Cara Menggunakan Fitur Pending Order di Akun Demo
Dalam dunia trading, kemampuan untuk mengatur posisi secara presisi adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai setiap trader. Salah satu fitur yang sangat membantu dalam hal ini adalah pending order. Dengan pending order, Anda tidak perlu selalu menatap chart atau menunggu momen tertentu untuk melakukan entry. Sistem akan membuka posisi secara otomatis ketika harga menyentuh level yang sudah Anda tentukan. Bagi trader pemula, menggunakan pending order di akun demo merupakan langkah awal yang sangat efektif untuk memahami dinamika market dan melatih kesabaran dalam eksekusi. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara menggunakan pending order, jenis-jenisnya, hingga strategi latihan yang bisa Anda terapkan di akun demo.
Apa Itu Pending Order?
Pending order adalah perintah yang diberikan kepada platform trading untuk membuka posisi buy atau sell di harga tertentu yang belum tersentuh saat ini. Berbeda dengan market order yang langsung dieksekusi pada harga berjalan, pending order hanya akan aktif jika harga mencapai level yang sudah ditentukan sebelumnya.
Fitur ini digunakan oleh trader untuk berbagai tujuan, mulai dari mengikuti arah trend, menunggu breakout, atau mengambil posisi saat harga melakukan pullback. Dalam latihan menggunakan akun demo, memahami pending order akan membangun pola pikir disiplin dan terstruktur sebelum masuk ke akun real.
Jenis-Jenis Pending Order
Setiap platform trading—baik MetaTrader atau yang lainnya—biasanya menyediakan empat jenis pending order utama:
1. Buy Limit
Digunakan untuk membuka posisi buy pada harga yang lebih rendah dari harga saat ini. Buy Limit cocok jika Anda yakin harga akan turun terlebih dahulu sebelum naik kembali.
Contoh: Harga sekarang 1.2000, Anda ingin buy di 1.1950. Anda pasang Buy Limit di 1.1950.
2. Sell Limit
Digunakan untuk membuka posisi sell pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini. Sell Limit digunakan jika Anda memperkirakan harga akan naik dulu sebelum akhirnya turun.
Contoh: Harga sekarang 1.2000, Anda ingin sell di 1.2050. Anda pasang Sell Limit di 1.2050.
3. Buy Stop
Digunakan untuk membuka posisi buy pada harga yang lebih tinggi dari harga sekarang. Buy Stop cocok dalam kondisi breakout naik.
Contoh: Harga sekarang 1.2000, Anda prediksi breakout di atas 1.2030. Anda pasang Buy Stop di 1.2030.
4. Sell Stop
Digunakan untuk membuka posisi sell pada harga lebih rendah dari harga saat ini. Sell Stop digunakan untuk menangkap breakout turun.
Contoh: Harga sekarang 1.2000, Anda yakin jika turun ke 1.1970 harga akan terus turun. Anda pasang Sell Stop di 1.1970.
Memahami perbedaan keempat jenis pending order ini sangat penting agar Anda tidak salah dalam menempatkan order.
Langkah-Langkah Menggunakan Pending Order di Akun Demo
Berikut adalah langkah umum menggunakan pending order, khususnya di platform MetaTrader sebagai contoh:
1. Buka Chart dan Tentukan Arah Analisa
Sebelum memasang pending order, lakukan analisa terlebih dahulu. Tentukan level-level yang potensial seperti support, resistance, atau zona breakout. Semakin jelas levelnya, semakin efektif pending order akan bekerja.
2. Klik New Order
Pada platform, klik tombol “New Order”. Akan muncul jendela order baru.
3. Ubah Tipe Order Menjadi Pending Order
Secara default biasanya terpilih “Instant Execution” atau “Market Execution”. Ubah menjadi “Pending Order”.
4. Pilih Jenis Pending Order
Pilih apakah Anda ingin menggunakan Buy Limit, Sell Limit, Buy Stop, atau Sell Stop sesuai rencana trading Anda.
5. Masukkan Harga Entry
Tentukan harga yang ingin Anda jadikan trigger untuk membuka posisi. Pastikan harga tersebut sudah sesuai dengan perhitungan Anda.
6. Atur Stop Loss dan Take Profit
Ini adalah bagian yang tidak boleh diabaikan. Pastikan Anda memasang Stop Loss untuk mengantisipasi pergerakan berlawanan serta Take Profit untuk menentukan target keuntungan.
7. Konfirmasi Order
Klik “Place”. Pending order Anda akan aktif dan menunggu harga menyentuh level yang Anda tentukan.
8. Pantau Perkembangannya
Meskipun pending order bekerja otomatis, tetap penting untuk memantau perkembangan market agar Anda bisa menarik kembali order jika kondisi market berubah drastis.
Manfaat Melatih Pending Order di Akun Demo
Melatih penggunaan pending order memberikan banyak nilai tambah bagi seorang trader. Beberapa di antaranya adalah:
1. Melatih Kesabaran
Pending order membantu Anda tidak terlalu emosional. Anda akan menempatkan entry berdasarkan analisa, bukan emosi.
2. Mengembangkan Disiplin Trading
Trader pemula sering melakukan entry impulsif. Dengan pending order, Anda hanya akan masuk market ketika syarat yang Anda tentukan terpenuhi.
3. Menghindari Overtrading
Karena tidak setiap saat melakukan entry, Anda akan terhindar dari kebiasaan membuka posisi terlalu banyak.
4. Memahami Price Action Lebih Dalam
Dalam menentukan level pending order, Anda akan belajar membaca candlestick, struktur trend, hingga pergerakan harga di area penting.
5. Mempersiapkan Diri untuk Trading Real
Skill dalam menggunakan pending order di akun demo akan membuat Anda lebih percaya diri ketika beralih ke akun real.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Pending Order
Walau terlihat sederhana, trader pemula sering melakukan kesalahan berikut:
1. Salah Menempatkan Jenis Order
Kadang trader ingin menunggu breakout tapi malah memasang Limit Order, bukan Stop Order. Akibatnya order tidak aktif.
2. Menempatkan Harga yang Tidak Logis
Menempatkan pending order terlalu dekat atau terlalu jauh dari harga berjalan membuat eksekusi tidak efektif.
3. Tidak Memasang Stop Loss
Walau latihan di akun demo, selalu biasakan memasang Stop Loss untuk melatih manajemen risiko.
4. Mengabaikan Berita Fundamental
Saat berita besar keluar, pending order bisa tereksekusi dengan slippage besar. Belajarlah memahami jadwal news.
5. Tidak Menguji Berbagai Skenario
Pending order mampu bekerja baik di banyak kondisi market. Cobalah berbagai strategi, bukan hanya satu.
Strategi Latihan Pending Order di Akun Demo
Berikut beberapa metode latihan yang bisa Anda coba:
1. Latihan Breakout dengan Buy Stop dan Sell Stop
Identifikasi area resistance kuat untuk Buy Stop dan support kuat untuk Sell Stop.
2. Latihan Buy Limit dan Sell Limit di Area Rejection
Tandai zona supply dan demand, lalu pasang Limit Order di area tersebut.
3. Membuat Rencana Harian
Tentukan tiga level penting setiap hari dan buat pending order berdasarkan level tersebut.
4. Review Hasil Latihan
Setelah market tutup, evaluasi pending order yang aktif maupun yang tidak aktif. Catat perbedaannya.
5. Konsistensi
Latihan di akun demo akan efektif jika dilakukan secara konsisten minimal 7–14 hari dengan jurnal trading.
Di dunia trading, pemahaman dan penggunaan pending order adalah salah satu keterampilan yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas keputusan Anda. Dengan melatihnya secara teratur di akun demo, Anda bukan hanya belajar teknisnya tetapi juga membangun kebiasaan disiplin dan terstruktur yang sangat diperlukan ketika beralih ke akun real.
Jika Anda ingin belajar lebih terarah, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Dengan pendampingan mentor berpengalaman, Anda dapat memahami berbagai strategi secara lebih mendalam dan mempraktikkannya langsung di akun demo maupun real.
Tak hanya itu, Didimax juga menyediakan fasilitas trading yang lengkap, webinar, serta komunitas aktif yang akan membantu Anda berkembang lebih cepat. Segera daftarkan diri Anda dan mulai perjalanan trading Anda dengan bimbingan terbaik!