Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menghindari Fake Out di Awal Sesi London

Cara Menghindari Fake Out di Awal Sesi London

by Rizka

Cara Menghindari Fake Out di Awal Sesi London

Sesi London merupakan salah satu waktu yang paling aktif dalam perdagangan forex. Banyak trader menyukai sesi ini karena volatilitas yang tinggi dan potensi pergerakan harga yang besar. Namun, kondisi ini juga membawa risiko tersendiri, salah satunya adalah fake out — kondisi di mana harga terlihat menembus level support atau resistance penting, namun kemudian berbalik arah secara tiba-tiba dan menipu trader yang sudah masuk posisi.

Fake out di awal sesi London sering kali menjebak trader, terutama yang masih pemula. Artikel ini akan membahas penyebab fake out, ciri-cirinya, serta strategi yang dapat digunakan untuk menghindarinya agar Anda bisa trading dengan lebih aman dan terarah.

Apa Itu Fake Out?

Fake out, atau false breakout, adalah kondisi di mana harga tampak menembus level penting — seperti support, resistance, atau garis tren — namun tidak mampu melanjutkan arah tersebut dan akhirnya kembali ke area sebelumnya. Ini bisa membuat banyak trader terjebak dalam posisi yang salah, karena mereka mengira harga akan terus bergerak sesuai arah breakout.

Misalnya, harga terlihat menembus resistance dan trader masuk posisi beli. Namun tak lama kemudian, harga berbalik turun dan malah menembus support. Inilah skenario fake out yang bisa sangat merugikan.

Mengapa Fake Out Sering Terjadi di Awal Sesi London?

  1. Likuiditas yang Baru Meningkat
    Ketika sesi London dibuka, pasar menjadi lebih likuid karena trader dari Eropa mulai aktif. Namun, sebelum likuiditas benar-benar stabil, pergerakan harga sering kali tidak mencerminkan kekuatan pasar yang sesungguhnya. Ini menciptakan fluktuasi tajam dan sering kali bersifat sementara.

  2. Manipulasi Pasar oleh Big Player
    Institusi besar atau bank kerap memanfaatkan waktu transisi antar sesi untuk menjalankan strategi akumulasi atau distribusi. Mereka menciptakan kesan seolah-olah pasar akan bergerak ke satu arah, untuk kemudian membalikkan arah demi keuntungan mereka sendiri.

  3. Reaksi Berlebihan dari Trader Ritel
    Trader pemula sering kali bereaksi terlalu cepat terhadap sinyal breakout. Mereka takut tertinggal momen (FOMO) dan masuk posisi terlalu dini, padahal breakout tersebut belum terkonfirmasi.

Ciri-Ciri Fake Out di Awal Sesi London

Untuk menghindari fake out, penting bagi trader untuk mengenali ciri-cirinya, di antaranya:

  • Breakout Terjadi Dengan Volume Rendah
    Breakout yang valid biasanya disertai dengan peningkatan volume. Jika volume tidak mendukung, ada kemungkinan besar breakout tersebut adalah palsu.

  • Harga Kembali ke Area Sebelumnya dengan Cepat
    Jika setelah breakout, harga langsung kembali ke area sebelumnya dalam 1–2 candlestick, besar kemungkinan itu adalah fake out.

  • Tidak Ada Konfirmasi dari Timeframe Lebih Besar
    Breakout yang terlihat jelas di timeframe kecil (M15 atau M30), tetapi tidak terkonfirmasi di H1 atau H4, patut dicurigai.

  • Sumbu Candlestick yang Panjang
    Candlestick dengan sumbu panjang mengindikasikan ketidakpastian pasar. Jika breakout disertai sumbu panjang, hati-hati — ini bisa jadi pertanda fake out.

Strategi Menghindari Fake Out di Awal Sesi London

  1. Gunakan Konfirmasi Multi-Timeframe
    Jangan hanya mengandalkan satu timeframe. Jika Anda melihat breakout di timeframe kecil, periksa apakah pola tersebut juga terlihat di timeframe lebih besar seperti H1 atau H4. Breakout yang sejati biasanya sinkron di beberapa timeframe.

  2. Tunggu Retest Setelah Breakout
    Salah satu cara terbaik untuk menghindari fake out adalah menunggu harga melakukan retest. Artinya, setelah harga menembus level resistance atau support, tunggu hingga harga kembali ke level tersebut dan mengujinya sebagai support/resistance baru. Jika berhasil bertahan, maka breakout cenderung valid.

  3. Amati Volume dan Volatilitas
    Gunakan indikator volume seperti Volume Profile atau indikator Volumes biasa. Juga perhatikan Average True Range (ATR) untuk mengetahui apakah volatilitas sudah cukup tinggi untuk mendukung breakout.

  4. Jangan Langsung Masuk Saat Candlestick Breakout
    Banyak trader melakukan kesalahan dengan langsung entry begitu satu candlestick menembus level penting. Sebaiknya tunggu hingga ada konfirmasi berupa candlestick berikutnya atau gunakan formasi price action seperti engulfing, pin bar, atau inside bar.

  5. Perhatikan Berita Ekonomi Penting
    Awal sesi London sering bertepatan dengan rilis berita ekonomi dari zona Eropa dan Inggris. Jika Anda masuk posisi tanpa mempertimbangkan berita tersebut, bisa jadi Anda masuk saat pasar sedang ‘menggertak’ karena reaksi terhadap berita.

  6. Gunakan Indikator Pendukung
    Tambahkan indikator seperti RSI, MACD, atau Bollinger Bands untuk membantu Anda melihat apakah pasar sedang overbought atau oversold. Jika breakout terjadi saat RSI menunjukkan kondisi jenuh beli/jual, maka waspadai potensi reversal.

  7. Gunakan Pending Order dengan Filter Tambahan
    Untuk menghindari entry yang gegabah, gunakan pending order seperti buy stop atau sell stop di luar level breakout. Tambahkan jarak minimal 5–10 pips dari level penting, dan kombinasikan dengan filter tambahan seperti waktu tunggu atau konfirmasi candlestick.

  8. Manajemen Risiko yang Ketat
    Selalu gunakan stop loss, dan pastikan risiko per posisi tidak lebih dari 1–2% dari modal Anda. Jika ternyata breakout adalah fake out, kerugian Anda tetap bisa dikendalikan.

Studi Kasus Singkat

Misalnya, pasangan GBP/USD menunjukkan breakout resistance pada pukul 14.00 WIB (awal sesi London). Banyak trader langsung masuk posisi beli. Namun, trader yang lebih hati-hati menunggu hingga candlestick berikutnya. Ternyata, harga langsung turun dan menembus support di M15 — ini adalah fake out klasik.

Namun, trader yang menunggu konfirmasi dan retest tidak masuk posisi dan berhasil menghindari kerugian. Hal ini membuktikan bahwa kesabaran dan disiplin bisa menyelamatkan akun Anda.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam mengenai teknik menghindari fake out dan berbagai strategi profesional lainnya, Anda bisa mengikuti program edukasi trading gratis dari Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang sudah terbukti membantu banyak trader Indonesia meraih profit secara konsisten. Materi yang diberikan tidak hanya teknikal, tapi juga psikologi trading dan manajemen risiko.

Segera kunjungi website resmi kami di www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda untuk mendapatkan akses kelas edukasi eksklusif. Jadilah bagian dari komunitas trader yang aktif, disiplin, dan siap menghadapi pasar dengan strategi yang matang. Jangan sampai fake out menguras modal Anda — belajar trading bersama Didimax adalah langkah awal menjadi trader yang profesional!