Aturan Pareto 80/20 merupakan sebuah prinsip dimana mengenai rasio tersembunyi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, misalnya 80% uang yang beredar dikuasai hanya 20% dari populasi. Bagi trader pemula, hukum ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun strategi trading.
Menurut salah satu trader Forex Profesional, Nial Fuller, mengatakan hukum Pareto cukup mendekati pada kenyataan dalam
dunia Forex. Karena sesuai dari hasil observasinya, kurang lebih ada sekitar 10% saja dari trader dapat menikmati profit konsisten.
Kemudian sisanya 90% akan mengalami kerugian, terutama bagi trader yang masih belum memiliki pengalaman banyak. Jika harga bergerak naik atau sebaliknya menurun, pada sepanjang hari tersebut berarti situasinya dikendalikan dari kenaikan juga penurunan.
Mengenal dan Pahami Aturan Pareto 80/20
Pasalnya, hukum Pareto ini menjadi sebuah konsep ekonomi yang telah dicetuskan oleh Vilfredo Pareto pada tahun 1848-1923. Dalam konsep tersebut disebutkan mengenai seluruh kegiatan apa saja yang akan tergambar menjadi aturan Pareto 80/20.
Perbandingan ini ditemukan secara tidak sengaja dan hingga kini dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Hal ini terjadi pada trading yang digunakan para trader, dari total transaksi di seluruh dunia, diketahui sekitar 20% saja yang dapat menikmati keuntungan konsisten, 80% lainnya tidak konsisten.
Selain itu, hanya 20% saja orang di seluruh dunia yang dapat melipatgandakan modalnya menjadi raturan persen. Sementara itu pada 80% trader lainnya tidak pernah bisa melipatgandakan hingga ratusan persen secara konsisten.
Ketahui Aspek Aturan Pareto 80/20
Nial Fuller juga berpendapat bahwa profesi trader perlu memegang teguh pada prinsip “Less is More” dimana efisiensi menjadi sebuah kunci kesuksesan. Sayangnya masih banyak dari pemula yang masih kesulitan memahami hal tersebut, berikut ketahui aspek aturan Pareto 80/20:
1. 80% dari posisi trading seharusnya bisa ditentukan dengan lebih mudah, 20% sisanya perlu adanya pertimbangan lebih banyak lagi.
2. 80% keuntungan dihasilkan dari 20% posisi trading tersebut.
3. 80% dari kondisi pasar tidak layak untuk ditradingkan, sehingga hanya 20% saja yang mampu menghadirkan profit besar.
4. 80% sinyal trading dari Time Frame Daily, kemudian 20% sisanya dari Time Frame lainnya
5. 80% keberhasilan trading berasal dari psikologi trading serta adanya Money Management, 20% lainnya dari strategi hingga sistem yang digunakan.
Beberapa Alasan Aturan Pareto 80/20 Cocok untuk Trading
Pentingnya dari para trader untuk memahami efisiensi dalam perencanaan trading. Dengan aturan Pareto 80/20 mendekati kenyataan dalam dunia Forex. Dimana kurang lebih hanya sekitar 10% saja dari Anda yang dapat menikmati profit secara konsisten.
1. 80% Mudah dan 20% Sulit
Menentukan posisi trading itu seharusnya mudah dan juga intuitif, bahkan sebenarnya dengan teknik sederhana saja Anda dapat menentukan kemana harga akan bergerak secara naluriah. Masalahnya terkadang Anda mempersulit teknik tersebut yang sudah ada karena belum cukup menghasilkan.
Mencari cara memperbaiki manajemen risiko dengan Money Management, trader pemula semakin memperumit teknik tradingnya dengan menumpuk sekian banyak indikator untuk menambah akurasi sinyal trading tersebut dengan aturan Pareto 80/20.
Padahal dalam kenyataannya, hal tersebut justru membuat trader kebingungan untuk menentukan posisi disebabkan terlalu banyak Noise-nya. Beberapa dari trader handal tidak mengusahakan Win-Rate 100%, tapi melakukan risiko sekian persennya dari modal dengan Money Management.
2. 80% Profit dari 20% Posisi Trading
Pasalnya, frekuensi atau tentang banyaknya posisi trading tidak menentukan besaran profit yang akan dihasilkan. Justru, semakin banyak posisi tersebut membuat semakin besar risiko yang harus ditanggung.
Dengan adanya manajemen risiko yang baik, trader profesional masih bisa mengumpulkan profit konsisten walaupun Win Rate di bawah 100%. Perhitungannya, pada setiap trading perlu memiliki rasio Risk dan Reward yang mencukupi.
Contohnya jika risikonya adalah 10 dollar/posisi, maka posisi tersebut paling tidak harus mencapai target keuntungan minimal dua atau tiga kali lipatnya. Hal ini perlu Anda pelajari lebih dalam demi mencapai profit sesuai keinginan.
3. 80% Kondisi Pasar tidak Menguntungkan, 20% Saja Berhasil Cuan
Dengan aturan Pareto 80/20 trader profesional tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam mengawasi pada platform untuk menemukan sinyal. Anda hanya akan meluangkan waktu jika kondisi
pasar ekonomi forex memang benar menampilkan peluang yang menguntungkan saja.
Misalnya seperti Nial Fuller, hanya akan membuka posisi trading, jika pada Chart telah menampilkan formasi Candlestick dengan akurasi tinggi atau Price Action. Selain itu, perlu menghindari kebiasaan buruk Overtrading jika sebenarnya keadaan pasar sedang dalam kondisi Sideways.
Hal tersebut menjadi sebab bagi pemula tidak disarankan menggunakan gaya Scalping, dikarenakan selain memiliki risiko tinggi, Anda akan lebih mudah terpancing emosi dari banyak posisi trading akan dibuka. Sehingga pastikan gaya strategi yang cocok dan sesuai demi menghasilkan profit.
4. 80% Sinyal Trading Time Frame Daily, 20% dari Time Frame Lainnya
Faktor paling kuat untuk menggunakan Time Frame Daily demi menentukan posisi trading terbaik. Hal ini dikarenakan akurasinya relatif tinggi dibandingkan dengan Time Frame lain yang memiliki durasi lebih pendek.
Jika Anda menemukan sinyal trading pada Time Frame Daily, potensi menghasilkan profit akan lebih tinggi daripada menebar jala pada Time Frame kecil seperti pada H1 atau bahkan menitan. Sehingga, perlu Anda cermati mengenai sinyal tersebut.
Sinyal trading pada Daily Time Frame ternyata juga lebih rendah Noise-nya dari Time Frame durasi rendah lainnya. Sehingga membuat Anda dapat lebih mudah menentukan kapan seharusnya membuka atau menutup posisi trading tersebut.
5. 80% Sukses dari Psikologi dan Money Management, 20% dari Sistem Trading Forex
Demi menghasilkan profit secara konsisten, sebenarnya fokusnya bukan hanya pada mencari sistem “Holy Grail” lebih menjanjikan Win Rate setinggi mungkin. Menurut Nial Fuller sendiri, justru pada Money Management dan kedisiplinan psikologi trading akan paling menentukan kesuksesan profit.
Sehingga, aturan Pareto 80/20 tidak bisa diabaikan begitu saja sebelum Anda menghabiskan waktu atau biaya untuk mencari teknik maupun pada sistem. Penting mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengontrol emosi dengan menerapkan manajemen risiko secara realistis.
Ketahui Cara Menggunakan Aturan Pareto 80/20
Sebagai trader pemula, cara yang dapat Anda gunakan dalam mengidentifikasikan aturan Pareto 80/20 sangatlah banyak. Namun, berikut ada beberapa cara jitu yang dapat Anda coba lakukan:
1. Perdagangan Multi-Strategi
Cara aman untuk melakukan trading dengan akun demo untuk pengujian ulang strategi. Cobalah dengan menggunakan metode Scalping, Swing trading, Algorithmic trading, Elliot Wave, mengikuti tren, serta dip buying.
2. Pengontrolan Aset Trading
Cara lainnya untuk mengidentifikasikan aturan ini dalam keseimbangan risiko adalah melalui kelas aset yang diperdagangkan. Salah satu kesalahan umumnya dalam hal memperdagangkan aset adalah banyak para trader berasumsi lebih banyak aset akan memberikan banyak keuntungan.
3. Berdagang di Waktu yang Tepat
Hal lain mengenai pasar global adalah Anda dapat memperdagangkan dalam kerangka waktu yang berbeda. sehingga, bisa melihat bahwa sebagian besar profit tersebut datan selama sesi Eropa kemudian diikuti pada sesi Amerika.
Perlu diketahui bahwa aturan Pareto 80/20 sangat mendasar dalam pengelolaan risiko, terutama pada trader tahun pertama yang belum banyak memahami teknis pasar global. Aturan ini membantu mengidentifikasikan dengan benar saham atau aset dasar dengan potensi risiko serta keuntungan.