Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Kerja Stop Out dalam Trading Forex dan Cara Menghindarinya

Cara Kerja Stop Out dalam Trading Forex dan Cara Menghindarinya

by Iqbal

Cara Kerja Stop Out dalam Trading Forex dan Cara Menghindarinya

Dalam dunia trading forex, risiko adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Setiap trader akan selalu berhadapan dengan potensi keuntungan dan juga kerugian. Itulah mengapa broker menerapkan sistem perlindungan untuk mencegah kerugian yang lebih besar daripada modal yang tersedia di akun, salah satunya adalah Stop Out. Meski terdengar sepele bagi pemula, stop out dapat menjadi momok yang sangat menakutkan jika tidak dipahami dengan benar. Banyak trader pemula yang mengalami kerugian besar atau bahkan kehilangan seluruh modalnya hanya karena tidak memahami cara kerja stop out.

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu stop out, bagaimana cara kerjanya, faktor-faktor apa yang mempengaruhinya, dan tentu saja bagaimana langkah-langkah efektif untuk menghindarinya. Dengan memahami konsep ini secara menyeluruh, Anda dapat menjaga kesehatan akun trading serta mengontrol risiko dengan lebih baik.


Apa Itu Stop Out dalam Trading Forex?

Stop out adalah kondisi dimana broker akan menutup posisi trading secara paksa karena margin level Anda telah turun di bawah batas minimum yang ditentukan. Tujuan dari stop out adalah melindungi saldo akun trader agar tidak menjadi negatif.

Stop out merupakan batas akhir dari perlindungan modal, biasanya setelah melewati Margin Call, yaitu peringatan bahwa modal tidak lagi mencukupi untuk menahan posisi yang sedang mengalami floating loss.

Singkatnya:

Kondisi Apa yang Terjadi?
Margin Call Peringatan agar trader menambah modal atau menutup posisi
Stop Out Broker langsung menutup posisi karena margin tidak mencukupi

Pada saat stop out, broker akan mulai menutup posisi yang paling merugi terlebih dahulu hingga margin level kembali berada di atas ambang batas.


Bagaimana Cara Kerja Stop Out?

Untuk memahami stop out, kita perlu mengetahui istilah dasar berikut:

  • Balance: saldo akun tanpa menghitung posisi yang masih berjalan

  • Equity: saldo akun setelah menghitung keuntungan/kerugian posisi aktif

  • Used Margin: margin yang digunakan untuk membuka posisi

  • Margin Level: (Equity / Used Margin) × 100%

Stop out terjadi ketika Margin Level turun hingga angka tertentu, misalnya 20%, 10%, atau bahkan 0% tergantung ketentuan broker.

Contoh Perhitungan

Misalkan:

  • Balance: $1.000

  • Used Margin: $500

  • Kerugian saat ini: -$600

Maka:
Equity = Balance – Loss
= $1.000 – $600
= $400

Margin Level = ($400 ÷ $500) × 100% = 80%

Jika broker menetapkan:

  • Margin Call: 100%

  • Stop Out: 50%

Maka ketika kerugian semakin besar dan margin level turun ke 50%, broker akan langsung menutup posisi Anda secara paksa.


Mengapa Stop Out Terjadi?

Beberapa faktor utama penyebab stop out:

  1. Menggunakan leverage terlalu besar
    ✅ Potensi profit besar
    ❌ Risiko margin cepat habis

  2. Tidak memasang Stop Loss
    Posisi dibiarkan negatif tanpa kontrol risiko

  3. Overtrade atau membuka banyak posisi
    Margin terlalu banyak digunakan sehingga rentan jatuh

  4. Floating loss membengkak pada pasar yang berbalik arah
    Kondisi pasar tidak sesuai analisa

  5. Kurangnya pemahaman tentang perhitungan margin

Dengan kata lain, stop out terjadi bukan hanya karena salah prediksi, tapi karena manajemen risiko yang buruk.


Hubungan Stop Out dengan Leverage

Leverage adalah pedang bermata dua.

Semakin tinggi leverage → semakin kecil margin yang diperlukan → semakin besar posisi yang dapat dibuka.
Namun, ketika posisi merugi, margin level akan jauh lebih cepat turun dan risiko stop out meningkat drastis.

Misalnya:

Leverage Kekuatan Lot Potensi Profit Risiko Stop Out
1:100 Sedang Sedang Rendah
1:500 Besar Besar Tinggi
1:2000 Sangat besar Sangat besar Sangat tinggi

Kunci utamanya adalah gunakan leverage sesuai kemampuan manajemen risiko, bukan untuk membuka posisi secara berlebihan.


Jenis-Jenis Stop Out Berdasarkan Broker

Pada kenyataannya, kebijakan stop out berbeda-beda menurut broker:

Tipe Broker Stop Out Level Umum
Broker ECN/Regulasi Ketat 50% – 100%
Broker Market Maker 10% – 50%
Broker Leverage Tinggi Bahkan 0%

Broker yang profesional biasanya memiliki stop out level yang lebih tinggi, karena mereka menjaga keamanan dana trader dan kepatuhan regulasi.


Cara Menghindari Stop Out dalam Trading Forex

Berikut strategi yang paling efektif dalam mencegah akun Anda terkena stop out:


✅ 1. Gunakan Money Management yang Baik

Tentukan risiko per transaksi:

  • Ideal: 1–2% dari total modal

  • Risiko maksimal: 5% per posisi

Jika risiko terlalu besar, sedikit pergerakan harga saja sudah menghancurkan margin.


✅ 2. Selalu Pasang Stop Loss

Stop Loss bukan musuh trader, tapi penyelamat modal. Fungsinya:

  • Mengontrol kerugian

  • Menghindari floating loss terlalu besar

  • Menenangkan emosi saat pasar volatil


✅ 3. Hindari Overtrade

Membuka banyak posisi bukan berarti banyak profit. Justru margin semakin tergerus.

Solusinya:

  • Batasi jumlah open posisi

  • Prioritaskan kualitas analisa, bukan kuantitas transaksi


✅ 4. Pilih Ukuran Lot yang Sesuai

Lot size menentukan seberapa cepat saldo bisa habis saat salah arah. Mulai dari lot kecil (0.01), terutama bagi pemula.


✅ 5. Tambah Modal saat Dibutuhkan

Jika pasar bergerak melawan, penambahan modal bisa menjaga margin level tetap aman. Tapi metode ini harus dilakukan dengan perhitungan matang, bukan sekedar berharap pasar berbalik.


✅ 6. Pilih Broker yang Kredibel

Broker dengan regulasi jelas biasanya memiliki eksekusi yang lebih fair dan tidak memanipulasi margin. Selain itu, edukasi dari broker juga sangat penting dalam membantu trader mengelola risiko.


Kesimpulan

Stop out adalah mekanisme otomatis yang bertujuan melindungi trader dari kerugian lebih besar, namun kondisi ini justru bisa menghabiskan dana jika tidak dikelola dengan baik. Trader yang memahami cara kerja stop out akan lebih siap mengelola risiko dan menjaga kesehatan akun trading.

Kunci utamanya:

  • Gunakan manajemen risiko yang tepat

  • Hindari leverage dan lot yang berlebihan

  • Selalu pasang stop loss

  • Pelajari cara menghitung margin dengan benar

Trading bukan hanya tentang mencari profit, tetapi bagaimana bertahan di pasar selama mungkin.


Belajar forex tidak bisa hanya mengandalkan faktor keberuntungan. Dibutuhkan pendidikan yang benar, mentor yang berpengalaman, dan pemahaman mendalam tentang risiko yang terukur. Jika Anda ingin mendapatkan pendampingan langsung dari para profesional dalam mengelola risiko trading, sekarang adalah waktu yang tepat untuk belajar lebih serius.

Segera bergabung dalam program edukasi trading di Didimax melalui website resmi www.didimax.co.id. Anda akan mendapatkan pelatihan gratis, pendampingan dari analis berpengalaman, serta akses ke komunitas trader aktif yang akan membantu Anda berkembang menjadi trader yang konsisten dan disiplin. Jangan biarkan akun Anda terkena stop out hanya karena kurang pengetahuan — ambil langkah tepat mulai hari ini!