
Cara Efektif Take Profit 100 Pips Tanpa Ambil Risiko Tinggi
Siapa sih yang nggak mau profit 100 pips dalam trading forex? Angka itu sudah cukup besar, apalagi kalau lot-nya lumayan. Tapi masalahnya, banyak trader yang justru kehilangan uang saat mencoba mengejar target tersebut. Alasannya sederhana: mereka terlalu fokus pada besarnya profit, bukan pada caranya.
Padahal, take profit 100 pips bisa dicapai dengan cara yang lebih aman dan terukur — tanpa harus berjudi atau nekat menahan posisi terlalu lama. Kuncinya ada pada tiga hal utama: strategi yang jelas, manajemen risiko yang disiplin, dan kemampuan membaca momentum pasar. Yuk, kita bahas satu per satu secara mendalam.
1. Tentukan Arah Pasar Sebelum Berpikir Tentang Target
Banyak trader langsung menentukan target 100 pips tanpa melihat dulu kondisi pasar. Padahal, tidak semua kondisi bisa menghasilkan pergerakan sebesar itu.
Langkah pertama yang efektif adalah identifikasi arah tren utama. Kamu bisa menggunakan kombinasi price action dan indikator sederhana seperti:
Kalau garis MA 50 berada di atas MA 200 dan ADX di atas 25, berarti tren sedang kuat — kondisi seperti inilah yang layak kamu kejar untuk target 100 pips.
Dengan memahami tren utama, kamu tidak perlu melawan arus. Karena percayalah, mengejar 100 pips di pasar yang sideways itu sama seperti mendayung melawan ombak.
2. Gunakan Konsep Risk/Reward Rasio yang Aman
Strategi yang efektif tidak hanya tentang berapa besar profit yang kamu inginkan, tapi juga berapa besar risiko yang siap kamu tanggung.
Rasio ideal yang direkomendasikan adalah 1:2 atau lebih. Artinya, jika kamu siap rugi 50 pips, maka targetmu minimal 100 pips. Dengan cara ini, meskipun kamu kalah 5 kali dan menang 3 kali, kamu tetap bisa untung.
Selain itu, pastikan ukuran lot kamu sesuai modal. Jangan overlot hanya karena ingin cepat mencapai 100 pips. Trader profesional tahu, yang penting bukan seberapa cepat kamu profit, tapi seberapa lama kamu bisa bertahan di pasar.
3. Cari Setup dengan Potensi Pergerakan Besar
Bukan semua sinyal bisa menghasilkan 100 pips. Kamu harus pintar memilih setup yang punya ruang pergerakan cukup luas. Berikut beberapa ciri setup potensial:
-
Breakout dari area konsolidasi besar.
Jika harga sudah lama tertahan di satu area, penembusan biasanya diikuti pergerakan kuat.
-
Retest setelah breakout.
Setelah menembus level penting, harga sering melakukan pullback singkat sebelum melanjutkan tren.
-
Momentum fundamental.
Rilis berita besar seperti suku bunga, NFP, atau CPI sering memicu pergerakan 100 pips bahkan lebih.
Gunakan kombinasi analisis teknikal dan fundamental agar keputusanmu lebih solid, bukan sekadar berdasarkan perasaan.
4. Gunakan Time Frame yang Tepat untuk Target Besar
Untuk mengejar target 100 pips, jangan cuma main di time frame kecil seperti M15 atau M30. Time frame tersebut terlalu sempit dan mudah “berisik” karena fluktuasi kecil.
Cobalah gabungkan beberapa time frame:
-
H4 → untuk melihat arah tren utama.
-
H1 → untuk mencari momentum dan area entry.
-
M15 → untuk timing masuk yang lebih presisi.
Dengan cara ini, kamu bisa tahu kapan pasar mulai membentuk higher high baru, dan di mana titik ideal untuk menaruh stop loss serta take profit.
5. Hindari Risiko Besar dengan Teknik Scaling In
Kalau kamu takut ambil posisi besar sekaligus, gunakan teknik scaling in, yaitu masuk bertahap sesuai konfirmasi sinyal.
Misalnya:
-
Entry pertama kecil saat harga mendekati area support.
-
Entry kedua setelah candle confirmation muncul.
-
Entry ketiga jika tren makin kuat (konfirmasi MA crossover, misalnya).
Teknik ini membuat risiko kamu lebih terkontrol, tapi potensi profit tetap bisa maksimal kalau pergerakan harga sesuai prediksi. Jadi, kamu tidak perlu takut kehilangan kesempatan hanya karena takut salah langkah.
6. Amankan Posisi dengan Stop Loss dan Trailing Stop
Trader yang takut rugi biasanya tidak memasang stop loss — padahal itu justru memperbesar risiko. Jika kamu ingin take profit 100 pips tanpa risiko tinggi, stop loss adalah teman terbaikmu.
Selain itu, gunakan trailing stop untuk menjaga profit yang sudah tercapai.
Misalnya: begitu posisi sudah profit 50 pips, aktifkan trailing stop 30 pips. Jadi, kalau harga berbalik arah, kamu tetap mengunci profit sebagian tanpa kehilangan semuanya.
Teknik ini membantu kamu menjaga keseimbangan antara greed (serakah) dan fear (takut kehilangan profit).
7. Gunakan Konfirmasi Multi Indikator, Tapi Jangan Terlalu Banyak
Banyak trader pemula salah kaprah: makin banyak indikator, makin akurat sinyal. Padahal, yang terjadi malah kebingungan.
Cukup gunakan dua atau tiga indikator yang saling melengkapi. Contohnya:
-
MA (Moving Average) → untuk tren.
-
RSI → untuk momentum atau kondisi overbought/oversold.
-
Volume atau MACD → untuk konfirmasi kekuatan tren.
Gunakan indikator hanya sebagai alat bantu, bukan sebagai sumber keputusan utama. Fokuslah pada price action dan konteks pasar secara keseluruhan.
8. Jangan Terlalu Lama Menahan Posisi
Terkadang, harga sudah mendekati target 100 pips tapi kamu tetap menahan dengan harapan harga naik lebih jauh. Sayangnya, justru di situlah banyak trader kehilangan profit.
Ingat prinsip ini: ambil apa yang pasar berikan, bukan apa yang kamu harapkan.
Jika harga sudah bergerak mendekati target dan momentum mulai melemah (candle mengecil, volume menurun, atau muncul pola reversal seperti shooting star), sebaiknya kamu partial close sebagian posisi dan amankan profit.
9. Catat Setiap Transaksi untuk Evaluasi
Kalau kamu ingin benar-benar efektif dan berkelanjutan, biasakan membuat jurnal trading. Catat setiap transaksi: kapan kamu masuk, kenapa kamu masuk, di mana TP dan SL, hasil akhirnya bagaimana.
Setelah 20–30 transaksi, kamu akan mulai melihat pola — strategi mana yang paling sering berhasil mencapai 100 pips, dan mana yang sering gagal. Dari situ kamu bisa memperbaiki pendekatan tanpa harus terus menebak-nebak arah pasar.
Trader yang mencatat performanya dengan jujur biasanya berkembang lebih cepat karena tahu apa yang harus diperbaiki.
10. Jaga Psikologi: Jangan Terlalu Obsesi dengan Angka 100
Target 100 pips memang keren, tapi jangan menjadikannya patokan mutlak. Jika pasar sedang tidak mendukung, ambil 50–70 pips dengan risiko kecil juga sudah bagus.
Kesalahan terbesar trader adalah memaksakan target di kondisi pasar yang tidak sesuai. Ingat: pasar tidak peduli dengan targetmu. Tugasmu hanya mengikuti alur dan mengambil peluang terbaik tanpa menentang arah.
Trader sukses bukan yang selalu benar, tapi yang bisa mengontrol dirinya saat salah.
Kesimpulan
Take profit 100 pips bukan sekadar angka, tapi hasil dari strategi yang matang, pengelolaan risiko yang disiplin, dan mental yang stabil. Dengan memahami arah tren, memanfaatkan setup yang logis, serta mengamankan posisi dengan manajemen risiko, kamu bisa mencapai target besar tanpa menanggung risiko besar pula.
Kunci sebenarnya bukan pada besarnya pergerakan, tapi pada kualitas keputusan di setiap langkah. Jadikan setiap entry bagian dari rencana besar, bukan taruhan.
Jika kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana cara menerapkan strategi take profit yang aman, menentukan level entry terbaik, hingga mengelola risiko seperti trader profesional — Didimax siap membimbing kamu lewat program edukasi trading gratis di www.didimax.co.id.
Melalui kelas online, webinar, dan mentoring langsung bersama trader berpengalaman, kamu akan belajar cara membaca tren, menganalisis peluang, dan membangun strategi trading yang tahan lama. Bergabunglah sekarang dengan komunitas trader Didimax dan mulai perjalanan trading kamu dengan cara yang lebih cerdas dan aman!