Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Memastikan Breakout Valid Sebelum Entry dalam Trading Forex

Cara Memastikan Breakout Valid Sebelum Entry dalam Trading Forex

by Rizka

Cara Memastikan Breakout Valid Sebelum Entry dalam Trading Forex

Breakout adalah salah satu momen paling ditunggu trader forex karena sering menjadi sinyal awal pergerakan besar di pasar. Namun, seperti yang sering terjadi dalam market yang dinamis, tidak semua breakout dapat dipercaya. Banyak trader—bahkan yang sudah berpengalaman—masih sering terjebak oleh false breakout, yaitu kondisi ketika harga terlihat menembus level penting namun kemudian kembali masuk ke area sebelumnya dan membuat posisi yang dibuka justru berakhir rugi.

Agar hal ini tidak terjadi, trader perlu memahami teknik memastikan apakah sebuah breakout benar-benar valid sebelum melakukan entry. Artikel panjang ini akan membahas secara detail langkah-langkah, indikator pendukung, hingga psikologi market yang membantu Anda mengonfirmasi valid tidaknya sebuah breakout.


1. Memahami Konsep Breakout dan False Breakout

Sebelum membahas cara memastikan breakout valid, penting memahami dulu apa itu breakout. Dalam trading forex, breakout terjadi ketika harga berhasil menembus level penting seperti support, resistance, trendline, atau area konsolidasi. Breakout yang valid biasanya diikuti oleh pergerakan harga yang kuat searah dengan arah penembusan.

Sebaliknya, false breakout adalah kondisi saat harga hanya menembus level penting sesaat dan kembali masuk ke area sebelumnya. False breakout ini sering terjadi akibat:

  • Manipulasi market oleh pelaku besar (stop hunting)

  • Volatilitas tinggi saat news

  • Trader retail yang terlalu cepat entry

  • Minimnya volume atau momentum saat harga menembus level

Dengan memahami penyebabnya, trader bisa lebih berhati-hati sebelum memutuskan masuk pasar.


2. Cek Struktur Market Terlebih Dahulu

Breakout valid tidak mungkin terjadi di market yang tidak memiliki struktur jelas. Sebelum entry, pastikan area yang ditembus benar-benar merupakan level penting.

Beberapa struktur market yang harus diperhatikan:

a. Level Support dan Resistance yang Kuat

Level yang sudah diuji berkali-kali oleh harga cenderung lebih kuat dan memberikan peluang breakout yang lebih jelas.

b. Trendline yang Menyempit atau Menguat

Semakin sering harga menyentuh trendline, semakin tinggi nilai breakout-nya jika berhasil ditembus.

c. Area Konsolidasi / Sideways

Breakout dari area konsolidasi sering menjadi sinyal awal pergerakan besar karena pasar “menyimpan energi”.

Jika struktur market tidak jelas, sebaiknya hindari entry di breakout karena rawan manipulasi.


3. Gunakan Konfirmasi Candlestick

Candlestick dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memastikan breakout yang valid. Beberapa pola candlestick yang mengonfirmasi breakout:

a. Close Candle di Atas/Bawah Level Penting

Ini adalah konfirmasi paling dasar. Jangan pernah entry hanya karena wick menembus level. Tunggu candle close-nya.

b. Candlestick Berbadan Besar

Breakout yang valid biasanya didorong momentum kuat yang tercermin dari candlestick besar.

c. Rejection Setelah Breakout

Setelah breakout, harga sering melakukan retest. Jika retest menunjukkan rejection (pin bar, hammer, bullish engulfing, atau bearish engulfing), maka breakout semakin valid.

Menggunakan candlestick sebagai konfirmasi membantu trader menghindari entry yang terlalu cepat.


4. Perhatikan Volume Trading

Volume yang tinggi biasanya menjadi tanda bahwa breakout tersebut didukung oleh pelaku besar. Sebaliknya, breakout dengan volume kecil sangat rawan berbalik arah dan menjadi false breakout.

Walaupun tidak semua platform forex menyediakan indikator volume yang akurat, trader tetap bisa menggunakan:

  • Volume broker (tick volume)

  • Indikator OBV (On Balance Volume)

  • Indikator Volume Profile

Jika breakout terjadi dengan peningkatan volume, peluang validitasnya lebih tinggi.


5. Gunakan Multi Timeframe untuk Konfirmasi

Breakout yang terlihat di timeframe kecil (M5, M15) sering menipu. Untuk memastikan kekuatan breakout, lakukan pengecekan di timeframe lebih besar.

Contoh penggunaannya:

  • Breakout M15 → konfirmasi di H1

  • Breakout H1 → konfirmasi di H4

  • Breakout H4 → konfirmasi di Daily

Jika level yang ditembus juga terlihat jelas di timeframe besar, kekuatan breakout tersebut jauh lebih dapat diandalkan.


6. Retest adalah Konfirmasi yang Sangat Kuat

Banyak trader profesional lebih suka menunggu retest daripada entry saat breakout terjadi. Retest membuat harga kembali ke level yang ditembus dan menguji kekuatan level tersebut sebagai support atau resistance baru.

Keuntungan entry saat retest:

  • Risiko lebih kecil karena stop loss bisa lebih dekat

  • Entry lebih aman dan tidak terburu-buru

  • Pola rejection memberikan sinyal valid

Jika retest gagal memberikan rejection yang jelas, ada kemungkinan breakout tersebut palsu.


7. Mengukur Momentum dengan Indikator Teknis

Indikator tidak harus menjadi alat utama, tetapi sangat membantu sebagai konfirmasi tambahan.

Beberapa indikator yang cocok dipakai untuk memastikan breakout valid:

a. Moving Average

Jika breakout terjadi searah dengan tren MA (EMA 50, EMA 200), peluang valid lebih besar.

b. RSI

Breakout valid sering disertai RSI yang keluar dari area jenuh dan bergerak searah momentum.

c. MACD

Golden cross atau momentum histogram yang menguat mengonfirmasi arah breakout.

d. Bollinger Bands

Breakout yang menembus upper atau lower band dengan candle kuat biasanya lebih valid.

Menggunakan indikator sebagai secondary confirmation membuat keputusan entry lebih terukur.


8. Jangan Entry Tepat di Moment Breakout

Salah satu kesalahan terbesar trader adalah entry saat harga baru saja menembus level. Ini membuat posisi berada di zona rawan pullback atau fakeout.

Tips aman entry:

  • Tunggu candle close

  • Tunggu retest

  • Pastikan volume meningkat

  • Pastikan tidak ada news besar dalam waktu dekat

Trading adalah soal kesabaran, bukan kecepatan.


9. Waspadai Breakout Saat News

Breakout selama rilis berita besar seperti NFP, CPI, FOMC, atau suku bunga sering bersifat palsu karena volatilitas ekstrem.

Harga bisa menembus level penting hanya dalam hitungan detik, lalu kembali lagi seolah tidak terjadi apa-apa.

Jika trader ingin bermain aman:

  • Hindari entry breakout saat news

  • Tunggu market stabil 15–30 menit setelah news

  • Fokus pada breakout struktural, bukan breakout emosional


10. Latih Pengamatan dan Backtest Strategi Breakout

Menentukan breakout valid adalah skill yang berkembang lewat pengalaman. Trader bisa melakukan:

  • Backtest manual di chart historis

  • Menggunakan jurnal trading khusus breakout

  • Mengamati pola yang sering menjadi false breakout

  • Memperbaiki entry berdasarkan data

Dengan backtest, trader bisa menemukan pola breakout yang lebih konsisten dan sesuai gaya trading masing-masing.


Akhir Kata

Breakout bisa menjadi peluang profit besar bagi trader forex, tetapi hanya ketika trader mampu mengonfirmasi validitasnya dengan benar. Jangan hanya mengandalkan perasaan atau FOMO, tetapi gunakan struktur market, price action, volume, multi timeframe, dan indikator sebagai konfirmasi lengkap. Semakin lengkap konfirmasinya, semakin kecil peluang Anda masuk ke false breakout dan semakin besar peluang profit yang konsisten.

Untuk Anda yang ingin mendalami strategi breakout lebih dalam, memahami price action dengan benar, hingga belajar langsung dari analis berpengalaman, Anda bisa mengikuti program edukasi trading dari Didimax. Edukasi ini tersedia secara offline maupun online dan cocok bagi trader pemula hingga tingkat lanjut.

Dengan bergabung di www.didimax.co.id, Anda tidak hanya mendapatkan materi trading, tetapi juga pendampingan, signal harian, dan bimbingan yang membantu Anda berkembang lebih cepat dan lebih terarah dalam dunia trading forex. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan skill trading Anda bersama Didimax!