Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Membuat Sistem Trading Forex Berdasarkan Price Action

Cara Membuat Sistem Trading Forex Berdasarkan Price Action

by Rizka

Cara Membuat Sistem Trading Forex Berdasarkan Price Action

Dalam dunia trading forex, banyak pendekatan analisis yang bisa digunakan oleh para trader untuk mengambil keputusan, mulai dari analisis teknikal berbasis indikator hingga pendekatan fundamental. Namun, salah satu metode yang paling banyak digemari oleh trader profesional adalah Price Action. Metode ini mengandalkan pergerakan harga murni tanpa terlalu bergantung pada indikator. Dengan kata lain, trader membaca "cerita" yang disampaikan oleh candlestick di chart. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara membuat sistem trading forex berdasarkan price action secara sistematis dan praktis.


Apa Itu Price Action?

Price Action adalah metode analisis teknikal yang mengandalkan pergerakan harga itu sendiri sebagai dasar pengambilan keputusan. Alih-alih menggunakan indikator-indikator seperti Moving Average, RSI, atau MACD, trader yang menggunakan price action lebih fokus pada candle pattern, struktur pasar, area support & resistance, serta psikologi pasar yang tergambar dalam pergerakan harga.

Keunggulan price action adalah kesederhanaannya. Trader bisa langsung merespons kondisi pasar tanpa lagging (keterlambatan sinyal) seperti pada indikator teknikal lainnya. Dengan memahami price action, trader juga akan lebih peka terhadap perubahan momentum pasar dan bisa mengambil keputusan lebih cepat.


Langkah-Langkah Membuat Sistem Trading Berdasarkan Price Action

Membuat sistem trading berbasis price action memerlukan proses yang terstruktur agar menghasilkan metode yang konsisten dan dapat diandalkan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan:


1. Tentukan Time Frame Utama

Langkah pertama adalah memilih time frame yang akan menjadi fokus utama dalam sistem trading Anda. Time frame ini akan menentukan gaya trading Anda:

  • Scalping: M1 - M5

  • Day Trading: M15 - H1

  • Swing Trading: H4 - Daily

  • Position Trading: Daily - Weekly

Untuk pemula, sangat disarankan menggunakan H1 atau H4, karena cukup stabil dan tidak terlalu cepat seperti scalping. Time frame ini juga memberikan sinyal yang cukup jelas berdasarkan price action.


2. Identifikasi Struktur Pasar (Market Structure)

Sebelum membuka posisi, penting untuk memahami struktur pasar: apakah harga sedang uptrend, downtrend, atau sideways. Dalam price action, struktur pasar bisa dilihat dari:

  • Higher High – Higher Low untuk uptrend

  • Lower High – Lower Low untuk downtrend

  • Harga bergerak dalam range sempit untuk sideways

Menentukan struktur pasar sangat penting karena strategi entry yang digunakan akan disesuaikan dengan kondisi pasar tersebut.


3. Tentukan Area Support dan Resistance

Support dan resistance adalah area penting di mana harga sering bereaksi. Dalam sistem trading berbasis price action, area ini menjadi titik fokus utama dalam mencari sinyal entry.

  • Support: area harga di mana tekanan beli lebih kuat dari tekanan jual

  • Resistance: area harga di mana tekanan jual lebih kuat dari tekanan beli

Cara menentukan area support dan resistance bisa dilakukan dengan mengamati level-level harga sebelumnya yang sering menjadi titik balik pergerakan harga.


4. Pelajari dan Gunakan Pola Candlestick Price Action

Sinyal entry dalam sistem price action berasal dari pola candlestick yang muncul di area support/resistance atau setelah terbentuk struktur pasar tertentu. Beberapa pola candlestick yang umum digunakan:

  • Pin Bar: candle dengan ekor panjang yang menunjukkan penolakan harga

  • Engulfing: candle besar yang menelan candle sebelumnya sebagai tanda pembalikan arah

  • Inside Bar: candle yang berada di dalam candle sebelumnya, sering menandakan potensi breakout

  • Doji: candle dengan body kecil yang menunjukkan keraguan pasar

Setiap pola candlestick memiliki konteks tertentu. Pola yang sama bisa memiliki makna berbeda tergantung lokasi kemunculannya (misalnya di support atau resistance).


5. Tentukan Entry, Stop Loss, dan Take Profit

Dalam membuat sistem trading, Anda harus menentukan secara spesifik kapan harus masuk (entry), di mana menempatkan stop loss, dan kapan keluar dari pasar (take profit). Misalnya:

  • Entry: setelah muncul pin bar di area support dalam kondisi uptrend

  • Stop Loss: di bawah ekor pin bar untuk posisi buy

  • Take Profit: bisa menggunakan rasio risk-reward 1:2 atau target di resistance terdekat

Konsistensi dalam menempatkan stop loss dan take profit akan membuat sistem lebih stabil dan menghindarkan Anda dari overtrading.


6. Gunakan Konfirmasi Multi Time Frame

Meskipun Anda menggunakan satu time frame utama, sangat disarankan untuk melihat konfirmasi di time frame yang lebih tinggi. Misalnya, jika Anda entry di H1, maka periksa arah tren di H4 atau Daily. Jika arah tren besar mendukung arah entry Anda, peluang suksesnya akan lebih tinggi.


7. Uji Sistem Anda (Backtest dan Forward Test)

Sebelum menggunakan sistem ini secara live, lakukan backtest terlebih dahulu pada data historis. Amati apakah sistem Anda bisa menghasilkan winrate yang baik dan drawdown yang bisa ditoleransi.

Setelah itu, lakukan forward test di akun demo untuk melihat bagaimana sistem bekerja dalam kondisi pasar yang sebenarnya. Catat semua hasilnya dalam jurnal trading Anda.


8. Disiplin dan Konsistensi

Sistem trading yang paling hebat sekalipun tidak akan berguna jika trader tidak disiplin menjalankannya. Oleh karena itu, setelah sistem dibuat, tugas utama Anda adalah menjalankan aturan-aturan sistem tersebut secara konsisten.


Contoh Sistem Trading Price Action Sederhana

Berikut adalah contoh sistem trading berbasis price action:

  • Time Frame: H1

  • Market Structure: mencari tren uptrend

  • Area Entry: support terdekat

  • Sinyal Entry: pin bar bullish di support

  • Stop Loss: 10-15 pips di bawah ekor pin bar

  • Take Profit: resistance terdekat atau risk-reward 1:2

  • Konfirmasi: arah tren di H4 juga harus uptrend

Sistem ini bisa dimodifikasi sesuai dengan gaya dan preferensi masing-masing trader.


Menguasai price action tidak bisa dilakukan dalam semalam, namun jika dipelajari dengan serius dan dijadikan dasar sistem trading yang disiplin, metode ini terbukti ampuh menghasilkan profit konsisten. Dibandingkan metode yang terlalu bergantung pada indikator, price action memberikan gambaran yang lebih "bersih" dan real-time mengenai apa yang sedang terjadi di pasar.

Jika Anda serius ingin memahami price action dan membangun sistem trading yang kuat, Anda tidak perlu belajar sendirian. Program edukasi trading di www.didimax.co.id siap membimbing Anda secara langsung bersama mentor profesional yang telah berpengalaman di pasar forex. Anda akan mendapatkan pembelajaran mulai dari dasar hingga strategi lanjutan berbasis price action yang telah terbukti efektif.

Bergabunglah sekarang dan temukan lingkungan komunitas trader terbesar di Indonesia yang akan membantu Anda berkembang lebih cepat. Jangan lewatkan kesempatan untuk mempelajari sistem trading yang solid dan menghasilkan profit konsisten bersama Didimax.