
Bagaimana Profesional Menentukan Tipe Trading di Hari Jumat?
Hari Jumat, sebagai hari terakhir dalam pekan perdagangan, menyimpan banyak dinamika unik di pasar keuangan. Trader profesional tidak hanya memperhatikan peluang di hari ini, tetapi juga secara strategis menyesuaikan tipe trading mereka untuk menghindari risiko menjelang penutupan pasar. Dalam dunia trading forex yang penuh ketidakpastian, keputusan yang diambil di hari Jumat bisa berdampak besar pada performa mingguan seorang trader. Oleh karena itu, memahami bagaimana profesional menentukan tipe trading di hari Jumat menjadi sangat penting, terutama bagi trader ritel yang ingin meniru pendekatan yang disiplin dan terstruktur.
Mengapa Hari Jumat Berbeda?
Hari Jumat memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya unik dalam dunia trading:
-
Volume Perdagangan Menurun: Seiring mendekati penutupan sesi New York, volume perdagangan biasanya menyusut karena banyak institusi keuangan besar sudah menyelesaikan aktivitasnya.
-
Potensi Volatilitas Tinggi: Banyak data ekonomi penting, termasuk NFP (Non-Farm Payroll) dari AS, biasanya dirilis pada hari Jumat. Data ini bisa memicu lonjakan volatilitas dalam waktu singkat.
-
Gap Pembukaan di Hari Senin: Posisi yang dibiarkan terbuka melewati akhir pekan memiliki risiko terkena gap pembukaan saat market buka kembali di hari Senin. Ini bisa berakibat profit menguap atau bahkan berubah menjadi kerugian.
-
Penyesuaian Portofolio Mingguan: Banyak institusi dan hedge fund melakukan evaluasi dan penyesuaian posisi di akhir pekan, menciptakan pola perilaku pasar yang khas di hari Jumat.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, trader profesional sangat berhati-hati dan selektif dalam menentukan pendekatan trading mereka.
Tipe-Tipe Trading Populer di Hari Jumat
Secara umum, trader profesional akan memilih salah satu dari beberapa tipe trading berikut di hari Jumat, tergantung kondisi pasar dan strategi masing-masing:
1. Scalping
Scalping adalah strategi yang menargetkan profit kecil dari pergerakan harga jangka pendek. Ini sangat cocok untuk hari Jumat karena:
-
Posisi ditutup cepat, sehingga tidak terkena risiko akhir pekan.
-
Bisa memanfaatkan volatilitas tinggi akibat rilis data ekonomi.
-
Minim risiko overnight atau gap.
Namun, scalping memerlukan fokus tinggi, spread rendah, dan eksekusi yang cepat. Trader profesional biasanya menggunakan scalping di sesi London atau awal sesi New York, terutama jika ada berita berdampak tinggi.
2. Intraday Trading
Intraday trading berarti membuka dan menutup posisi dalam satu hari perdagangan. Profesional menyukai strategi ini pada hari Jumat karena:
-
Menghindari posisi terbuka di akhir pekan.
-
Cukup fleksibel untuk menangkap pergerakan tren harian.
-
Masih bisa mengatur rasio risk-reward yang sehat.
Biasanya, trader akan menghindari entry baru setelah pukul 20:00 WIB karena likuiditas mulai menurun drastis, dan banyak posisi ditutup.
3. Swing Trading (Terbatas)
Meski swing trading biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu hari, beberapa trader profesional tetap melakukannya di hari Jumat dengan syarat:
-
Ada setup teknikal yang sangat kuat.
-
Risiko gap diantisipasi dengan stop loss dan position sizing ketat.
-
Menggunakan pair yang volatilitas akhir pekannya rendah (misalnya pasangan mayor seperti EUR/USD atau USD/CHF).
Namun, swing trading di hari Jumat lebih umum dilakukan oleh trader berpengalaman yang paham betul bagaimana mengelola risiko gap.
4. No Trading / Profit Locking
Tidak sedikit trader profesional yang justru memilih tidak trading sama sekali di hari Jumat. Hal ini dilakukan ketika:
-
Pasar cenderung sideways atau noise.
-
Sudah mendapatkan profit cukup besar di awal minggu.
-
Tidak ada setup yang jelas.
Strategi ini disebut juga "profit locking", yaitu menjaga hasil trading yang sudah diperoleh tanpa mengejar peluang yang tidak jelas di akhir minggu. Ini menunjukkan disiplin tinggi, yang sering kali menjadi pembeda utama antara trader amatir dan profesional.
Pertimbangan Profesional dalam Memilih Tipe Trading
Setiap keputusan trading profesional di hari Jumat didasarkan pada evaluasi yang matang terhadap faktor-faktor berikut:
1. Kondisi Market Mingguan
Jika sepanjang minggu pasar sudah volatile, trader cenderung lebih berhati-hati di hari Jumat. Sebaliknya, jika selama seminggu pasar cenderung flat, Jumat bisa menjadi momen untuk mengambil peluang terakhir.
2. Jadwal Rilis Berita
Trader profesional sangat memperhatikan kalender ekonomi. Jika ada berita besar seperti NFP, mereka mungkin memilih scalping atau intraday sebelum dan sesudah rilis berita, atau justru menunggu reaksi pasar untuk konfirmasi.
3. Tujuan Mingguan
Trader profesional sering memiliki target mingguan. Jika target sudah tercapai sebelum Jumat, mereka akan menghindari trading lebih lanjut. Jika belum, mereka akan mempertimbangkan peluang dengan risiko terukur.
4. Psikologi dan Kedisiplinan
Hari Jumat bisa jadi ujian psikologis. Godaan untuk "balas dendam" atau mengejar profit di akhir minggu bisa menjerumuskan trader ke overtrade. Profesional tahu kapan harus berhenti.
5. Likuiditas Pasar
Sesi trading di Jumat malam (khususnya setelah pukul 21:00 WIB) sangat minim likuiditas. Profesional biasanya menghindari entry di waktu ini karena spread bisa melebar dan pergerakan harga menjadi tidak efisien.
Studi Kasus: Pendekatan Profesional
Mari kita lihat simulasi pendekatan seorang trader profesional bernama Riko:
-
Senin – Kamis: Riko melakukan swing trading dan sudah mendapatkan profit 2% dari modal minggu ini.
-
Jumat Pagi: Ia memantau kalender dan melihat ada data PCE Core Index AS yang akan dirilis pukul 19:30 WIB.
-
Jumat Siang: Riko tidak melakukan entry karena setup belum muncul.
-
Jumat Sore: Data dirilis lebih rendah dari ekspektasi, dolar melemah, emas naik. Riko melakukan scalping XAUUSD, menargetkan 10-15 pips.
-
Jumat Malam: Setelah target scalping tercapai, Riko menutup semua posisi dan tidak membuka entry baru.
-
Hasil: Minggu ditutup dengan total gain 2,5%, semua posisi clear menjelang akhir pekan.
Simulasi ini menggambarkan kombinasi analisa fundamental, teknikal, serta manajemen risiko yang cermat.
Kesimpulan
Menentukan tipe trading di hari Jumat bukan soal memilih metode yang paling menguntungkan, melainkan soal menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar, profil risiko, dan tujuan mingguan. Trader profesional tidak asal-asalan membuka posisi, terutama di hari yang dikenal penuh jebakan seperti Jumat. Mereka mengandalkan data, disiplin, dan pengalaman untuk mengambil keputusan terbaik.
Bagi trader ritel yang ingin naik level, meniru cara profesional menentukan tipe trading di hari Jumat bisa menjadi langkah awal menuju hasil yang lebih konsisten. Terlebih lagi, memiliki pemahaman menyeluruh tentang dinamika hari Jumat akan membantu menghindari kerugian yang tidak perlu, dan menjaga performa mingguan tetap stabil.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana trader profesional membentuk strategi mingguan, terutama di hari-hari krusial seperti Jumat, maka mengikuti program edukasi trading bisa menjadi solusi cerdas. Didimax menyediakan materi, mentoring, dan bimbingan langsung dari para analis berpengalaman agar Anda bisa merancang pendekatan trading yang lebih strategis dan disiplin.
Kunjungi www.didimax.co.id dan daftar sekarang untuk mengikuti pelatihan yang dirancang khusus untuk trader pemula maupun yang sudah berpengalaman. Bangun fondasi kuat dan siapkan strategi jitu agar Anda tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dalam dunia trading forex yang kompetitif.