Biar Gak Makin Rugi, Ini yang Harus Dilakukan Saat Loss

Dalam dunia trading, baik itu forex, saham, maupun aset kripto, kerugian (loss) adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Bahkan trader profesional sekalipun pernah mengalami kerugian. Namun, yang membedakan antara trader sukses dan yang gagal adalah bagaimana mereka merespons kerugian tersebut.
Banyak trader pemula yang begitu terkena loss langsung panik, emosional, dan mengambil keputusan secara impulsif. Padahal, kerugian adalah bagian dari permainan. Justru di sinilah mental dan strategi diuji. Kalau kamu sedang mengalami masa-masa sulit dalam trading, jangan langsung menyerah atau malah melakukan revenge trading. Alih-alih memperbaiki situasi, langkah emosional hanya akan memperburuk kerugian yang ada.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu lakukan saat mengalami loss agar tidak semakin rugi dan bisa bangkit lebih kuat sebagai seorang trader.
1. Terima Bahwa Loss Itu Wajar

Langkah pertama yang paling penting adalah menerima kenyataan bahwa loss itu bagian dari trading. Kesalahan terbesar trader pemula adalah menganggap bahwa loss adalah kegagalan total. Padahal, dalam trading tidak ada sistem yang menjamin 100% profit. Bahkan sistem dengan akurasi 60% saja bisa sangat menguntungkan asal manajemen risikonya baik.
Dengan menerima bahwa loss itu wajar, kamu tidak akan terjebak dalam perasaan bersalah, marah, atau frustasi. Kamu bisa lebih objektif dalam mengevaluasi kesalahan dan memperbaikinya.
2. Jangan Melakukan Revenge Trading

Salah satu reaksi paling umum dari trader yang baru saja mengalami kerugian adalah melakukan revenge trading — yaitu mencoba langsung membalas kerugian dengan membuka posisi baru tanpa perhitungan yang matang. Ini sangat berbahaya.
Revenge trading biasanya dilakukan dengan emosi, tanpa analisis teknikal maupun fundamental yang memadai. Dan sering kali justru menyebabkan kerugian yang lebih besar. Ketika kamu sedang dalam kondisi emosional, kemampuan berpikir rasional akan terganggu. Maka dari itu, jika kamu baru saja mengalami loss, ambil jeda sejenak, tenangkan diri, dan jangan langsung masuk pasar lagi.
3. Evaluasi Trading Plan dan Strategi

Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap trading plan dan strategi yang kamu gunakan. Tanyakan pada dirimu:
-
Apakah entry dilakukan sesuai setup?
-
Apakah ada sinyal yang diabaikan?
-
Apakah overtrading?
-
Apakah ukuran lot terlalu besar?
-
Apakah stop loss tidak digunakan?
Terkadang loss terjadi bukan karena strategi yang salah, melainkan karena pelaksanaannya tidak disiplin. Namun, jika strategi yang kamu gunakan memang terbukti tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka bisa jadi saatnya kamu melakukan penyesuaian.
Gunakan jurnal trading untuk mencatat semua posisi yang kamu ambil: alasan entry, alasan exit, emosi saat itu, hasilnya bagaimana. Dari jurnal ini kamu bisa mendapatkan banyak insight berharga tentang kesalahan berulang dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
4. Kurangi Ukuran Lot dan Risiko

Setelah mengalami kerugian, kamu perlu menurunkan ukuran risiko per transaksi agar modalmu tidak cepat habis. Banyak trader profesional menyarankan untuk hanya mengambil risiko sebesar 1-2% dari total modal per posisi.
Misalnya, jika modalmu adalah $1000, maka maksimal risiko per posisi adalah $10–$20. Dengan begitu, kamu bisa bertahan lebih lama di pasar, sambil memperbaiki strategi dan meningkatkan konsistensi.
Saat kamu loss dan tetap mempertahankan lot besar, kamu sedang bermain dengan api. Kecil kemungkinan kamu bisa recovery dengan mental yang stabil jika risikonya terlalu besar.
5. Rehat Sejenak dari Market

Jika kamu merasa terlalu terpukul dengan loss yang terjadi, tidak ada salahnya untuk mengambil cuti sementara dari market. Tidak trading selama beberapa hari atau minggu bukan berarti kamu lemah, justru itu bentuk dari kedewasaan dalam mengelola emosi dan psikologi.
Gunakan waktu ini untuk merefleksikan perjalanan tradingmu, memperbaiki sistem, belajar kembali materi dasar, atau sekadar menenangkan diri. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam tekanan market terus menerus, karena itu akan membuatmu burn out.
6. Tingkatkan Edukasi dan Ilmu Trading
Salah satu penyebab utama loss adalah kurangnya pemahaman tentang market. Banyak trader yang hanya mengandalkan feeling atau ikut-ikutan sinyal tanpa benar-benar tahu alasan di baliknya.
Jika kamu merasa strategi yang kamu gunakan tidak membuahkan hasil, mungkin sudah saatnya kamu meningkatkan pengetahuanmu tentang analisa teknikal, fundamental, manajemen risiko, hingga psikologi trading. Jangan berhenti belajar.
Ingat, market selalu berubah, dan trader yang mampu bertahan adalah mereka yang mau terus belajar dan beradaptasi. Ikutilah webinar, baca buku, tonton video edukasi, atau ikut kelas trading bersama mentor berpengalaman.
7. Pahami Psikologi Trading
Emosi adalah musuh terbesar trader. Rasa takut, serakah, marah, atau terlalu percaya diri bisa menghancurkan modal dalam sekejap. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola psikologi saat trading.
Mulailah dengan mengatur ekspektasi. Trading bukan cara cepat kaya. Ini adalah proses panjang yang membutuhkan disiplin, kesabaran, dan konsistensi. Buat rutinitas harian, atur jam trading, disiplin dengan cut loss, dan jangan paksakan profit jika pasar tidak kondusif.
8. Jangan Bandingkan Diri dengan Trader Lain
Media sosial sering kali menampilkan “highlight” kesuksesan trader lain: profit besar, lifestyle mewah, atau portofolio yang menggila. Tapi yang tidak ditampilkan adalah proses, kegagalan, dan loss yang mereka alami sebelumnya.
Membandingkan diri dengan trader lain hanya akan membuatmu tertekan dan kehilangan arah. Fokus pada prosesmu sendiri. Setiap orang punya timeline dan jalan yang berbeda dalam trading. Jangan terburu-buru ingin sukses, nikmati proses belajarnya.
9. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Trading membutuhkan konsentrasi tinggi dan stamina yang baik. Jika kamu kurang tidur, stres, atau mengalami gangguan emosional, performa trading akan menurun drastis.
Pastikan kamu tidur cukup, makan sehat, dan olahraga teratur. Luangkan waktu untuk keluarga dan kegiatan di luar trading. Keseimbangan hidup sangat penting agar kamu tetap bisa berpikir jernih saat menghadapi market.
10. Pertimbangkan untuk Punya Mentor
Belajar sendiri memang memungkinkan, tapi prosesnya bisa jauh lebih lambat dan penuh kesalahan. Dengan bimbingan mentor atau komunitas yang suportif, kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain, mendapatkan insight baru, serta menghindari kesalahan-kesalahan umum.
Mentor yang baik tidak hanya mengajarkan strategi, tapi juga membantu membentuk mindset dan kedisiplinan yang benar dalam trading. Jika kamu serius ingin berkembang, pertimbangkan untuk mengikuti program edukasi trading yang terstruktur.
Kalau kamu merasa sudah terlalu sering loss, bingung harus mulai dari mana, atau merasa sendirian dalam proses ini, kamu gak perlu khawatir. Ada banyak cara untuk memperbaiki performa tradingmu, salah satunya dengan mengikuti program edukasi trading yang tepat dan terpercaya. Di sinilah kamu bisa menemukan jawaban, panduan, dan komunitas yang bisa membantu kamu tumbuh sebagai trader.
Didimax hadir sebagai salah satu broker dan pusat edukasi trading forex terbaik di Indonesia. Di www.didimax.co.id, kamu bisa belajar langsung dari para mentor berpengalaman, mengikuti kelas offline maupun online secara GRATIS, dan mendapatkan materi trading dari dasar hingga mahir. Jangan biarkan loss mengalahkan kamu. Ayo mulai langkah baru yang lebih terarah dan profesional bersama Didimax!