Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menggunakan Pola Shooting Star dan Inverted Hammer

Cara Menggunakan Pola Shooting Star dan Inverted Hammer

by Iqbal

Cara Menggunakan Pola Shooting Star dan Inverted Hammer

Dalam dunia trading, candlestick chart menjadi salah satu alat analisis teknikal yang paling banyak digunakan oleh trader di seluruh dunia. Grafik candlestick tidak hanya memberikan gambaran pergerakan harga secara visual, tetapi juga menyajikan informasi psikologis yang ada di balik setiap pergerakan pasar. Dari sekian banyak pola candlestick yang ada, Shooting Star dan Inverted Hammer menjadi dua pola penting yang mampu memberikan sinyal potensi pembalikan arah harga. Dengan memahami kedua pola ini, seorang trader dapat meningkatkan ketajaman analisis dan mengambil keputusan trading yang lebih tepat.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu pola Shooting Star dan Inverted Hammer, bagaimana cara mengenalinya, serta strategi penggunaan dalam trading forex.


Apa Itu Pola Shooting Star?

Shooting Star adalah salah satu pola candlestick tunggal yang sering muncul di akhir sebuah uptrend. Pola ini memberikan sinyal bahwa tren naik mungkin akan segera berbalik arah menjadi tren turun. Shooting Star berbentuk seperti sebuah "bintang jatuh", di mana tubuh candlestick (body) relatif kecil dan berada di bagian bawah, sementara memiliki ekor (shadow) panjang di bagian atas.

Karakteristik utama pola Shooting Star adalah:

  1. Muncul setelah tren naik yang signifikan.

  2. Memiliki body kecil di bagian bawah candlestick.

  3. Upper shadow (ekor atas) minimal dua kali lebih panjang dari body.

  4. Hampir tidak memiliki lower shadow, atau sangat pendek.

Secara psikologis, pola ini menunjukkan bahwa meskipun harga sempat naik cukup tinggi, tekanan jual yang kuat berhasil menekan harga kembali mendekati harga pembukaan. Hal ini menandakan potensi melemahnya kekuatan buyer (pembeli) dan munculnya dominasi seller (penjual).


Apa Itu Pola Inverted Hammer?

Inverted Hammer secara bentuk hampir sama dengan Shooting Star, tetapi pola ini muncul setelah tren turun. Pola ini sering dianggap sebagai tanda awal potensi pembalikan dari tren bearish menjadi bullish.

Ciri-ciri utama Inverted Hammer adalah:

  1. Terjadi setelah downtrend yang cukup panjang.

  2. Body candlestick kecil dan berada di bagian bawah range harga.

  3. Upper shadow panjang, setidaknya dua kali lebih panjang dari body.

  4. Lower shadow hampir tidak ada atau sangat pendek.

Dari sisi psikologi pasar, Inverted Hammer menunjukkan bahwa meskipun seller masih mendominasi, buyer mulai mencoba mendorong harga ke atas. Walau harga belum bisa bertahan di level tertinggi, sinyal ini mengindikasikan adanya potensi perlawanan buyer yang dapat memicu pembalikan arah harga.


Perbedaan Utama Shooting Star dan Inverted Hammer

Sekilas, bentuk candlestick Shooting Star dan Inverted Hammer sangat mirip. Perbedaan utamanya terletak pada konteks kemunculannya:

  • Shooting Star muncul setelah uptrend → sinyal bearish reversal.

  • Inverted Hammer muncul setelah downtrend → sinyal bullish reversal.

Oleh karena itu, dalam analisis teknikal, trader tidak bisa hanya melihat bentuk candlestick saja, tetapi juga harus memperhatikan konteks tren sebelumnya untuk menafsirkan sinyal dengan benar.


Cara Menggunakan Pola Shooting Star dalam Trading

Untuk menggunakan pola Shooting Star sebagai sinyal trading, berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan:

  1. Identifikasi Tren
    Pastikan pola Shooting Star muncul setelah adanya tren naik yang jelas. Semakin kuat uptrend sebelumnya, semakin valid sinyal reversal yang dihasilkan.

  2. Konfirmasi dengan Candlestick Berikutnya
    Jangan terburu-buru masuk posisi hanya karena muncul Shooting Star. Tunggu candlestick berikutnya untuk memastikan bahwa harga benar-benar mulai bergerak turun. Candlestick bearish setelah Shooting Star memperkuat sinyal pembalikan.

  3. Gunakan Level Resistance
    Pola Shooting Star yang muncul di area resistance kunci biasanya lebih valid. Resistance berfungsi sebagai penghalang alami harga untuk naik lebih tinggi.

  4. Strategi Entry
    Trader biasanya masuk posisi sell setelah candlestick konfirmasi bearish muncul. Entry bisa dilakukan sedikit di bawah low candlestick Shooting Star.

  5. Penempatan Stop Loss
    Stop loss idealnya ditempatkan di atas ekor Shooting Star. Hal ini karena jika harga menembus level tersebut, maka sinyal reversal tidak lagi valid.

  6. Target Profit
    Target profit bisa menggunakan level support terdekat atau berdasarkan rasio risk-to-reward yang sehat (misalnya 1:2).


Cara Menggunakan Pola Inverted Hammer dalam Trading

Inverted Hammer juga memerlukan konfirmasi sebelum dianggap valid sebagai sinyal pembalikan. Berikut strategi penggunaannya:

  1. Identifikasi Tren Turun
    Pastikan pola Inverted Hammer muncul setelah downtrend yang cukup jelas.

  2. Konfirmasi Candlestick Berikutnya
    Jika candlestick berikutnya adalah bullish (ditutup lebih tinggi), maka peluang pembalikan semakin kuat.

  3. Level Support
    Pola Inverted Hammer yang terbentuk di area support penting cenderung lebih valid karena buyer mulai melakukan aksi beli besar-besaran di level tersebut.

  4. Strategi Entry
    Trader bisa masuk posisi buy setelah candlestick konfirmasi bullish terbentuk, dengan entry di atas high Inverted Hammer.

  5. Stop Loss
    Stop loss bisa ditempatkan di bawah low Inverted Hammer untuk meminimalkan risiko.

  6. Target Profit
    Target profit dapat diarahkan ke resistance terdekat atau dengan perhitungan rasio risk-to-reward yang baik.


Kombinasi dengan Indikator Teknikal Lain

Meskipun pola Shooting Star dan Inverted Hammer bisa berdiri sendiri sebagai sinyal candlestick, akan jauh lebih kuat jika dikombinasikan dengan indikator teknikal lain, seperti:

  • Moving Average → untuk melihat arah tren utama.

  • RSI (Relative Strength Index) → untuk mengukur overbought/oversold.

  • MACD (Moving Average Convergence Divergence) → untuk konfirmasi momentum.

  • Support dan Resistance → untuk validasi level kunci harga.

Dengan mengombinasikan candlestick pattern dengan indikator lain, trader dapat meminimalkan sinyal palsu (false signal) dan meningkatkan probabilitas keberhasilan trading.


Tips Menggunakan Shooting Star dan Inverted Hammer

  1. Jangan mengandalkan satu candlestick saja tanpa melihat tren sebelumnya.

  2. Selalu gunakan konfirmasi dari candlestick berikutnya.

  3. Terapkan manajemen risiko yang ketat, terutama dengan penempatan stop loss.

  4. Gunakan timeframe yang lebih tinggi (H4 atau Daily) untuk sinyal yang lebih valid.

  5. Jangan lupa untuk selalu menguji strategi terlebih dahulu di akun demo sebelum diterapkan di akun real.


Pola Shooting Star dan Inverted Hammer adalah dua alat analisis teknikal sederhana namun sangat berguna untuk mengenali potensi pembalikan arah harga. Dengan pemahaman mendalam mengenai bentuk, konteks, dan strategi penggunaannya, seorang trader bisa memanfaatkan pola ini untuk meningkatkan akurasi analisis dalam trading forex. Namun, selalu diingat bahwa tidak ada sinyal yang 100% akurat. Oleh karena itu, disiplin, kesabaran, dan manajemen risiko tetap menjadi kunci utama keberhasilan dalam trading.

Jika Anda ingin memperdalam pemahaman mengenai pola candlestick dan strategi trading lainnya, penting untuk belajar dari mentor yang berpengalaman. Dengan bimbingan yang tepat, Anda dapat memahami berbagai kondisi pasar dengan lebih baik dan menguasai strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda.

Untuk itu, Anda dapat mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax sebagai salah satu broker resmi di Indonesia menyediakan layanan edukasi lengkap, mulai dari kelas dasar hingga strategi trading tingkat lanjut. Dengan dukungan komunitas trader aktif dan mentor profesional, Anda bisa belajar langsung dari pengalaman nyata sehingga lebih siap menghadapi pasar forex yang dinamis