BOS
    Untuk akurasi lebih tinggi, pastikan ada liquidity sweep sebelum CHoCH, dan Break of Structure setelah retest order block.


Menggabungkan CHoCH dengan Order Block bukan hanya tentang mencari pola, tetapi tentang memahami cerita di balik pergerakan harga. Saat kamu bisa melihat bagaimana smart money bergerak — menyerap likuiditas, membentuk perubahan struktur, dan meninggalkan jejak order block — maka kamu sudah berpikir seperti institusi, bukan trader ritel biasa.

Namun, memahami konsep ini secara teori saja tidak cukup. Kamu perlu bimbingan, latihan, dan mentor yang sudah berpengalaman agar bisa menerapkan strategi ini secara nyata di pasar forex.

Di Didimax, kamu bisa mempelajari semua konsep Smart Money termasuk CHoCH, Order Block, Liquidity Grab, dan BOS secara detail dengan panduan mentor profesional yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di dunia trading. Program edukasi di Didimax juga menyediakan pembelajaran real-time melalui webinar, analisis pasar harian, serta praktek langsung di akun demo maupun real dengan bimbingan intensif.

Segera kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri kamu untuk bergabung dalam program edukasi trading gratis. Pelajari bagaimana membaca struktur pasar seperti seorang smart money trader dan tingkatkan peluang profitmu dengan strategi yang lebih profesional, disiplin, dan terukur bersama Didimax — pusat edukasi trading terbaik di Indonesia.