Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Begini Cara Menggunakan EMA 200 Dalam Trading Forex

Begini Cara Menggunakan EMA 200 Dalam Trading Forex

by DIDIMAX

Banyak trader yang penasaran bagaimana cara menggunakan EMA 200 dalam trading forex. Memang, ini menjadi salah satu teknik sederhana dan efektif yang popular di kalangan trader forex untuk mencari peluang perdagangan.

EMA dengan pengaturan periode 200 banyak dijadikan sebagai acuan untuk open posisi saat trading di market forex. Terbukti, teknik ini sangat efektif untuk memberikan trader perdagangan yang menguntungkan dari market.

Jika Anda penasaran bagaimana sebenarnya teknik perdagangan sederhana ini, khususnya pemula, kami akan membahasnya. Berikut akan kami bahas secara detail bagaimana tekniknya dan dibalik pemilihan periode EMA 200.

 

Mengenal Indikator EMA Forex

Dalam trading forex, terdapat satu indikator paling popular yang banyak digunakan oleh trader bahkan kalangan pemula. Indikator yang dimaksud adalah Moving Average yang merupakan indikator untuk menunjukkan pergerakan harga rata-rata di market.

Indikator Moving Average sendiri terbagi menjadi berbagai macam jenis seperti SMA, EMA, WMA dan masih banyak lagi lainnya. Dari berbagai jenis tersebut, EMA menjadi pilihan popular kalangan trader forex.

Sebenarnya, pemilihan EMA atau Exponential Moving Average ini didasarkan pada sifat lagging yang dimiliki oleh Simple Moving Average atau SMA. Jadi, SMA merupakan indikator yang lambat bereaksi sehingga trader akan kehilangan momentum saat pasar memulai tren.

Oleh karenanya, banyak trader yang kemudian belajar cara menggunakan EMA 200 saat trading forex. Karena Exponential Moving Average sendiri dihitung dengan cara yang berbeda dari perhitungan SMA.

Jadi, EMA dihitung dengan cara memberikan bobot lebih pada harga terakhir atau harga terbaru. Beda dengan SMA yang tidak memberikan bobot lebih atau dengan kata lain semua harga berbobot sama dalam perhitungannya.

Pemberian bobot pada harga terbaru itu menjadikan EMA mampu memberikan sinyal lebih cepat dibanding SMA. Jadi ketika market mulai membentuk tren baru, sinyal dapat muncul lebih awal dibanding Simple Moving Average.

Hal yang semakin membuat Exponential Moving Average special adalah karena indikator ini mampu bekerja dengan baik pada semua time frame. Baik itu time frame menitan, jam atau bahkan harian. 

Oleh karenanya, tidak sedikit trader dengan gaya scalping ataupun day trading yang menggunakan indikator ini. Karena indikator ini terbukti mampu bereaksi dengan baik pada time frame singkat sehingga sangat membantu untuk trading jangka pendek.

Alasan kenapa EMA 200 begitu Spesial

Sama halnya dengan indikator Moving Average lainnya, Exponential Moving Average memiliki opsi pengaturan pada periodenya. Jadi, Anda bisa mengatur periode Exponential Moving Average seperti 20, 50, 100, 200 dan seterusnya.

Bagi Anda yang sedang belajar cara menggunakan EMA 200 pasti penasaran, dari pengaturan periode yang bisa dilakukan secara bebas tersebut, kenapa periode 200? Penggunaan periode 200 ini memang menjadi banyak pertanyaan, khususnya trader pemula.

Pada dasarnya, EMA dengan periode 200 memang sangat popular penggunaannya di kalangan trader forex. Dibalik pemilihan periode 200 ini sejatinya didasarkan atas pergerakan harga secara global.

Penggunaan EMA 200 dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan trend yang terjadi di market. Apakah market sedang mengalami downtrend ataukah justru sedang mengalami penguatan harga atau uptrend.

Pada time frame harian, periode 200 itu menunjukkan perdagangan selama 6 bulan atau setengah tahu. Inilah yang menjadi dasar kenapa penetapan periode di angka 200 sangat popular bahkan dipakai sebagai dasar acuan oleh banyak trader.

Namun sebelum Anda mencobanya, tentu harus belajar bagaimana cara menggunakan EMA 200 yang baik dan benar. Berikut akan kami jelaskan bagaimana teknik yang tepat dalam penggunaan strategi trading ini.

Cara Menggunakan EMA 200 saat Trading Forex

Seperti yang sudah sempat disinggung, penggunaan EMA 200 memang menjadi pilihan popular bagi trader di seluruh dunia. Selain karena efektif, strategi ini juga mudah untuk dipahami sehingga ramah bagi kalangan trader baru.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan EMA 200 pada perdagangan harian atau day trading. Anda bisa menjadikan Exponential Moving Average dengan periode ini sebagai acuan dalam menentukan tren market.

Jadi, ketika harga bergerak di atas Exponential Moving Average yang ditetapkan, artinya tren naik. Sedangkan ketika harga bergerak di bawah Exponential Moving Average artinya tren menurun.

Timeframe yang digunakan untuk strategi ini adalah 1 jam atau bisa juga menggunakan time fram di atasnya. Berikut adalah aturan dan syarat yang harus terpenuhi sebelum Anda melakukan open posisi buy atau sell di market.

Open Posisi Buy

Cara menggunakan EMA 200 Untuk entry posisi beli atau buy, pastikan harga bergerak di atas EMA 200. Sesuai penjelasan sebelumnya, harga bergerak di atas EMA periode tersebut dapat diartikan sebagai tren naik atau uptrend. 

Anda bisa menggambar garis bantu berupa trend line dan menunggu terjadinya breakout. Breakout ini terjadi ketika terdapat candle yang mampu menembus dan menutup di atas trendline tersebut.

Anda bisa menempatkan oder buy stop 1 hingga 2 pips di atas high breakout candle tersebut. Sedangkan order stop loss bisa ditempatkan pada 2 sampai 5 pips dibawah low breakout candle atau sesuaikan.

Cara menggunakan EMA 200 untuk open posisi buy ini bisa menggunakan level take profit sesuai trading plan atau risk reward ratio masing-masing. Misalnya 2-3 kali lipat dari risiko ataupun mengincar swing high pont sebelumnya.

Open Posisi Sell

Sedangkan cara menggunakan EMA 200 untuk open posisi sell, Anda harus memastikan bahwa harga bergerak di bawah garis EMA. Karena jika pergerakan harga terjadi dibawah garis tersebut, menandakan sedang downtrend.

Anda bisa juga menggambar garis trendline dan menunggu terjadinya breakout. Tunggu sampai ada candle yang berhasil menembus dan menutup harga di bawah garis tersebut untuk konfirmasi entry.

Level take profit bisa Anda targetkan pada swing low point sebelumnya. Jika tidak, Anda bisa juga menyesuaikan dengan risk reward ratio yang sudah ditetapkan pada trading plan masing-masing. Baca juga tentang: rekomendasi jenis robot trading untuk pemula wajib tahu

Tips Trading Forex dengan EMA 200

Pada cara menggunakan EMA 200 saat trading forex, penting untuk memperhatikan Long Breakout Candlestick. Ini penting trader pahami bahwa Breakout Candle yang panjang ini tidak melulu akan jadi sinyal buy atau sell yang bagus.

Pertama, karena candlestick ini akan memaksa Anda mengambil posisi jauh dari trendline. Hal ini berarti buy stop atau sell stop akan ditempatkan lebih jauh dari breakout trendline sehingga terlalu beresiko.

Kedua, breakout candle yang panjang ini juga bisa menjadi pertanda bahwa momentum bisa melambat. Jadi ada baiknya untuk lebih berhati-hati ketika menemukan candle breakout yang panjang saat trading forex menggunakan strategi ini.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut seputar trading forex, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis DIDIMAX. Anda bisa belajar cara menggunakan EMA 200 ataupun teknik trading forex lainnya secara gratis tanpa biaya apapun.