Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menentukan Jarak Ideal Trailing Stop Loss Saat Trading

Cara Menentukan Jarak Ideal Trailing Stop Loss Saat Trading

by Rizka

Cara Menentukan Jarak Ideal Trailing Stop Loss Saat Trading

Dalam dunia trading forex, menjaga profit yang sudah didapat adalah seni tersendiri yang harus dipahami setiap trader. Salah satu alat penting yang bisa membantu menjaga profit sekaligus memberi ruang bagi pergerakan harga adalah trailing stop loss. Namun, sekadar mengaktifkan trailing stop saja tidak cukup. Tantangan sesungguhnya ada pada bagaimana menentukan jarak ideal agar strategi trailing stop benar-benar bekerja secara optimal. Jarak yang terlalu sempit bisa membuat posisi Anda terlalu cepat tersentuh oleh koreksi kecil, sementara jarak yang terlalu jauh bisa mengorbankan profit yang sudah aman.

Memahami cara menentukan jarak ideal trailing stop sangat penting, terutama bagi trader yang ingin trading dengan lebih disiplin dan terstruktur. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai pendekatan, indikator, dan faktor penting yang harus diperhatikan untuk menentukan jarak trailing stop loss yang tepat.


Mengapa Penentuan Jarak Trailing Stop Loss Sangat Penting?

Trailing stop loss bekerja dengan mengikuti pergerakan harga secara dinamis. Ketika harga bergerak sesuai arah posisi Anda, stop loss akan ikut bergerak mengikuti jarak yang telah Anda tentukan. Namun ketika harga berbalik, stop loss berhenti ikut bergerak dan akan menutup posisi jika harga menyentuh level tersebut.

Oleh karena itu, menentukan jarak trailing stop bukan hanya sekadar angka. Jarak tersebut harus disesuaikan dengan:

  • Volatilitas market

  • Gaya trading (scalping, day trading, swing)

  • Instrumen yang ditradingkan

  • Strategi entry

  • Timeframe analisis

Trader profesional tidak pernah menggunakan satu angka tetap untuk semua kondisi, melainkan menyesuaikannya berdasarkan keadaan pasar yang berubah-ubah.


1. Gunakan Volatilitas sebagai Patokan Utama

Salah satu metode paling efektif dan digunakan banyak trader profesional adalah memanfaatkan volatilitas.

Volatilitas yang tinggi menunjukkan bahwa market sedang bergerak liar dan lebar. Jika Anda memasang trailing stop yang terlalu ketat di kondisi seperti ini, hampir pasti stop loss akan tersentuh meskipun arah trend masih benar.

Cara Mengukur Volatilitas: Gunakan ATR (Average True Range)

ATR adalah indikator yang sangat cocok untuk mengukur volatilitas.

  • Jika ATR tinggi → trailing stop harus lebih lebar.

  • Jika ATR rendah → trailing stop boleh lebih sempit.

Contoh penerapan:

  • ATR di timeframe H1 menunjukkan nilai 25 pips.

  • Anda dapat memasang trailing stop antara 1–2 kali nilai ATR, yaitu 25–50 pips.

Formula yang sering dipakai trader profesional:

📌 Trailing Stop = ATR × (1,5 hingga 2,5)

Semakin besar faktor pengali, semakin longgar trailing stop, dan semakin rendah kemungkinan tersentuh oleh retracement kecil.


2. Sesuaikan dengan Timeframe Trading

Timeframe memengaruhi karakter harga.

  • Scalper → trailing stop ketat (5–10 pips)

  • Day trader → trailing stop sedang (15–40 pips)

  • Swing trader → trailing stop lebar (50–150 pips)

Jangan menggunakan trailing stop untuk scalping di timeframe kecil namun menggunakan jarak trailing stop seperti swing trader. Ketidaksesuaian ini akan mengacaukan struktur trading Anda.


3. Sesuaikan dengan Struktur Market

Trailing stop loss idealnya mengikuti higher low pada uptrend atau lower high pada downtrend.

Jika Anda melihat struktur naik terbentuk dengan rapi, maka trailing stop bisa ditempatkan di bawah higher low terbaru.

Kelebihan metode ini:

  • Stop loss lebih logis

  • Mengikuti dinamika market

  • Tidak mudah tersentuh oleh noise

Kekurangannya:

  • Pergerakan trailing stop lebih lambat

  • Profit besar baru bisa diamankan setelah struktur trend benar-benar terbentuk dengan kuat

Metode ini cocok untuk trader price action dan swing trader.


4. Gunakan Support dan Resistance Dinamis (Moving Average)

Moving average seperti MA20, MA50, atau MA100 sering dijadikan referensi trailing stop karena sifatnya yang dinamis.

Contoh penerapan:

  • Uptrend kuat → gunakan MA20 sebagai acuan trailing stop

  • Trend sedang → gunakan MA50

  • Trend jangka panjang → gunakan MA100

Trailing stop dapat dipasang beberapa pips di bawah MA tersebut untuk menjaga jarak aman.

Keunggulan metode ini:

  • Membantu mengikuti trend dengan natural

  • Tidak terlalu ketat

  • Cocok untuk trend-follower


5. Tentukan Jarak Trailing Stop Berdasarkan Target Profit

Beberapa trader menentukan trailing stop berdasarkan risk-to-reward ratio (RR).

Misalnya:

  • Anda mengincar RR 1:3.

  • Jika stop loss awal Anda 30 pips, target profit = 90 pips.

  • Anda bisa mengaktifkan trailing stop setelah profit mencapai 40–50 pips.

  • Jarak trailing stop dapat ditetapkan setengah dari target profit, misalnya 45 pips dari harga tertinggi.

Metode ini membuat trailing stop bekerja hanya setelah profit cukup matang.


6. Hindari Jarak Trailing Stop yang Terlalu Kecil

Trader pemula sering memasang trailing stop terlalu sempit, misalnya 5 atau 10 pips di pair yang bergerak volatil seperti XAU/USD. Ini hampir pasti tidak efektif karena price fluctuation normal saja bisa mencapai puluhan pips.

Trailing stop yang terlalu kecil akan:

  • Lebih sering kena “geser”

  • Menghasilkan banyak stop-out yang tidak perlu

  • Membuat Anda kehilangan potensi profit besar

Selalu sesuaikan trailing stop dengan karakter pair.

Contoh pair volatil:

  • XAU/USD

  • GBP/JPY

  • GBP/AUD

  • USD/JPY dengan spread tinggi

Pair seperti EUR/USD atau AUD/USD biasanya lebih stabil sehingga trailing stop dapat lebih kecil.


7. Atur Trailing Stop Secara Manual Jika Perlu

Tidak semuanya harus otomatis.

Trailing stop manual memungkinkan Anda:

  • Menilai momentum harga

  • Mengamati candlestick reversal

  • Menunggu breakout atau koreksi sehat

  • Menyesuaikan trailing stop dengan market structure

Ini cocok untuk trader price action dan trader berpengalaman.


8. Gunakan Level Psikologis Harga

Level psikologis seperti angka bulat (00, 50, 100) sering menjadi area harga bounce.

Anda bisa memasang trailing stop sedikit di bawah atau atas angka tersebut, tergantung posisi Anda. Ini membantu mencegah stop loss tersentuh oleh fluktuasi kecil.

Contoh:

  • Harga naik ke 1.08500

  • Trailing stop bisa ditempatkan 10–15 pips di bawah level itu


9. Perhatikan Momentum Saat Menggeser Trailing Stop

Trailing stop tidak harus digeser setiap kali harga naik atau turun sedikit.

Biarkan harga membentuk:

  • Higher high baru

  • Higher low yang jelas

  • Breakout yang valid

Barulah trailing stop digeser ke area aman. Hal ini membuat posisi tidak terlalu sensitif terhadap retracement kecil.


10. Uji Coba dengan Backtest dan Forward Test

Strategi trailing stop yang ideal untuk trader lain belum tentu cocok untuk Anda.

Lakukan:

  • Backtest minimal 50–100 trade

  • Forward test dengan akun demo

  • Catat semua jarak trailing stop

  • Evaluasi kapan trailing stop bekerja optimal dan kapan tidak

Dari sini Anda bisa menemukan jarak ideal yang sesuai gaya trading Anda sendiri.


Kesimpulan

Menentukan jarak trailing stop loss yang ideal tidak bisa dilakukan dengan angka yang sama untuk semua kondisi. Trader harus mempertimbangkan volatilitas, timeframe, struktur market, target profit, hingga momentum pergerakan harga. Dengan pendekatan yang tepat, trailing stop loss bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mengamankan profit sekaligus memberi ruang bagi harga untuk bergerak sesuai trend.

Menguasai trailing stop artinya Anda semakin dekat dengan trading yang disiplin, lebih tenang, dan tidak emosional. Ketika trailing stop digunakan dengan tepat, Anda akan melihat perbedaan signifikan dalam kualitas trading dan pertumbuhan akun.


Ketika Anda ingin mendalami strategi trailing stop dan berbagai teknik trading lainnya, ada kesempatan bagus untuk belajar bersama mentor profesional yang sudah berpengalaman menghadapi market bertahun-tahun. Di Didimax, Anda bisa mengikuti program edukasi yang dirancang untuk membantu trader dari berbagai level—mulai dari pemula sampai lanjutan—agar memahami analisis market, teknik entry, money management, hingga psikologi trading secara menyeluruh.

Jika Anda ingin berkembang sebagai trader dan mendapatkan bimbingan langsung, Anda bisa bergabung melalui www.didimax.co.id. Program edukasi ini tidak hanya membantu Anda memahami teori, tetapi juga mempraktikkan strategi yang benar di market real dengan pendampingan yang terstruktur dan komunitas yang aktif setiap hari.