Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Cerdas Mengunci Take Profit 100 Pips di Trading

Cara Cerdas Mengunci Take Profit 100 Pips di Trading

by Lia Nurullita

Cara Cerdas Mengunci Take Profit 100 Pips di Trading


Pernah mengalami situasi di mana posisi trading kamu sudah profit puluhan pips, bahkan hampir menyentuh 100 pips…
tapi tiba-tiba harga berbalik arah, semua profit hilang, dan akun malah merah?

Itu momen klasik yang dialami hampir semua trader.
Masalahnya bukan karena analisis kamu salah, tapi karena kamu tidak tahu cara mengunci profit dengan cerdas.

Mendapatkan take profit 100 pips itu luar biasa. Tapi bisa mempertahankannya — itulah tanda trader matang.
Dalam artikel ini, kita akan bahas bagaimana cara cerdas mengamankan profit besar tanpa harus stres memantau grafik setiap menit.


1. Mengerti Makna Sebenarnya dari “Mengunci Profit”

Mengunci profit bukan berarti kamu menutup posisi lebih cepat.
Artinya adalah kamu melindungi keuntungan yang sudah didapat tanpa mengorbankan potensi tambahan yang bisa muncul.

Ibaratnya seperti berjalan di tepi jurang — kamu ingin terus maju untuk hasil lebih besar, tapi tetap harus pasang tali pengaman agar tidak jatuh.
Dalam trading, tali pengaman itu adalah strategi manajemen posisi.


2. Gunakan Trailing Stop dengan Logika, Bukan Emosi

Trailing stop adalah alat paling efektif untuk mengamankan profit 100 pips.
Namun banyak trader salah memakainya — terlalu ketat, terlalu longgar, atau digeser tanpa perhitungan.

Cara cerdas memakai trailing stop:

  • Saat posisi sudah profit 50 pips, geser stop loss ke titik impas (break even).

  • Ketika profit mencapai 70–80 pips, geser lagi SL ke posisi +30 pips.

  • Biarkan trailing stop otomatis mengikuti pergerakan harga.

Dengan begitu, kamu tetap memberi ruang harga untuk bernafas, tapi memastikan profit tidak berubah jadi rugi.

Kesalahan umum:
Trader sering menggeser stop loss terlalu cepat, padahal harga masih butuh waktu untuk koreksi kecil sebelum lanjut ke target.
Kuncinya adalah beri ruang yang wajar. Jangan ingin aman berlebihan hingga malah keluar terlalu dini.


3. Terapkan Strategi Scaling Out (Partial Close)

Scaling out berarti menutup sebagian posisi untuk mengamankan profit sementara sisanya tetap berjalan menuju target.
Teknik ini cocok bagi kamu yang cemas kehilangan seluruh keuntungan.

Contoh:

  • Buka 1 lot posisi buy di XAU/USD.

  • Setelah profit 50 pips, tutup 0.5 lot → kamu sudah kunci profit sebagian.

  • Biarkan sisa 0.5 lot berjalan sampai target 100 pips.

  • Geser SL ke titik impas.

Apapun yang terjadi setelah itu, kamu tetap menang.
Teknik ini sederhana tapi efektif untuk menjaga stabilitas mental — kamu tidak perlu takut kehilangan semuanya.


4. Gunakan Level Support/Resistance Sebagai Panduan Aman

Level teknikal seperti support dan resistance bukan hanya untuk menentukan entry dan take profit, tapi juga bisa digunakan untuk mengunci profit secara strategis.

Caranya:

  • Jika harga mendekati resistance kuat (untuk posisi buy), geser SL ke bawah swing low terakhir.

  • Jika harga mendekati support kuat (untuk posisi sell), geser SL ke atas swing high terakhir.

Dengan begitu, bahkan jika harga berbalik setelah menembus level penting, profit kamu tetap aman.

Pro tip:
Gunakan timeframe H4 atau D1 untuk membaca level-level besar. Level dari timeframe tinggi biasanya jauh lebih kuat dan akurat dibanding timeframe kecil.


5. Jangan Pernah Pindahkan Stop Loss Lebih Jauh

Ini salah satu kesalahan fatal: ketika harga mulai berbalik, trader justru memindahkan stop loss lebih jauh “biar nggak kena dulu.”
Padahal itu sama saja seperti melepas sabuk pengaman saat mobil ngebut di tikungan.

Aturannya jelas:

Stop loss hanya boleh digeser ke arah profit, tidak pernah sebaliknya.

Menggeser SL menjauh dari risiko hanya karena “sayang posisi” adalah bentuk trading emosional, bukan profesional.
Kalau memang harga sudah berbalik melawan sistemmu, terima hasilnya — karena di trading, perlindungan modal jauh lebih penting daripada satu posisi.


6. Gunakan Indikator Volume dan Momentum

Kalau kamu ingin mengunci profit dengan cerdas, kamu perlu tahu apakah momentum masih kuat atau mulai melemah.
Gunakan indikator seperti:

  • MACD → perhatikan apakah histogram mulai menyempit (tanda momentum melemah).

  • RSI → jika mulai mendekati zona overbought/oversold, potensi koreksi meningkat.

  • Volume → menurun berarti partisipasi pasar mulai berkurang.

Kalau tanda-tanda pelemahan muncul, pertimbangkan scaling out atau geser trailing stop lebih ketat untuk menjaga profit yang sudah ada.


7. Hindari Overconfidence Setelah Profit Besar

Setelah berhasil mendapatkan 100 pips, banyak trader merasa seperti “raja pasar.”
Rasa percaya diri yang berlebihan ini justru berbahaya karena membuat mereka membuka posisi baru tanpa perhitungan matang.

Kecerdasan dalam mengunci profit juga berarti tahu kapan tidak perlu masuk pasar lagi.
Satu posisi profit besar sudah cukup — nikmati hasilnya, evaluasi, lalu tunggu peluang berikutnya.
Trading itu maraton, bukan sprint.


8. Gunakan Pendekatan Multi-Timeframe

Mengunci profit 100 pips juga bisa lebih efektif kalau kamu paham konteks pergerakan harga di berbagai timeframe.

Contoh:

  • Kamu entry di H1.

  • Lihat konfirmasi arah tren di H4.

  • Pantau area resistance utama di D1.

Jika harga mendekati resistance besar di D1, itu sinyal bagus untuk mulai mengamankan profit — baik dengan scaling out atau memperketat SL.
Pendekatan ini membuat kamu berpikir seperti profesional: bukan hanya fokus pada pips, tapi pada struktur pasar.


9. Disiplin pada Rencana Awal

Cara paling cerdas mengunci profit adalah dengan tidak melanggar rencana sendiri.
Trader sering kalah bukan karena sistemnya jelek, tapi karena mereka tidak konsisten menjalankannya.

Ingat prinsip ini:

  • Rencana dibuat ketika pikiran tenang.

  • Keputusan impulsif muncul ketika emosi tinggi.

Jadi, ikuti rencana yang kamu buat di awal — kapan harus menggeser SL, kapan harus keluar, dan kapan harus menunggu.
Kalau kamu bisa menjaga disiplin ini, profit akan terkunci dengan sendirinya.


10. Evaluasi Pola Pergerakan Setelah Exit

Setiap kali kamu menutup posisi, evaluasi:
Apakah kamu keluar terlalu cepat?
Atau justru terlalu lama menahan posisi hingga harga berbalik?

Gunakan trading journal untuk mencatat alasan kamu menggeser SL atau menutup posisi.
Dari sana, kamu akan menemukan pola pribadi yang membantu meningkatkan kemampuan mengunci profit di masa depan.


11. Pahami Bahwa “Perfect Exit” Tidak Ada

Tidak ada trader yang selalu keluar di titik tertinggi atau terendah pasar.
Yang penting bukan seberapa banyak kamu tinggalkan di meja, tapi seberapa banyak yang berhasil kamu simpan.

Jadi jangan kecewa kalau harga terus naik setelah kamu keluar — karena tujuanmu bukan menebak puncak, tapi mengambil bagian dari pergerakan besar dengan aman.

Trader sukses tahu bahwa mengamankan profit sebagian jauh lebih berharga daripada berharap sempurna tapi berakhir tanpa hasil.


Kesimpulan: Profit 100 Pips Tak Berarti Jika Tak Dijaga

Mendapatkan take profit 100 pips adalah pencapaian besar, tapi menjaga agar profit itu tidak hilang adalah seni sejati dalam trading.
Cara cerdas mengunci profit bukan soal teknik saja, tapi juga soal disiplin dan mentalitas.

Rangkuman penting:

  1. Gunakan trailing stop dan scaling out.

  2. Geser SL hanya ke arah profit.

  3. Gunakan level teknikal dan indikator momentum.

  4. Hindari overconfidence setelah menang besar.

  5. Catat dan evaluasi setiap keputusan.

Dengan pendekatan ini, kamu bukan hanya sekadar mengejar angka, tapi membangun fondasi untuk profit yang stabil dan berkelanjutan.


Ingin belajar lebih dalam cara menentukan take profit ideal, mengelola risiko, dan menjaga profit agar tidak hilang karena emosi?
Ikuti program edukasi trading gratis dari www.didimax.co.id — tempat terbaik untuk membangun pemahaman dan disiplin trading yang benar.

Di Didimax, kamu akan belajar langsung dari mentor profesional yang berpengalaman menghadapi berbagai kondisi pasar.
Pelajari teknik mengunci profit, membaca momentum, serta strategi manajemen risiko yang digunakan para trader pro.
Bersama Didimax, kamu tidak hanya mengejar 100 pips, tapi juga belajar bagaimana mempertahankannya dengan cerdas dan tenang.