Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Memakai Indikator ATR untuk Hasil yang Optimal

Cara Memakai Indikator ATR untuk Hasil yang Optimal

by DIDIMAX

Memahami cara memakai indikator ATR merupakan informasi penting untuk setiap trader. Seperti Anda tahu bahwa ada beberapa kelas berbeda untuk indikator forex yang bisa dipakai. 

Berdasarkan beberapa tujuan spesifik, beberapa diantaranya bisa membantu Anda dalam mengambil keputusan terbaik. Salah satunya adalah indikator average True Range atau ATR. 

 

Apa Itu Indikator ATR

Kebanyakan trader mungkin hanya mengenal pilihan indikator yang populer seperti stochastics dan RSI. Tapi, ada juga beberapa tipe yang berdasarkan pada volume, volatilitas, siklus, atau pengukuran yang lain. 

Sebelum tahu tentang cara memakai indikator ATR, sebaiknya Anda mengetahui tentang definisinya terlebih dahulu. Indikator ini pertama kali dibuat oleh J. Welles Wilder.

Tujuannya adalah mengukur volatilitas komoditas yang ada di dalam pasar. ATR tidak mengukur trend harga atau arahnya seperti tipe indicator lainnya seperti MACD atau momentum.

Namun, Average True Range sceara sederhana akan menunjukkan kapan volatilitas dalam posisi rendah dan tinggi. Ini merupakan salah satu contoh indicator yang bisa Anda pahami.

Biasanya, ATR terletak di halaman atau windows yang terpisah pada bagian bawah chart Anda. Garis tunggal dari indicator ini akan mengalami fluktuasi dalam rentang tertentu.

Salah satu cara memakai indikator ATR adalah mengetahui sifat sederhananya. Misalnya saja posisi tinggi dari garis average true range menunjukkan bahwa pasar juga sedang mengalami volatilitas harga yang tinggi.

Sebaliknya, lebel yang merendah memberikan tanda bahwa volatilitas harga yang ada di pasaran juga sedang rendah. Anda bisa memakai pertanda garis-garis tersebut untuk mempertimbangkan titik entry dan exit.

Tentu saja semuanya berdasarkan volatilitas harga. Ketika volatilitas sedang tinggi, pasangan forex biasanya akan bergerak cepat dan dinamis. Sebaliknya, volatilitas rendah sering dihubungkan dengan pasar yang sepi atau periode konsolidasi. 

Cara Memakai Indikator ATR

Dalam mengetahui cara memakai indikator ATR , trader harus tahu tentang kalkulasinya terlebih dahulu. Meskipun tipe ini tidak dipakai secara luas oleh trader, tapi tetap saja mempunyai peran penting.

Khususnya untuk trader yang sadar akan volatilitas yang tertarik dalam mengukur level saat itu juga. Selain itu juga sangat penting jika Anda ingin mengantisipasi harga breakout yang mungkin saja terjadi. 

Trader berpengalaman selalu menyadari bahwa pasar bergerak dari periode volatilitas rendah ke tinggi dan akan kembali lagi secara konstan. Dengan arti kata lain, ATR adalah sebuah alat trading yang berharga. 

Khususnya bagi mereka yang bisa mengapresiasi pasang surut dalam pasaran forex. Lalu bagaimana cara kalkulasinya sehingga Anda paham tentang cara memakai indikator ATR?

Untuk menghitungnya, trader harus melakukan identifikasi periode rentang yang sesungguhnya di grafik atau bagan. Untuk tahu rentang sesungguhnya tersebut, Anda harus melakukan 3 kalkulasi.

Kemudian ambil salah satu yang paling memberikan nilai tinggi karena ini juga menjadi inti cara memakai indikator ATR. Tiga kalkulasi berikut adalah sebagai berikut:

  • High of the current period – low of the current period
  • Current period of low absolute value – periode terutup sebelumnya / close of previous period
  • Current period of high absolute value – periode terutup sebelumnya / close of previous period

Hasil paling tinggi dari tiga formula ini akan menunjukkan range atau rentang sebenarnya dari bagan. Ketika Anda sudah mendapatkannya, Anda harus membuat rata-rata nilai periode bagan.

Perhitungan rata-rata dilakukan dengan menggunakan exponential moving average dari nilainya. Untungnya, kebanyakan platform trading menawarkan ATR sebagai sebuah alat dan akan menghitung nilai-nilai tersebut secara otomatis.

Jadi, trader tidak perlu melakukan semuanya sendiri. Inilah yang membuat cara memakai indikator ATR sekarang ini jauh lebih mudah. Yang paling penting adalah Anda tahu bagaimana indikatornya disusun.

Itulah yang membuat trader bisa memakainya secara efektif. Rumus average true range biasanya menggunakan 14 periode indikator EMA. Namun, trader tetap bisa mengaturnya secara manual berdasarkan pertimbangan tertentu. 

Analisis Volatilitas ATR

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ATR bisa dipakai untuk menunjukkan analisis volatilitas bagan tertentu. Tipe ini memberikan informasi pada Anda kapan volatilitas  tinggi dan kapan sedang rendah.

Salah satu manfaat ketika Anda tahu bagaimana cara memakai indikator ATR dengan benar adalah ini bisa membantu Anda menetapkan order stop loss. Semuanya konsisten dengan kondisi pasar sekarang ini.

Pada dasarnya ini akan membantu Anda untuk menetapkan stop terlalu ketat selama rentang volatilitas tinggi dan menempatkan stops untuk posisi lebih lebar dalam periode volatilitas rendah.

Manfaat Memakai Average True Range

Selain mengetahui cara memakai indikator ATR seperti di atas, trader juga harus memahami apa sajakah manfaat dari menggunakan tipe ini. Pada dasarnya ada beberapa manfaat lainnya seperti di bawah ini:

1. Mendampingi Anda Membuat Kemungkinan Menguntungkan

Memakai strategi tersebut akan memungkinkan Anda mendapatkan pendampingan yang tepat agar kemungkinan memperoleh keuntungan semakin lebar. Sebagai contoh jika ATR sedang relative tinggi.

Dalam situasi tersebut, Anda lebih baik tetap trading untuk mendapatkan target yang lebih besar dibandingkan ekspektasi. Ini karena volatilitas yang meningkat bisa saja menjadi tanda pergerakan harga yang lebih menguntungkan.

Hal seperti itu menjadi salah satu informasi pentig bagi semua trader, baik itu pemula atau professional. Dengan begitu, mereka bisa memahami cara memakai indikator ATR dengan baik.

2. Memprediksi Tendensi di Masa Depan

Memakai average true range juga bisa memudahkan trader dalam memprediksi tendensi di masa depan. Jika Anda melihat bahwa garis – garisnya cenderung bergerak ke atas, ini bisa diasumsikan bahwa volatilitas akan tetap tinggi. 

Dan, untuk garis yang menuju kea rah bawah secara konsisten, trader bisa menganggapnya sebagai lingkungan tipe yang terikat jangkauan. Pada saat yang sama, Anda harus bersiap-siap akan suatu keadaan.

Keadaan tersebut adalah tentang transisi dari volatilitas rendah ke tinggi. Artinya, persiapkan diri bahwa perubahan di kondisi pasar mungkin saja terjadi di masa depan.

Baca juga tentang: fakey pattern forex konsep karakteristik dan caranya

Contoh Penggunaan Indikator ATR

Setelah tahu cara memakai indikator ATR sebaiknya trader juga mengetahui bagaimana penampakan real-nya di pasaran. Misalnya saja sebuah bagan pasangan EUR/USD di bulan Februari 2016 – Februari 2017 yang lalu.

Pada saat itu, indicator average true range sedang ada di bagian bawah. Panah-panah merah pada indicator ATR menunjukkan waktu ketika nilai-nilai yang ada relative tinggi.

Kondisi ini dihubungkan dengan volatilitas harga yang tinggi. Dengan begitu, trader bisa dengan mudah melihat adanya candles atau lilin-lilin kecil di bagian atas bagan pada saat itu juga.

Kebalikannya, ketika ATR sedang rendah, pasar biasanya cenderung sepi karena memasuki periode volatilitas rendah. Lilin-lilin akan terlihat lebih kecil, price action lebih tenang, dan EUR/USD berkonsolidasi alih-alih bergerak mengikuti arah tertentu.

Ketika volatilitas rendah, Anda bisa mengatur order stop loss lebih ketat. Pada waktu yang bersamaan, target Anda juga harus lebih kecil karena harga tidak bisa diharapkan lebih tinggi lagi.

Itulah beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui tentang average true range. Dengan memahami cara memakai indikator ATR di atas, kini Anda mempunyai lebih banyak opsi untuk memakai strategi yang berbeda-beda.