Cara Menghindari Fake Order Block yang Menyesatkan
Dalam dunia trading, terutama di pasar forex dan saham, istilah order block sudah tidak asing lagi bagi para trader yang menggunakan pendekatan price action dan smart money concept. Order block seringkali dijadikan sebagai acuan untuk membaca potensi pembalikan arah harga atau continuation. Namun, seiring dengan populernya konsep ini, muncul pula fenomena yang cukup meresahkan: fake order block atau order block palsu yang menyesatkan.
Fake order block adalah area yang tampak seperti zona institusi atau area akumulasi-distribusi, namun ternyata hanyalah jebakan pasar yang bisa menyebabkan kerugian besar jika trader tidak mampu membedakannya. Untuk itu, artikel ini akan membahas tuntas bagaimana cara menghindari fake order block, agar kamu tidak terjebak dalam false signal yang bisa menghancurkan akun trading kamu.
Apa Itu Order Block?

Sebelum membahas fake order block, kita perlu memahami dulu apa itu order block. Secara sederhana, order block adalah area terakhir sebelum terjadi pergerakan harga signifikan, yang biasanya dianggap sebagai tempat di mana institusi besar seperti bank sentral atau hedge fund melakukan akumulasi atau distribusi posisi. Order block sering terlihat dalam bentuk candle besar (imbalance) yang muncul setelah konsolidasi atau reversal.
Trader yang memahami order block biasanya mencari zona ini sebagai area potensial entry dengan harapan harga akan bereaksi kembali ke area tersebut sebelum melanjutkan pergerakan.
Ciri-ciri Order Block yang Valid
Sebelum kita menghindari yang palsu, kita harus tahu dulu bagaimana order block yang asli. Berikut beberapa ciri order block yang valid:
-
Terjadi setelah Konsolidasi atau Reversal
-
Didukung oleh Break of Structure (BoS)
-
Munculnya Imbalance
-
Reaksi Harga di Masa Depan
-
Volume Tinggi
Ciri-ciri Fake Order Block
Fake order block adalah zona yang terlihat seolah-olah valid, tapi sebenarnya tidak didukung oleh alasan logis atau konfirmasi teknikal yang kuat. Inilah beberapa ciri khas dari fake order block:
-
Tidak Ada Break of Structure
-
Tidak Ada Imbalance
-
Volume Rendah
-
Repainting atau Muncul di Tengah Tren
-
Sering Gagal saat Diuji Kembali
Kenapa Banyak Trader Terjebak?
Banyak trader, khususnya pemula, terjebak fake order block karena beberapa alasan:
-
Kurangnya Pemahaman Struktur Pasar
-
Hanya Mengandalkan Visual
-
Terlalu Bergantung pada Tools atau Indikator
-
Tidak Sabar Menunggu Konfirmasi
Strategi Menghindari Fake Order Block
Untuk menghindari jebakan fake order block, kamu perlu menerapkan beberapa strategi berikut:
1. Perhatikan Struktur Pasar (Market Structure)
Selalu awali analisa dengan membaca struktur pasar. Apakah harga sedang trending atau sideways? Apakah ada tanda-tanda reversal? Identifikasi high, low, higher high, lower low untuk memastikan posisi order block dalam konteks yang benar.
2. Tunggu Break of Structure
Jangan buru-buru menggambar order block jika belum ada tanda perubahan tren. Break of structure adalah konfirmasi utama bahwa ada kekuatan buyer atau seller yang mendominasi.
3. Cari Imbalance
Lihat apakah ada candle besar yang menunjukkan pergerakan harga cepat dan belum sepenuhnya tertutup oleh retracement. Ini menandakan area tersebut memiliki kekuatan.
4. Gunakan Multi Timeframe
Lakukan analisa dari timeframe besar ke kecil. Order block di timeframe besar (misalnya H4 atau D1) biasanya lebih valid dibandingkan di timeframe kecil.
5. Tambahkan Konfirmasi Tambahan
Gabungkan order block dengan alat bantu lain seperti RSI, divergence, atau candlestick pattern untuk memperkuat analisa kamu.
6. Uji Kekuatan Area
Lihat apakah harga pernah menguji kembali area tersebut di masa lalu dan bagaimana reaksinya. Jika harga memantul beberapa kali, berarti area tersebut memang kuat.
7. Jangan Terlalu Banyak Menggambar
Terlalu banyak menggambar zona order block bisa membingungkan dan membuat analisa bias. Fokuslah pada zona yang paling jelas dan valid berdasarkan kriteria yang sudah disebutkan.
8. Backtest Strategi
Sebelum menggunakan strategi order block secara live, lakukan backtest di data historis untuk melihat seberapa akurat metode yang kamu gunakan. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan konsistensi.
Kesimpulan
Fake order block adalah salah satu jebakan paling umum yang bisa menyesatkan trader dan menyebabkan kerugian besar. Untuk menghindarinya, kamu harus memahami dengan baik konsep order block yang valid, membaca struktur pasar dengan cermat, dan menunggu konfirmasi seperti break of structure serta imbalance. Jangan terlalu cepat mengambil posisi hanya karena melihat zona yang “mirip” order block tanpa didukung analisa yang matang.
Kemampuan membaca order block yang valid bisa menjadi senjata andalan bagi trader profesional. Tapi jika digunakan tanpa pemahaman yang benar, justru bisa menjadi boomerang. Oleh karena itu, teruslah belajar, disiplin, dan jangan buru-buru entry hanya karena FOMO.
Kalau kamu ingin mendalami lebih dalam tentang konsep order block, price action, hingga strategi smart money concept dari dasar sampai mahir, yuk ikut program edukasi trading forex gratis dari Didimax! Didimax merupakan broker lokal terpercaya yang sudah berizin BAPPEBTI, dan menyediakan bimbingan langsung dari para mentor berpengalaman.
Kunjungi situs resminya di www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading kamu dengan edukasi yang terarah dan support yang nyata. Jangan biarkan akunmu jadi korban fake order block — belajar dari ahlinya di Didimax sekarang juga!