Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Belajar Mengenal Pola Tweezer Button yang Jarang Dibahas

Belajar Mengenal Pola Tweezer Button yang Jarang Dibahas

by DIDIMAX

Pola Tweezer Buttom menjadi salah satu bagian dari analisa teknikal yang memang jarang sekali dibicarakan. Walau begitu, kalau dipelajari lebih lanjut ada banyak manfaat bisa didapatkan.

Model ini kalau Anda bisa membacanya dengan baik, mampu memberikan indikasi kapan terjadinya pembalikan tren. Dari semula bearish menjadi bullish, menariknya pola tersebut punya dua candlestick.

Masing-masing diantaranya punya harga yang pada saat penutupannya hampir mirip. Keduanya berada dalam level support sehingga kemungkinan profit cukup terbuka , bagaimana cukup menarik untuk dibahas lebih lanjut bukan?

 

Mengenal Lebih Jauh Pola Tweezer Buttom

Model ini sendiri merupakan salah satu candlestick yang mampu memberikan prediksi kepada para trader tentang harga dari awalnya menurun. Kemudian, naik perlahan ke atas, dari dua grafik secara berurutan.

Untuk garis lilin pertama adalah bullish, terdapat shadow cukup panjang yang mengindikasikan tekanan posisi jual sangat kuat pada awal trading. Kemudian berikutnya, mirip body tetapi kecil, warnanya merah atau hitam.

Hal ini menunjukkan tekanannya sudah mulai berkurang, tetapi pada garis kedua ini juga punya garis shadow panjang menuju arah ke bawah. Dimana memberikan petunjuk kalau tekanan jual juga ada.

Untuk mengetahui bagaimana Pola Tweezer Buttom terbentuk sebenarnya cukup mudah. Jadi nanti candlestick kedua, akan mendekat ke level support dan kondisi itu sama persis dengan pertama.

Kemudian saat candlestick ketiga nanti membentuk sebuah body dan itu bullish, kemudian saat menutup ada di atas body yang kedua walau sedikit, hal ini artinya pasar sedang goyah.

Bisa jadi saat itu, pembeli sedang mengambil alih keadaan pasar. Dalam hal ini akan terjadi pergerakan, kemudian penutupannya ada di level tengah body di grafik kedua, artinya harga akan berbalik.

Jika mencoba membuka posisi membeli, maka bisa jadi keuntungnnya akan melimpah. Karena pembalikannya terjadi dengan kata lain, angkanya akan bergerak ke atas dari kecil sampai besar, artinya kemungkinan untuk tinggi.

Sinyal dan Cara Menggunakan Pola Tweezer Bottom

Ketika grafiknya terlihat seperti ini, maka indikasinya adalah tekanan terhadap pasar khususnya yang ingin menjual mulai melemah. Sementara itu, para pembeli sendiri mulai percaya diri untuk mengambil kondisi tersebut.

Ketika dua candlestick tersebut berada dalam penutupan yang tidak jauh berbeda, atau sangat mirip. Keadaan tersebut bukan tanpa arti sama sekali, melainkan kondisi yang terjadi sedang sangat menarik.

Pola Tweezer Buttom memberikan pemahaman kepada trader bahwa, antara penjual dan pembeli memang mengalami pertempuran sengit. Keinginan untuk pembalikan yang pada akhirnya dimenangkan para pembeli, sehingga inilah kesempatannya.

Sayangnya, kami harus mengatakan dan tidak pernah bosan untuk mengingatkan bahwa, grafik ini sangat bagus. Tetapi belum tentu punya tingkat keakuratan sampai 100%, bisa jadi hanya sinyal sementara atau palsu.

Setelah memahami bagaimana Pola Tweezer Buttom ini berjalan, saatnya Anda untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya. Setidaknya, ada angin segar sehingga kemungkinan terbesarnya adalah mendapatkan profit, berikut caranya

1. Lakukan Identifikasi Terlebih Dulu

Untuk memahaminya Anda harus paham dulu kalau kondisi pasar memang harus turun, sehingga polanya akan terbentuk. Bukan hanya itu, dalam melakukan pengamatan ini harus melihat beberapa hal seperti,

1. Candlestick pertama menurun atau bearish, kemudian untuk tubuhnya sendiri terlihat cukup signifikan.

2. Lihat pula pada candlestick kedua, kalau di atas sudah bearish maka grafik ini wajib untuk bullish, bukan hanya itu saja untuk pembukaannya sendiri wajib mendekati level pada penutupan yang nomor satu.

3. Hati-Hati dalam memahaminya, jangan terburu-buru, pastikan sebelum menentukan posisi, Anda dapat melihat bahwa Pola Tweezer Buttom sudah benar-benar terbentuk

Selain melihat identifikasinya lbih lanjut dan harus teliti. Karena situasi seperti ini memang tingkat keuntungan dan kerugian hampir mirip. Hanya saja, lebih banyak untungnya, jadi tetap kendalikan diri.

2. Coba Memakai Time Frame Pendek

Dalam trading memang sering muncul berbagai grafik. Model ini sering sekali muncul, hanya saja untuk pola waktu yang cukup singkat. Maka dari itu, kami menyarankan bermain dalam waktu pendek saja.

Kalau sudah seperti ini, bila trader mempunyai gaya trading harian atau mungkin langsung jangka panjang. Rasanya kurang cocok, tetapi bukan menutup kemungkinan nanti hasilnya buruk, hanya saja kurang tepat.

Terlebih dengan gaya singkat seperti ini tantangannya lebih tinggi. Hanya saja kalau memang Anda mampu melakukannya, kemungkinan adanya sinyal palsu dapat dicegah sedemikian rupa.

Kondisi sinyal palsu adalah saat para trader sudah menentukan posisi jangka panjang. Tetapi kondisi volitilitasnya berubah begitu drastis, sehingga sulit untuk mengatur kembali dan mencegah kerugian.

3. Hati-Hati Terkena Psikologi Trading

Setip trader yang menggunakan model ini memang terlihat mudah, hanya saja ada beberapa poin penting untuk diperhatikan, yaitu psikologi trading. Banyak trader lambat laun salah dalam melakukan identifikasi.

Mereka cukup percaya diri karena beberapa prediksinya benar sehingga, pada sesi selanjutnya merasa mampu. Kondisi inilah yang ternyata membuat para trader tidak mampu menguasainya, hingga akhirnya mencapai kerugian.

Cobalah untuk menguasai diri, dan pastikan terus pad trek yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kedisiplinan tinggi menjadi kunci, apakah sesi berikutnya bisa profit ataukah tidak, oleh karena itu pelan-pelan saja.

4. Manajemen Resiko Jangan Lupa

Walaupun Anda sendiri sudah yakin bahwa, sesi ini akan mendapatkan keuntungan. Hanya saja, jangan sampai tidak memasang manajemen resiko karena bisa saja kerugian datang mengancam, maka selalu memakai stop loss.

Mungkin sekarang Anda punya pertanyaan mau ditaruh mana untuk stop loss. Saran dari kami adalah menempatkannya pada level support seperti yang baru saja terbentuk, posisi tersebut sangat aman.

Kondisi, membuat para trader mampu menimilkan kerugian.  Karena kemungkinnya harga tersebut ternyata bisa saja berubah, sehingga saat menjalankannya benar-benar jangan gegabah dan asal sama sekali.

Baca juga tentang: kehilangan momen dalam trading forex selanjutnya lakukan ini

5. Gunakan Analisis Lainnya

Pola Tweezer Buttom akan lebih akurat bila menggunakan lainnya seperti, moving average. Dengan beginii, dapat memvalidasi potensi terjadinya tren, bukan hanya sekarang melainkan saat menggunakannya, karena bisa saja angkanya ganti.

Kami rekomendasikan bagi Anda memakai indikator RSI, mengapa? Jadi indikator ini mampu memberikan indikator kekuatan dari jual serta beli yang sedang berlangsung, angkanya akan terlihat jelas.

Contohnya saat menunjukkan poin 70 artinya adalah adanya kekuatan beli sangat kuat, tidak heran kalau kenaikan harga pasti akan terjadi. Jika nilainya di angka 30 maka kondisinya adalah sebaliknya.

Saran terakhir dalam menggunakan Pola Tweezer Buttom adalah memakai Fibonacci Retracement. Memakai garis resistance serta support ini nantinya mampu menyesuaikan bagaimana perubahannya, jika keduanya dipadukan pasti terlihat,

Para trader dapat melihat sekaligus mengidentifikasi bagaimana pola reversalnya dengan jelas dan baik. Bahkan ketika harganya sendiri mengalami perubahan, Anda dapat memprediksinya lebih cepat, sekaligus menghindari sinyal palsu.

Poin terakhir yang mungkin dapat dilakukan adalah memanfaatkan menu market order, ketika ingin melakukan posisi baik jual atau beli. Dengan begini, saat terjadi reversal kondisinya akan menguntungkan untuk Anda.

Pola Tweezer Buttom menjadi salah satu model yang mampu dimanfaatkan untuk menentukan posisinya seperti apa, hanya saja pelajari dengan benar agar tidak terjadi kesalahan akibat hadirnya sinyal palsu.