Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Membatasi Drawdown Agar Modal Tidak Cepat Habis

Cara Membatasi Drawdown Agar Modal Tidak Cepat Habis

by Rizka

Cara Membatasi Drawdown Agar Modal Tidak Cepat Habis

Dalam dunia trading, drawdown adalah salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Drawdown mengacu pada penurunan saldo akun dari puncak tertinggi ke titik terendah sebelum akhirnya kembali naik. Jika tidak dikendalikan dengan baik, drawdown yang terlalu besar bisa mengakibatkan modal cepat habis dan bahkan mengarah pada margin call. Oleh karena itu, penting bagi setiap trader untuk memahami bagaimana cara membatasi drawdown agar modal tetap terjaga dan peluang untuk meraih keuntungan tetap terbuka. Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang bisa digunakan untuk mengelola drawdown dengan lebih efektif.

1. Menentukan Batas Maksimal Drawdown

Langkah pertama dalam mengelola drawdown adalah menetapkan batas maksimal yang dapat ditoleransi. Idealnya, seorang trader tidak boleh membiarkan drawdown melebihi 20% dari total modal yang dimiliki. Jika Anda mengalami penurunan modal sebesar 50%, maka untuk kembali ke titik awal, Anda harus memperoleh keuntungan sebesar 100%, yang tentu saja jauh lebih sulit.

Untuk menetapkan batas ini, tentukan seberapa besar risiko yang bersedia Anda tanggung dalam setiap transaksi dan secara keseluruhan dalam akun trading Anda. Dengan cara ini, Anda bisa menghindari kerugian besar yang bisa menguras modal dalam waktu singkat.

2. Menggunakan Risk Management yang Ketat

Risk management adalah kunci utama dalam membatasi drawdown. Beberapa langkah penting dalam manajemen risiko yang harus diterapkan meliputi:

  • Menentukan risiko per transaksi: Batasi risiko maksimal pada setiap trade, misalnya 1-2% dari total modal.
  • Gunakan stop-loss dengan disiplin: Jangan pernah membuka posisi tanpa menetapkan stop-loss agar bisa keluar dari pasar saat harga bergerak melawan prediksi Anda.
  • Gunakan position sizing yang sesuai: Sesuaikan ukuran lot yang digunakan dengan modal yang dimiliki agar tidak terlalu besar dan berisiko tinggi.

3. Diversifikasi Strategi Trading

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh trader adalah bergantung pada satu strategi trading saja. Padahal, tidak ada strategi yang bisa 100% memberikan keuntungan sepanjang waktu. Oleh karena itu, diversifikasi strategi sangat penting untuk mengurangi risiko drawdown.

Misalnya, Anda bisa mengombinasikan strategi trend following dengan strategi mean reversion atau menggunakan berbagai indikator teknikal yang berbeda untuk memperkuat keputusan trading. Dengan cara ini, jika satu strategi mengalami kerugian, strategi lainnya bisa membantu menyeimbangkan portofolio trading Anda.

4. Mengontrol Emosi Saat Trading

Psikologi trading memainkan peran besar dalam mengelola drawdown. Banyak trader yang mengalami drawdown besar karena tidak bisa mengontrol emosi mereka, terutama ketika mengalami kerugian. Beberapa tips untuk mengontrol emosi saat trading meliputi:

  • Tetap berpegang pada rencana trading dan jangan mengambil keputusan berdasarkan emosi.
  • Jangan overtrading hanya karena ingin segera menutup kerugian.
  • Beristirahat sejenak jika mengalami drawdown besar untuk menghindari keputusan impulsif yang bisa memperburuk keadaan.

5. Melakukan Evaluasi Secara Berkala

Setiap trader harus secara rutin mengevaluasi performa trading mereka untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan efektif dalam mengelola drawdown. Beberapa hal yang bisa dievaluasi meliputi:

  • Seberapa besar drawdown yang dialami dalam satu bulan terakhir?
  • Apakah ada pola kesalahan yang terus berulang?
  • Bagaimana cara memperbaiki strategi agar lebih stabil?

Dengan melakukan evaluasi secara berkala, Anda bisa mengidentifikasi kelemahan dalam sistem trading Anda dan melakukan perbaikan sebelum drawdown menjadi terlalu besar.

6. Menggunakan Leverage dengan Bijak

Leverage memang bisa membantu meningkatkan potensi keuntungan, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak, bisa menjadi penyebab utama drawdown yang besar. Trader yang menggunakan leverage terlalu tinggi berisiko mengalami margin call lebih cepat jika pasar bergerak tidak sesuai prediksi mereka.

Sebaiknya, gunakan leverage yang sesuai dengan modal yang dimiliki dan pastikan bahwa Anda tetap memiliki cadangan modal yang cukup untuk menghadapi volatilitas pasar.

7. Menerapkan Teknik Hedging

Hedging adalah strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko drawdown dengan cara membuka posisi berlawanan dalam aset yang sama atau aset yang berkorelasi. Teknik ini bisa membantu mengurangi kerugian jika pasar bergerak berlawanan dengan prediksi awal Anda.

Namun, penggunaan hedging memerlukan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang pasar, sehingga tidak disarankan bagi trader pemula.

8. Menyesuaikan Ekspektasi dengan Realitas Pasar

Banyak trader mengalami drawdown besar karena memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang profitabilitas trading. Mereka sering kali mengambil risiko besar dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat, tetapi justru mengalami kerugian yang besar.

Untuk menghindari hal ini, pastikan bahwa Anda memiliki ekspektasi yang realistis tentang keuntungan yang bisa diperoleh dan tetap konsisten dengan strategi yang telah teruji.


Trading adalah dunia yang penuh tantangan, tetapi dengan manajemen risiko yang tepat, Anda bisa menghindari drawdown besar dan menjaga modal tetap aman. Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang bagaimana cara mengelola risiko dalam trading, bergabunglah dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Kami menawarkan bimbingan langsung dari para mentor berpengalaman yang siap membantu Anda menjadi trader yang lebih disiplin dan profesional.

Jangan biarkan kesalahan dalam manajemen risiko menghambat perjalanan trading Anda. Dapatkan ilmu dan strategi trading terbaik bersama Didimax, broker forex terpercaya di Indonesia. Segera daftar dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih percaya diri!