Sudah pernah dengar tentang
Payback Period Forex? Jadi di dalam forex tentu ada berbagai macam istilah yang bisa digunakan. Nah, salah satu yang bisa digunakan adalah
payback period. Mungkin pemula masih merasa bingung dengan istilah tersebut, tetapi jika ingin menjadi pemain yang pro tentunya Anda harus memahami semua istilahnya.
Jadi istilah yang satu ini dapat dikatakan sebagai metode dalam forex. Tentunya ada tata cara tersendiri untuk bisa menghitung payback period yang jarang juga
diketahui oleh pemula. Ada baiknya memang memahami semua istilah forex, sehingga peluang untuk melakukan forex bisa dilakukan dengan mudah.
Mengenal Apa itu Payback Period Forex
Payback period merupakan teknik
analisis investasi yang sederhana namun penting. Metode ini digunakan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan kembali investasi awal yang telah ditanamkan dalam suatu proyek atau bisnis. Metode ini juga mengukur periode waktu, baik dalam tahun atau bulan, yang
dibutuhkan agar pendapatan yang dihasilkan mencukupi untuk menutupi biaya awal investasi tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi payback period forex, misalnya seperti berikut:
• Faktor ukuran modal, jadi semakin besar modal awal, semakin lama proses pengembalian modal melalui arus kas akan berlangsung.
• Arus kas tahunan, semakin besar arus kas tahunan, semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik balik investasi.
• Durasi proyek, semakin lama mencapai titik impas, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pengembalian modal.
• Tingkat inflasi yang tinggi dapat memperlambat proses pengembalian modal karena nilai uang menjadi kurang berarti.
• Tingkat bunga yang tinggi dapat mempercepat proses pengembalian modal karena menyediakan alternatif investasi yang lebih menguntungkan.
• Nilai sisa yang tinggi dapat mempercepat proses pengembalian modal karena mempercepat pemulihan modal awal.
• Semakin tinggi risiko proyek, semakin lama proses pengembalian modal karena mengurangi keyakinan investor terhadap keberhasilan proyek.
• Investasi tambahan untuk pengembangan atau pemeliharaan proyek dapat memperpanjang waktu pengembalian modal.
Semua faktor tersebut dapat berpengaruh pada payback period forex.
Cara Menghitung Payback Period Forex
Nah, untuk menghitung payback period memang tidak mudah, sebab ada beberapa metode yang dapat diterapkan. Berikut ini beberapa cara menghitung payback period forex
berdasarkan metodenya.
1. Metode Simple Payback Period
Simple Payback Period merupakan salah satu metode analisis payback period forex yang mudah digunakan untuk menentukan periode waktu yang diperlukan bagi investor untuk
mendapatkan kembali biaya investasi awal dalam suatu proyek atau bisnis. Jadi, dapat menjadi pedoman dalam analisis fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.
Kelebihan dari metode ini adalah kemudahannya, jadi Anda cukup dengan menghitung arus kas masuk (cash inflow) dari proyek atau bisnis tanpa memperhitungkan faktor
diskon, waktu, atau tingkat pengembalian investasi (rate of return). Nantinya secara sistematis, Simple Payback Period akan dihitung dengan membagi biaya investasi
awal dengan arus kas masuk tahunan (atau periode waktu yang dipilih).
Misalnya, jika biaya investasi awal adalah Rp 10.000.000 dan arus kas masuk tahunannya adalah Rp 2.000.000, maka Simple Payback Period-nya adalah 5 tahun (biaya
investasi awal dibagi dengan arus kas masuk tahunan). Hal ini berarti investasi tersebut akan kembali dalam waktu 5 tahun.
Namun, metode payback period forex satu ini memiliki kelemahan karena tidak memperhitungkan tingkat pengembalian investasi atau nilai uang seiring waktu, sehingga
tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kelayakan investasi. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan hanya sebagai salah satu faktor dalam analisis investasi yang
lebih komprehensif.
2. Metode Cumulative Payback Period
Metode payback period forex selanjutnya yang dapat digunakan adalah Payback Period Kumulatif, dimana merupakan suatu metode yang menghitung periode pengembalian
investasi dengan mempertimbangkan total arus kas masuk secara bertahap hingga biaya investasi awal terbayar sepenuhnya.
Dalam pendekatan ini, Anda dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal dengan menjumlahkan arus kas masuk dari tahun ke tahun sampai jumlahnya
setidaknya sama dengan biaya investasi awal.
Contohnya, sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengalokasikan modal sejumlah Rp. 100.000.000 untuk proyek pembangunan pabrik baru. Berikut adalah proyeksi
arus kas masuk dan keluar selama beberapa tahun ke depan:
• Tahun Pertama: Rp. 20.000.000
• Tahun Kedua: Rp. 40.000.000
• Tahun Ketiga: Rp. 50.000.000
• Tahun Keempat: Rp. 60.000.000
• Tahun Kelima: Rp. 70.000.000
Dalam metode payback period forex Cumulative Payback Period, arus kas masuk dan keluar dijumlahkan secara bertahap hingga mencapai nilai investasi awal. Berikut adalah
pengakumulasian arus kas masuk dan keluar untuk setiap tahun dalam contoh ini:
• Tahun Pertama: Rp. 20.000.000 (total akumulasi: Rp. 20.000.000)
• Tahun Kedua: Rp. 40.000.000 (total akumulasi: Rp. 60.000.000)
• Tahun Ketiga: Rp. 50.000.000 (total akumulasi: Rp. 110.000.000)
• Tahun Keempat: Rp. 60.000.000 (total akumulasi: Rp. 170.000.000)
• Tahun Kelima: Rp. 70.000.000 (total akumulasi: Rp. 240.000.000)
Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa investasi awal sejumlah Rp. 100.000.000 akan kembali pada tahun ketiga, karena pada tahun tersebut jumlah akumulasi arus kas
masuk mencapai investasi awal. Dengan demikian, Cumulative Payback Period untuk proyek ini adalah 3 tahun.
3. Metode Discounted Payback Period
Metode Discounted Payback Period (DPP) merupakan teknik yang memperhitungkan nilai waktu uang atau time value of money untuk menentukan waktu yang diperlukan agar
modal awal atau investasi kembali terbayarkan.
Dalam metode payback period forex ini, arus kas masuk dan keluar dari proyek dinilai dengan memperhitungkan nilai waktu uang, kemudian diestimasi jumlah tahun yang
diperlukan agar total arus kas masuk setara dengan investasi awal.
Untuk memperhitungkan nilai waktu uang, arus kas masa depan dari proyek tersebut didiskontokan dengan tingkat diskonto yang ditentukan. Hal ini mengubah nilai arus kas
masa depan menjadi nilai saat ini. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat diskonto yang digunakan, semakin singkat periode pengembalian investasi yang dihasilkan.
Perhitungkan nilai akumulasi arus kas terdiskonto setiap tahun dengan menambahkan nilai arus kas terdiskonto pada tahun tersebut dengan total akumulasi arus kas
terdiskonto dari tahun sebelumnya.
Identifikasi tahun di mana total akumulasi arus kas terdiskonto mencapai nilai investasi awal ($100.000). Jika pada tahun ke-4 total akumulasi arus kas terdiskonto
masih di bawah nilai investasi awal, maka perusahaan harus menunggu sampai tahun ke-5 untuk mengembalikan modalnya.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam payback period. Sebagai seorang pemula sebenarnya sangat wajar jika Anda masih merasa bingung. Jauh lebih baik jika
belajar dengan orang yang sudah profesional menggunakan payback period forex ya.