Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Memanfaatkan Order Block untuk Trading Breakout

Cara Memanfaatkan Order Block untuk Trading Breakout

by Rizka

Cara Memanfaatkan Order Block untuk Trading Breakout

Dalam dunia trading, breakout adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para trader. Breakout menandakan pergeseran kekuatan antara buyer dan seller yang bisa memicu pergerakan harga yang signifikan. Namun, tidak semua breakout berakhir dengan keberhasilan. Banyak trader yang terjebak dalam false breakout, di mana harga tampak menembus level penting hanya untuk kembali masuk ke dalam zona sebelumnya. Untuk menghindari jebakan ini, salah satu strategi yang semakin populer dan terbukti efektif adalah dengan memanfaatkan order block.

Apa Itu Order Block?

Order block adalah area pada chart di mana institusi atau pelaku pasar besar menempatkan volume order dalam jumlah besar. Biasanya order block terbentuk saat terjadi pergerakan harga yang signifikan dari area konsolidasi atau sebelum terjadinya perubahan tren yang kuat. Dalam konteks analisis teknikal, order block seringkali berupa candle terakhir sebelum terjadi impulsive move yang besar.

Order block dapat diidentifikasi sebagai area di mana harga sebelumnya melakukan reaksi kuat — misalnya terjadi rejection yang keras atau pergerakan tajam dari area tertentu. Dalam banyak kasus, harga akan kembali ke area order block untuk menguji ulang sebelum melanjutkan pergerakan. Inilah sebabnya mengapa order block sangat relevan jika dikombinasikan dengan strategi breakout.

Mengapa Order Block Efektif untuk Breakout?

Trader institusi memiliki modal besar dan memerlukan likuiditas tinggi untuk mengeksekusi order. Oleh karena itu, mereka cenderung menempatkan order di area yang likuid seperti support/resistance, dan terutama di order block. Ketika harga mendekati area ini, seringkali kita melihat peningkatan volume dan volatilitas — sinyal yang sangat penting dalam trading breakout.

Dengan memahami di mana order block berada, trader ritel bisa mendapatkan gambaran tentang kemungkinan arah breakout dan menghindari masuk pada breakout yang lemah atau palsu.

Cara Mengidentifikasi Order Block

Untuk menggunakan order block secara efektif, Anda harus terlebih dahulu bisa mengidentifikasinya di chart. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menemukannya:

  1. Cari Pergerakan Impulsif
    Identifikasi pergerakan harga yang kuat, baik naik ataupun turun. Lihat candle besar yang memicu pergerakan tersebut.

  2. Tandai Candle Terakhir Sebelum Pergerakan
    Order block biasanya berada di candle terakhir sebelum terjadinya pergerakan impulsif. Misalnya, jika ada lonjakan harga naik yang besar, maka order block biasanya ada di candle bearish terakhir sebelum harga naik tajam.

  3. Gambarkan Zona Order Block
    Gunakan rectangle tool pada platform trading untuk menandai area dari candle tersebut. Perluas sedikit ke atas dan bawah untuk memberi ruang toleransi.

  4. Tunggu Harga Kembali ke Area Order Block
    Setelah harga membentuk breakout, amati apakah harga kembali menguji area tersebut. Jika ya, maka kemungkinan besar akan terjadi reaksi dari area ini, yang bisa menjadi titik masuk terbaik.

Strategi Breakout dengan Konfirmasi Order Block

Kombinasi antara breakout dan order block akan memperkuat probabilitas keberhasilan trading Anda. Berikut adalah pendekatan strategis yang bisa diterapkan:

1. Identifikasi Struktur Pasar

Pastikan Anda memahami konteks besar dari pergerakan harga. Apakah sedang dalam tren naik, turun, atau konsolidasi? Breakout biasanya terjadi setelah fase konsolidasi atau pada akhir koreksi dari tren besar.

2. Tandai Level Kunci Support dan Resistance

Ini akan menjadi acuan untuk mendeteksi potensi breakout. Level-level ini juga biasanya menjadi tempat munculnya order block.

3. Temukan Order Block Terdekat

Gunakan cara identifikasi seperti yang dijelaskan sebelumnya. Tandai area order block yang potensial, baik dari time frame H1 hingga H4 untuk akurasi yang lebih baik.

4. Tunggu Konfirmasi Breakout

Jangan terburu-buru masuk saat harga baru menembus resistance atau support. Perhatikan apakah breakout didukung oleh volume, candlestick yang solid, atau bahkan retest ke order block.

5. Entry Setelah Retest ke Order Block

Setelah breakout, tunggu harga kembali menguji order block yang berdekatan. Jika terjadi rejection kuat, itu menjadi sinyal entry yang sangat valid. Entry bisa dilakukan dengan limit order di zona order block atau confirmation entry saat muncul candle reversal seperti pin bar, engulfing, atau bullish/bearish rejection.

6. Stop Loss dan Take Profit

Tempatkan stop loss beberapa pip di bawah (untuk buy) atau di atas (untuk sell) area order block. Sementara take profit bisa ditargetkan di area resistance/support berikutnya atau berdasarkan risk-reward minimal 1:2.

Studi Kasus: Breakout EUR/USD dengan Order Block

Mari kita ambil contoh pada pasangan mata uang EUR/USD. Katakanlah pada time frame H4, harga bergerak sideways selama beberapa hari dan membentuk resistance kuat di 1.1000. Tiba-tiba terjadi breakout naik dengan candle bullish besar. Sebelum breakout, terdapat candle bearish terakhir di 1.0950 yang kemudian menjadi area order block.

Beberapa jam setelah breakout, harga turun kembali dan menguji zona order block di 1.0950. Pada zona tersebut, muncul candle pin bar yang menandakan rejection. Ini bisa menjadi sinyal buy yang kuat, dengan SL di bawah 1.0920 dan TP di 1.1100.

Strategi ini menunjukkan bagaimana order block tidak hanya memberi petunjuk soal “di mana” harga akan bereaksi, tetapi juga “kapan” waktu yang tepat untuk entry setelah breakout.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Order Block

  1. Mengandalkan Order Block Saja
    Banyak trader yang hanya fokus pada order block tanpa melihat struktur pasar. Ini bisa menyebabkan sinyal palsu.

  2. Mengabaikan Time Frame Lebih Besar
    Order block pada time frame kecil (misalnya M15) lebih rentan terhadap noise. Gunakan H1, H4, atau bahkan Daily untuk validasi yang lebih kuat.

  3. Tidak Sabar Menunggu Retest
    Breakout seringkali diikuti oleh retest. Trader yang terburu-buru masuk saat breakout bisa terkena fakeout jika tidak menunggu konfirmasi dari order block.

Kesimpulan

Order block adalah konsep yang sangat berguna dalam memahami pergerakan harga di balik layar, terutama ketika dikombinasikan dengan strategi breakout. Dengan mengetahui di mana institusi menempatkan order mereka, Anda bisa masuk pasar dengan lebih percaya diri dan menghindari jebakan breakout palsu. Namun, seperti semua strategi trading, dibutuhkan latihan dan pemahaman menyeluruh agar bisa digunakan secara optimal.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang cara membaca order block, breakout, dan strategi profesional lainnya, bergabunglah dalam program edukasi trading gratis dari Didimax. Di sana Anda bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman, mendapatkan materi eksklusif, dan ikut serta dalam komunitas trader yang aktif berbagi ilmu dan peluang.

Jangan biarkan kesempatan belajar dari sumber terpercaya terlewat begitu saja. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan diri Anda. Mulailah perjalanan trading Anda dengan bimbingan yang tepat dan strategi yang terbukti efektif!