Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Mempertahankan Margin Level Agar Akun Tidak Habis

Cara Mempertahankan Margin Level Agar Akun Tidak Habis

by Rizka

Cara Mempertahankan Margin Level Agar Akun Tidak Habis

Dalam dunia trading forex, mempertahankan margin level merupakan hal yang sangat krusial agar akun trading tidak cepat terkuras atau bahkan mengalami margin call. Banyak trader, terutama pemula, yang terlalu fokus pada potensi keuntungan hingga lupa menjaga kesehatan akun mereka. Padahal, margin level adalah salah satu indikator paling vital dalam manajemen risiko yang sehat. Jika margin level turun terlalu rendah, broker akan secara otomatis menutup posisi trading untuk melindungi modal yang tersisa—itulah yang disebut margin call.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu margin level, bagaimana cara kerjanya, dan yang paling penting: strategi jitu untuk menjaga margin level tetap sehat agar akun trading Anda bertahan dalam jangka panjang.


Apa Itu Margin Level?

Margin level adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak margin bebas (free margin) yang tersisa dibandingkan dengan margin yang digunakan (used margin). Biasanya, margin level ditampilkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut:

Margin Level (%) = (Equity / Used Margin) x 100

Misalnya, jika Anda memiliki equity sebesar $1.000 dan used margin sebesar $200, maka margin level Anda adalah:

(1000 / 200) x 100 = 500%

Semakin tinggi margin level, semakin aman akun Anda dari risiko margin call. Broker biasanya akan memberikan peringatan atau mengambil tindakan ketika margin level turun ke angka tertentu, misalnya 100% atau bahkan 50%.


Kenapa Margin Level Sangat Penting?

Margin level adalah indikator kesehatan akun. Jika margin level turun di bawah ambang batas tertentu (yang ditentukan oleh broker), maka Anda tidak bisa membuka posisi baru, atau bahkan akan terkena stop out, yaitu proses otomatis dari broker untuk menutup posisi Anda guna mencegah kerugian lebih lanjut.

Beberapa alasan penting mengapa margin level perlu dijaga:

  • Menghindari margin call

  • Mampu menahan floating loss dalam jangka pendek

  • Memungkinkan membuka posisi tambahan jika diperlukan

  • Menunjukkan kemampuan Anda dalam mengelola risiko


Faktor-Faktor yang Menyebabkan Margin Level Turun

Untuk bisa menjaga margin level, kita harus tahu dulu apa saja yang bisa menyebabkannya menurun drastis. Berikut adalah beberapa faktor penyebab umum:

  1. Lot terlalu besar
    Membuka posisi dengan ukuran lot yang terlalu besar akan mengonsumsi margin dalam jumlah besar.

  2. Floating loss yang terlalu besar
    Ketika posisi Anda mengalami kerugian yang belum direalisasi (floating loss), equity Anda akan menurun, sehingga margin level juga turun.

  3. Leverage yang terlalu tinggi tanpa kontrol risiko
    Leverage memang memberi kekuatan lebih besar, tapi jika tidak diimbangi dengan manajemen risiko yang baik, akun Anda bisa cepat tergerus.

  4. Tidak menggunakan stop loss
    Posisi yang dibiarkan tanpa batasan kerugian akan sangat berisiko, terutama saat pasar bergerak tidak sesuai prediksi.


Strategi Menjaga Margin Level Tetap Sehat

Berikut adalah strategi praktis dan efektif yang dapat Anda terapkan untuk menjaga margin level tetap aman:

1. Gunakan Leverage dengan Bijak

Jangan tergoda untuk menggunakan leverage besar hanya demi potensi profit besar. Leverage ideal yang direkomendasikan bagi pemula adalah antara 1:50 hingga 1:100. Lebih dari itu hanya cocok untuk trader yang sudah benar-benar memahami risiko.

2. Atur Ukuran Lot Sesuai Modal

Gunakan lot yang sesuai dengan modal Anda. Aturan praktis yang banyak digunakan adalah risiko maksimal 1-2% per posisi. Jika Anda memiliki modal $1.000, maka risiko maksimal per posisi hanya $10-$20.

3. Selalu Gunakan Stop Loss

Stop loss adalah alat pelindung modal paling efektif. Dengan stop loss, Anda bisa membatasi kerugian dan menjaga equity tetap sehat sehingga margin level tidak ikut jatuh drastis.

4. Hindari Overtrading

Overtrading—membuka terlalu banyak posisi dalam waktu bersamaan—akan menguras margin dan memperbesar risiko kerugian. Fokuslah pada kualitas posisi, bukan kuantitas.

5. Pantau Margin Level Secara Berkala

Jangan menunggu sampai ada notifikasi dari broker. Jadikan kebiasaan untuk memantau margin level sebelum dan sesudah membuka posisi, serta saat pasar sedang volatile.

6. Kunci Posisi Menggunakan Teknik Hedging

Jika Anda tidak ingin menutup posisi yang sedang mengalami floating loss, salah satu cara menjaga margin level adalah dengan membuka posisi hedging. Teknik ini membantu menahan equity agar tidak terus turun, meskipun harus dipahami risikonya.

7. Jangan Biarkan Floating Loss Terus Membesar

Jika posisi Anda mengalami floating loss dan tidak ada tanda-tanda pembalikan arah, lebih baik cut loss daripada menunggu hingga margin level terlalu rendah dan akun terkena margin call.

8. Tambahkan Deposit Bila Diperlukan

Dalam kondisi darurat, Anda bisa menyelamatkan margin level dengan menambahkan modal ke akun. Namun, ini harus dibarengi dengan evaluasi strategi agar tidak mengulang kesalahan yang sama.


Studi Kasus: Margin Level Dalam Situasi Nyata

Misalkan seorang trader bernama Andi memiliki akun dengan modal $1.000 dan membuka posisi dengan lot terlalu besar hingga used margin mencapai $800. Ketika pasar bergerak melawan arah dan floating loss menyentuh $500, maka equity Andi hanya tersisa $500.

Dengan perhitungan margin level:

(500 / 800) x 100 = 62.5%

Jika broker memiliki batas margin call di 70%, maka akun Andi sudah sangat dekat dengan margin call dan bisa terkena stop out kapan saja.


Kesimpulan

Margin level adalah indikator penting yang mencerminkan kemampuan akun Anda untuk bertahan dalam kondisi pasar yang tidak menentu. Menjaga margin level tetap tinggi artinya menjaga keberlangsungan akun dan menghindari kerugian besar yang tidak perlu. Dengan menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat seperti mengatur ukuran lot, menggunakan stop loss, menghindari overtrading, serta memilih leverage secara bijak, Anda bisa melindungi akun dari risiko margin call dan stop out.

Jangan pernah menganggap remeh margin level—itu bukan sekadar angka, melainkan nyawa dari akun trading Anda.

Sudah siap jadi trader yang tidak mudah panik karena margin level menipis? Bergabunglah bersama komunitas trader berpengalaman di Didimax dan ikuti program edukasi trading gratis yang telah membantu ribuan trader Indonesia menjadi lebih disiplin dan konsisten. Di Didimax, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor profesional, dibekali analisa harian, sinyal trading akurat, serta pelatihan intensif untuk memahami seluk-beluk manajemen risiko, termasuk cara menjaga margin level secara tepat.

Jangan biarkan akun Anda habis hanya karena kesalahan dasar. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan jadilah bagian dari komunitas trading terbaik di Indonesia. Kesempatan sukses di dunia forex terbuka lebar, asalkan Anda belajar dari tempat dan mentor yang tepat!