Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Kerja Carry Trade untuk Pemula

Cara Kerja Carry Trade untuk Pemula

by Rizka

Cara Kerja Carry Trade untuk Pemula

Dalam dunia forex trading, ada banyak strategi yang digunakan trader untuk mencari keuntungan. Salah satu strategi yang cukup populer, terutama di kalangan trader berpengalaman, adalah carry trade. Meski terdengar teknis, sebenarnya konsep carry trade bisa dipahami dengan cukup sederhana, bahkan oleh pemula sekalipun. Strategi ini mengandalkan perbedaan suku bunga antar negara, sehingga keuntungan tidak hanya berasal dari pergerakan harga, tetapi juga dari selisih bunga yang diperoleh.

Jika Anda baru mengenal carry trade, artikel ini akan membahas secara detail apa itu carry trade, bagaimana cara kerjanya, risiko yang perlu diperhatikan, serta tips praktis untuk memulainya.


Apa Itu Carry Trade?

Secara sederhana, carry trade adalah strategi di mana seorang trader meminjam (atau menjual) mata uang dengan suku bunga rendah, lalu menggunakannya untuk membeli mata uang dengan suku bunga tinggi. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga tersebut, yang dikenal sebagai interest rate differential.

Dalam forex, perbedaan suku bunga ini dibayarkan atau dibebankan melalui mekanisme yang disebut swap atau rollover. Jika Anda membeli pasangan mata uang di mana mata uang dasar (base currency) memiliki suku bunga lebih tinggi daripada mata uang kutipan (quote currency), broker akan membayar bunga kepada Anda setiap hari selama posisi tersebut terbuka.

Contohnya:

  • AUD/JPY adalah pasangan yang sering digunakan untuk carry trade.
    Jika suku bunga Australia 4% dan suku bunga Jepang 0,1%, maka selisihnya sekitar 3,9% per tahun. Dengan membeli AUD/JPY, trader berpotensi mendapatkan bunga dari selisih tersebut setiap hari.


Prinsip Dasar Cara Kerja Carry Trade

Agar lebih jelas, berikut adalah langkah-langkah umum dalam carry trade:

  1. Meminjam atau menjual mata uang dengan suku bunga rendah
    Trader akan mencari mata uang yang memiliki suku bunga mendekati nol atau sangat rendah, misalnya JPY (Yen Jepang) atau CHF (Franc Swiss).

  2. Membeli mata uang dengan suku bunga tinggi
    Selanjutnya, trader akan menukar atau membeli mata uang yang memiliki tingkat suku bunga lebih tinggi, seperti AUD (Dolar Australia), NZD (Dolar Selandia Baru), atau USD dalam kondisi tertentu.

  3. Memegang posisi selama periode tertentu
    Semakin lama posisi dipegang, semakin besar potensi keuntungan dari selisih suku bunga yang diperoleh setiap hari melalui swap positif.

  4. Menggabungkan keuntungan bunga dan pergerakan harga
    Selain dari bunga, trader juga bisa mendapat keuntungan jika harga bergerak sesuai arah posisi. Misalnya, selain mendapatkan bunga dari AUD/JPY, trader juga mendapat profit jika nilai AUD naik terhadap JPY.


Contoh Perhitungan Sederhana

Misalkan Anda membuka posisi buy pada AUD/JPY sebesar 1 lot (100.000 unit).

  • Suku bunga Australia: 4,0%

  • Suku bunga Jepang: 0,1%

  • Selisih suku bunga: 3,9% per tahun

Jika broker Anda memberikan swap positif sesuai selisih tersebut, maka perhitungannya:

  • 3,9% × 100.000 AUD = 3.900 AUD per tahun

  • Per hari: 3.900 ÷ 365 ≈ 10,68 AUD

Jika kurs AUD/JPY saat itu adalah 90,00, maka setiap hari Anda akan mendapat sekitar ¥961 (Yen Jepang) sebagai bunga. Dalam rupiah, nilainya tentu akan bervariasi tergantung kurs, tapi yang jelas ini menjadi tambahan keuntungan harian di luar potensi capital gain.


Faktor Penting dalam Carry Trade

Untuk menjalankan carry trade, ada beberapa faktor yang perlu dipahami:

  1. Perbedaan Suku Bunga (Interest Rate Differential)
    Semakin besar selisih suku bunga, semakin besar potensi keuntungan dari bunga harian.

  2. Stabilitas Mata Uang
    Carry trade akan lebih menguntungkan jika mata uang yang dibeli cenderung stabil atau bahkan menguat terhadap mata uang yang dijual.

  3. Kondisi Pasar Global
    Sentimen pasar sangat mempengaruhi carry trade. Saat pasar optimis (risk-on), mata uang dengan suku bunga tinggi biasanya menguat karena investor mencari imbal hasil yang lebih besar.

  4. Kebijakan Bank Sentral
    Perubahan suku bunga yang tiba-tiba bisa membalikkan arah keuntungan carry trade menjadi kerugian.


Risiko dalam Carry Trade

Meskipun terdengar menarik, carry trade memiliki risiko yang tidak boleh diremehkan:

  1. Pergerakan Harga yang Berlawanan
    Jika mata uang yang Anda beli melemah terhadap mata uang yang Anda jual, kerugian dari pergerakan harga bisa jauh lebih besar daripada bunga yang Anda dapatkan.

  2. Perubahan Kebijakan Suku Bunga
    Bank sentral bisa saja menurunkan atau menaikkan suku bunga secara drastis, mengubah potensi keuntungan carry trade.

  3. Sentimen Pasar Berubah Cepat
    Dalam kondisi pasar panik (risk-off), investor cenderung menjual mata uang dengan suku bunga tinggi dan membeli mata uang safe haven seperti JPY atau USD. Hal ini bisa membuat carry trade mengalami kerugian besar.

  4. Biaya Transaksi dan Spread
    Spread yang terlalu lebar atau biaya swap yang tidak menguntungkan bisa mengurangi potensi profit.


Tips Memulai Carry Trade untuk Pemula

Bagi pemula yang tertarik mencoba carry trade, berikut beberapa tips penting:

  1. Pilih Pasangan Mata Uang yang Tepat
    Carilah pasangan dengan selisih suku bunga yang cukup besar dan volatilitas harga yang relatif terkendali.

  2. Perhatikan Kalender Ekonomi
    Hindari membuka posisi besar sebelum rilis data ekonomi penting atau pengumuman suku bunga.

  3. Gunakan Leverage dengan Bijak
    Leverage memang bisa memperbesar keuntungan, tapi juga bisa memperbesar risiko. Jangan gunakan leverage berlebihan untuk carry trade.

  4. Kombinasikan dengan Analisis Teknis
    Jangan hanya mengandalkan selisih suku bunga. Pastikan posisi dibuka pada saat tren mendukung.

  5. Pahami Kebijakan Swap Broker
    Setiap broker memiliki kebijakan swap yang berbeda. Pastikan Anda mengetahui besaran swap positif dan negatif sebelum membuka posisi.


Kapan Carry Trade Cocok Digunakan?

Carry trade biasanya cocok saat:

  • Pasar dalam kondisi risk-on (optimis).

  • Perbedaan suku bunga cukup besar dan stabil.

  • Tidak ada gejolak besar di pasar forex.

Namun, jika kondisi pasar sedang tidak menentu atau bank sentral berpotensi mengubah kebijakan moneter, carry trade bisa menjadi strategi yang berisiko tinggi.


Strategi carry trade memang menawarkan peluang keuntungan yang unik dibanding strategi forex lainnya, karena Anda bisa mendapatkan profit tidak hanya dari pergerakan harga, tetapi juga dari selisih suku bunga. Namun, seperti strategi lain, carry trade tetap membutuhkan manajemen risiko yang matang dan pemahaman pasar yang baik. Trader pemula sebaiknya memulai dengan lot kecil sambil mempelajari karakteristik pasangan mata uang yang digunakan.


Jika Anda ingin memahami carry trade dan strategi forex lainnya secara lebih dalam, belajar langsung dari mentor berpengalaman akan sangat membantu. Didimax sebagai broker resmi di Indonesia menyediakan program edukasi trading gratis yang dirancang khusus untuk membantu trader pemula memahami konsep, teknik, hingga manajemen risiko yang tepat. Dengan bimbingan profesional, Anda bisa mempraktikkan carry trade dengan cara yang aman dan terukur.

Segera kunjungi www.didimax.co.id dan daftar pada program edukasi trading kami. Dapatkan akses ke materi pembelajaran eksklusif, sesi mentoring, serta peluang untuk berlatih menggunakan akun demo maupun real dengan pengawasan mentor. Jadikan strategi carry trade bukan sekadar teori, tetapi sumber keuntungan yang nyata di akun trading Anda.