Bagi Anda
trader baru, mungkin akan sedikit kebingungan saat mendengar istilah SBR dan RBS. Namun tenang, karena istilah tersebut sebenarnya tidak serumit apa yang saat ini sedang Anda bayangkan.
Pada dasarnya, kedua istilah tersebut berhubungan dengan support dan juga resistance. Jadi SBR adalah Support Become Resistance sedangkan RBS adalah Resistance Become Support.
Jika Anda belum paham, tentu kedua hal ini sangat wajib untuk dipelajari. Karena bagaimanapun juga, keduanya dapat membantu Anda untuk membaca ataupun memprediksi tren market kedepannya.
Oleh karenanya, kali ini kami akan bahas secara mendalam keduanya untuk Anda khususnya trader pemula. Simak penjelasan lengkap perihal SBR maupun RBS pada ulasan di bawah ini.
Berkenalan dengan Support dan Resistance
Sebelum membahas seputar SBR dan RBS, tentu Anda bisa mengawalinya dengan belajar support dan resistance. Keduanya merupakan dasar penting yang perlu dipelajari sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut.
Terlebih, sejatinya support maupun resistance merupakan pengetahuan penting yang harus trader miliki. Karena tanpa memahami keduanya, ini akan menyulitkan Anda dalam membaca pergerakan harga serta memprediksi tren ke depannya.
Ketika melihat chart forex, Anda akan disuguhkan dengan grafik naik turun. Lewat grafik tersebut, sebenarnya terdapat level harga tertentu yang penting untuk Anda perhatikan dengan seksama.
Level harga penting tersebut dikenal juga sebagai support maupun resistance. Karena di level harga tersebut akan menentukan ke mana arah tren berikutnya, apakah bullish ataupun bearish sehingga ini sangat penting.
Support dapat diartikan sebagai pendukung atau level dimana terdapat banyak demand atau permintaan pasar. Di level harga ini terdapat banyak permintaan oleh pembeli sehingga memungkinkan terjadinya pantulan harga.
Sedangkan resistance adalah level dimana banyak penawaran atau supply yang terjadi di market. Pada level ini, terdapat banyak pembeli yang ingin menjual barangnya sehingga umumnya akan membuat harga memantul.
Mudahnya, support dan resistance ini akan menjadi level penting dalam menentukan tren selanjutnya. Tentu, ini juga menjadi dasar dalam memahami apa itu SBR dan RBS dalam trading forex.
Ketika harga mendekati level support, biasanya banyak trader yang membeli sedangkan ketika mendekati level resistance, banyak trader menjual. Makanya, level SNR (support dan resistance) ini sangat penting untuk diperhatikan saat trading.
Ketika harga mendekati support dan justru tidak terbendung atau berhasil melewati area tersebut, umumnya akan terjadi penurunan. Sedangkan ketika harga mendekati resistance dan berhasil melewatinya, umumnya akan terjadi kenaikan.
Ada banyak cara dalam menentukan SNR di chart forex. Misalnya saja dengan menarik garis dimana terdapat pantulan candle, menggunakan fibbonacci retracement atau memakai indikator teknikal seperti Moving Average.
Apa itu SBR dan RBS dalam Forex?
Setelah memahami apa itu SNR, sekarang Anda bisa mulai belajar seputar SBR dan RBS. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya SBR adalah Support Become Resistance sedangkan RBS adalah Resistance Become Support.
1. SBR
SBR atau Support Become Resistance merupakan kondisi ketika level support di chart berhasil tertembus. Level yang semula menjadi support kemudian akan berubah menjadi level resistance pergerakan harga.
SBR menandakan bahwa trend sedang mengalami penurunan atau downtrend. Tentu, pada momen semacam ini, lebih disarankan untuk menunggu atau wait and see dan ketika ada momentum bisa open posisi sell.
2. RBS
Sebaliknya, RBS adalah Resistance Become Support yakni kondisi ketika level resistance pada chart forex berhasil tertembus. Level harga resistance tersebut kemudian akan berubah menjadi level support penting.
Pada kondisi RBS, ini menunjukkan terjadinya penguatan harga. Tentu, langkah paling tepat adalah wait and see dan rekomendasi posisi yang bisa dilakukan adalah open buy mengikuti penguatan trend tersebut.
Jadi, inti dari SBR dan RBS adalah peralihan fungsi dari support dan resistance ketika terjadi breakout. Momen ini dapat dimanfaatkan trader untuk mencari peluang profit mengikuti arah tren yang berlangsung.
Memanfaatkan SBR dan RBS saat Trading Forex
Ketika melakukan trading forex menggunakan SBR maupun RBS, terdapat beberapa teknik atau cara yang bisa Anda coba. Tentu, dengan memahami teknik yang tepat, akan memudahkan Anda meraup profit optimal saat trading.
Sejatinya, untuk memahami level support dan resistance itu bisa melalui dua prinsip sederhana yakni bounce (pantulan) dan break (tertembus). Keduanya bisa Anda manfaatkan sebagai pendekatan saat trading forex.
1. Bounce
Bounce atau dalam Bahasa Indonesia berarti pantulan, merupakan teknik pertama. Level support ataupun resistance itu menjadi level penting yang terkadang bisa tertembus dan terkadang bisa memantul.
Dalam konteks SBR dan RBS, artinya level support dan resistance sebelumnya tertembus. Kemudian, level tersebut beralih fungsi kebalikannya yakni SBR maupun RBS sesuai penjelasan sebelumnya.
Pada trading forex, masih banyak trader yang langsung open posisi ketika harga mendekati atau berada di area SNR. Padahal, pada level tersebut masih ada dua kemungkinan yakni break atau justru mengalami bounce.
Ketika harga mendekati level support dengan kata lain sedang terjadi pelemahan harga. Hal paling bijak untuk dilakukan adalah menunggu pantulan. Ketika terjadi pantulan tersebut, barulah Anda bisa open posisi sesuai arahnya.
2. Break
SNR bukanlah level keramat yang tidak bisa tertembus. Jadi, selain kemungkinan terjadinya pantulan, bisa juga terjadi penembusan sehingga menghasilkan SBR dan RBS seperti penjelasan sebelumnya.
Ketika harga mendekati level SNR, tunggu dulu terjadi sinyal valid yakni apakah bounce atau break. Ketika harga berhasil break area SNR, maka Anda bisa mengikutinya dengan memasang posisi sesuai arahnya.
Misal pada SBR, berarti harga mendekati level support dan berhasil break. Berarti Anda bisa open posisi sell di area tersebut untuk mengikuti berlanjutnya downtrend yang berlangsung.
Sebaliknya, ketika RBS, berarti harga mendekati level resistance dan berhasil break. Berarti Anda perlu open posisi buy di area tersebut untuk mengikuti momentum uptren dan meraih profit.
Tips Lanjutan untuk Trader Forex Pemula
Penting dipahami bahwa SBR dan RBS bisa saja menghasilkan sinyal palsu. Oleh sebab itu, penting bagi setiap trader untuk selalu memasang stop loss sesuai level risiko yang dianut oleh masing-masing.
Seperti penjelasan sebelumnya, dalam level SNR itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yakni break atau bounce. Tidak jarang juga sering terjadi pullback dan reversal melawan tren yang Anda yakini.
Selain itu, penting untuk dipahami bahwa Support dan Resistance itu bukanlah level harga tertentu yang pasti. Akan lebih mudah untuk menentukannya dalam area atau zona tertentu yang mencakup range harga.
Jadi, sebaiknya jangan gunakan garis saja untuk menentukan kedua level penting tersebut. Anda bisa menggunakan box untuk menandai area penting tersebut sehingga lebih mudah untuk mengambil langkah dan menghindari false signal.
Jika ingin belajar lebih banyak seputar trading forex, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis dari DIDIMAX. Anda bisa belajar SBR dan RBS serta berbagai analisa trading lainnya secara gratis tanpa biaya apapun.