Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Belajar Banyak Strategi Range Trading agar Lebih Paham

Belajar Banyak Strategi Range Trading agar Lebih Paham

by Didimax Team

Strategi range trading dengan menggunakan limit order adalah salah satu pendekatan yang bisa digunakan oleh trader untuk mengambil keuntungan saat pasar bergerak dalam kisaran terbatas. 
 
Range trading dengan limit order dapat efektif dalam kondisi pasar yang stabil atau dalam rentang harga yang jelas. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua aset atau pasangan mata uang selalu berada dalam kisaran, dan strategi ini mungkin tidak cocok untuk semua situasi pasar.
 
Trader harus menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk memahami kondisi pasar sebelum menerapkan strategi ini.
 

Apa itu Strategi Range Trading?

 
Strategi menggunakan range trading memanfaatkan pergerakan harga yang terbatas dalam rentang tertentu. Rentang ini biasanya ditentukan oleh tingkat support (dukungan) dan resistance (perlawanan). Sebagai gambaran lebih lanjut:
 
1. Support (Dukungan) merupakan tingkat harga di mana aset cenderung berbalik naik. Harga cenderung berhenti turun dan mungkin memantul kembali ke atas.
 
2. Resistance (Perlawanan) merupakan tingkat harga di mana aset cenderung berbalik turun. Harga cenderung berhenti naik dan mungkin memantul kembali ke bawah.
 
Dalam strategi range trading, trader akan mencoba membeli di dekat tingkat support dan menjual di dekat tingkat resistance. Saat harga mendekati support, mereka berharap bahwa harga akan naik dan mencapai resistance lagi, dan sebaliknya. 
 
Hal ini berarti mereka mencoba mengambil keuntungan dari "mengayuh bolak-balik" atau fluktuasi harga dalam rentang yang ada. 
 
Namun, penting untuk diingat bahwa pasar bisa dinamis. Terkadang, rentang harga yang ada dapat berlangsung selama periode yang lama, tetapi pada saat lain, harga bisa "breakout" dari kisaran tersebut, berarti harga bergerak di luar tingkat support atau resistance, dan trend baru bisa terbentuk. 
 
Ini adalah alasan mengapa manajemen risiko dan penggunaan stop-loss sangat penting dalam strategi range trading, karena breakout bisa menyebabkan kerugian.
 
Range trading dapat menjadi strategi yang efektif, ketika kondisi pasar sesuai, tetapi seperti semua strategi perdagangan, tidak ada jaminan keuntungan, dan risiko selalu ada. Trader perlu memahami dinamika pasar, mengidentifikasi dengan akurat tingkat support dan resistance, dan mengikuti rencana perdagangan dengan disiplin untuk meningkatkan peluang kesuksesan.
 

Strategi Range Trader Menggunakan Limit Order

 
Penggunaan fitur limit order dalam range trading sangat penting untuk mencapai efisiensi dan menjaga disiplin perdagangan. Limit order memungkinkan trader untuk mengotomatisasi sebagian besar proses, seperti pembelian di area support dan penjualan di area resistance. Berikut adalah beberapa manfaat utama penggunaan limit order dalam range trading:
 
1. Presisi Eksekusi
 
Dengan limit order, trader dapat menentukan harga spesifik di mana mereka ingin memasuki atau meninggalkan pasar. Hal ini memastikan bahwa pesanan hanya akan terisi ketika harga mencapai tingkat yang diinginkan, yang merupakan kunci dalam strategi range trading.
 
2. Penghindaran Emosi
 
Penggunaan limit order membantu trader menghindari emosi dalam pengambilan keputusan perdagangan. Mereka telah menetapkan parameter perdagangan mereka di depan dan tidak perlu terlibat secara emosional dengan pergerakan pasar saat ini.
 
3. Penghematan Waktu
 
Strategi range trading memerlukan pemantauan yang cermat terhadap pergerakan harga di sekitar tingkat support dan resistance. Dengan limit order, trader dapat menghemat waktu karena pesanan akan dieksekusi secara otomatis saat harga mencapai level yang diinginkan.
 
4. Kedisiplinan Perdagangan
 
Limit order membantu menjaga disiplin perdagangan, karena trader harus mengikuti rencana mereka tanpa menyimpang dari parameter yang telah ditetapkan.
 
5. Minimalkan Risiko Eksekusi Buruk
 
Menggunakan market order dalam kondisi volatilitas yang tinggi dapat mengakibatkan eksekusi buruk atau terisi pada harga yang tidak diharapkan. Dengan limit order, risiko semacam itu dapat diminimalkan.
 

Contoh dari Strategi Range Trading

 
Jika Anda masih merasa bingung, sebaiknya membaca contoh secara perlahan, seperti berikut:
 
1. Identifikasi Support dan Resistance
 
Anda mengidentifikasi bahwa Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran harga antara US$ 26.000 hingga US$ 28.000. Dia memahami bahwa US$ 26.125 adalah level support kuat dan US$ 28.000 adalah level resistance kunci dalam kisaran ini.
 
2. Menetapkan Limit Order Beli
 
Anda dapat menentukan titik masuknya di US$ 26.175, sedikit di atas level support US$ 26.125. Hal ini memberikan peluang untuk memasuki pasar ketika harga mendekati support.
 
3. Mengamati Pergerakan Harga
 
Anda tetap memantau pergerakan harga Bitcoin. Ketika harga menyentuh US$ 26.175, limit order belinya tereksekusi secara otomatis. Anda tetap waspada terhadap perubahan kondisi pasar.
 
4. Menetapkan Limit Order Jual
 
Anda juga menetapkan limit order jualnya di US$ 27.950, dekat dengan level resistance US$ 28.000. Hal ini memungkinkan penjualan otomatis jika harga berhasil mencapai level tersebut.
 
5. Keuntungan
 
Ketika harga Bitcoin akhirnya mencapai US$ 27.950 dan limit order jualnya terisi, Anda berhasil meraih keuntungan 6,78% dari pergerakan harga dalam kisaran trading yang telah diidentifikasikan.
 
Melalui strategi ini, Anda dapat bertransaksi tanpa harus selalu memantau pergerakan pasar secara intensif. Limit order memungkinkannya untuk mengotomatisasi banyak aspek perdagangan dan mengikuti rencana perdagangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
 
Dengan disiplin dan pemahaman yang baik tentang support dan resistance, range trading dapat menjadi strategi yang efektif dalam kondisi pasar tertentu.
 

Indikator Teknikal dalam Strategi Range Trader

 
Jika dilihat dari garis trend, tentu ada cara mudah dalam menentukan titik support dan resisten. Ada beberapa indikator teknikal yang dapat digunakan dalam menentukan target untuk limit order pada penggunaan strategi range trading, seperti berikut:
 
1. Pivot Points
 
Pivot points adalah alat yang berguna dalam analisis teknis untuk menentukan level support dan resistance. Mereka memberikan pedagang referensi untuk titik-titik kunci di mana pergerakan harga mungkin mengalami perubahan. 
 
Pivot points dapat dihitung berdasarkan harga tertinggi (high), terendah (low), dan penutupan (close) dari sesi perdagangan sebelumnya, baik itu harian, mingguan, atau bulanan.
 
2. Relative Strength Index
 
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum yang sering digunakan oleh pedagang untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada suatu aset. 
 
RSI mengukur kekuatan dan kecepatan perubahan harga dan dapat memberikan petunjuk apakah aset tersebut mungkin telah terlalu dibeli (overbought) atau terlalu dijual (oversold). Rentang nilai RSI biasanya berkisar dari 0 hingga 100, dengan level-level penting adalah:
 
RSI di atas 70: Menunjukkan aset yang mungkin telah menjadi overbought, yang berarti harga mungkin terlalu tinggi dan berpotensi untuk koreksi ke bawah
 
RSI di bawah 30: Menunjukkan aset yang mungkin telah menjadi oversold, yang berarti harga mungkin terlalu rendah dan berpotensi untuk koreksi ke atas.
 
3. On Balance Volume
 
Indikator lain dalam strategi range trading ada on balance volume. Indikator volume dapat memberikan wawasan tambahan dalam analisis harga saham atau aset lainnya. Volume adalah jumlah saham atau kontrak yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu.
 
Dalam analisis teknis, perubahan volume dapat memberikan petunjuk tentang kekuatan atau kelemahan suatu tren harga.
 
Dalam range trading, seperti yang Anda sebutkan, volume dapat digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga yang mendekati titik support atau resistance.
 
Ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika bermain trading bagi pemula. Pastikan memahami semua strategi, termasuk strategi range trading. 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama