Dalam dunia trading forex, istilah pips dan poin sering digunakan untuk mengukur perubahan harga suatu pasangan mata uang. Pip adalah singkatan dari percentage in point, yang mengacu pada pergerakan terkecil dalam harga yang biasanya dihitung pada desimal keempat dalam pasangan mata uang. Sementara itu, poin sering kali merujuk pada pergerakan harga di level yang lebih luas atau angka desimal yang berbeda tergantung pada pasar atau platform yang digunakan.
Contoh:
- Jika pasangan mata uang EUR/USD bergerak dari 1.1000 ke 1.1001, maka terjadi pergerakan 1 pip.
- Dalam indeks saham, seperti S&P 500, poin mungkin merujuk pada perubahan langsung dalam angka indeks, misalnya dari 4000 ke 4001, yang merupakan pergerakan 1 poin.
Pentingnya Memahami Pips dan Poin
Bagi trader pemula, memahami pips dan poin adalah langkah awal yang sangat penting untuk menghitung keuntungan atau kerugian dalam trading. Hal ini membantu Anda:
- Mengukur risiko.
- Menghitung ukuran lot yang sesuai dengan akun trading Anda.
- Merancang strategi entry dan exit yang lebih efektif.
Peran Time Frame dalam Menghitung Pips dan Poin
Memilih time frame yang tepat dalam grafik trading sangat penting untuk menganalisis pergerakan pips dan poin secara efektif.
1. Time Frame Kecil (M1, M5, M15):
- Digunakan untuk strategi scalping atau day trading.
- Mengukur pergerakan pips yang lebih kecil tetapi lebih sering terjadi.
- Risiko lebih tinggi karena volatilitas dalam jangka pendek cenderung lebih tajam.
2. Time Frame Besar (H4, D1, W1):
- Cocok untuk swing trading atau position trading.
- Fokus pada pergerakan poin yang lebih besar dan tren jangka panjang.
- Memungkinkan analisis teknikal yang lebih mendalam dengan mengidentifikasi pola harga utama.
Pentingnya Korelasi Mata Uang dalam Perhitungan
Korelasi antara pasangan mata uang adalah aspek yang sering diabaikan, tetapi dapat memengaruhi perhitungan pips dan poin. Pasangan mata uang tertentu cenderung bergerak searah (positif) atau berlawanan (negatif).
1. Korelasi Positif:
- EUR/USD dan GBP/USD biasanya memiliki korelasi positif. Jika salah satunya naik, yang lain cenderung mengikuti.
- Hal ini memungkinkan Anda mengidentifikasi peluang tambahan saat tren pasar jelas.
2. Korelasi Negatif:
- USD/JPY dan EUR/USD memiliki korelasi negatif. Ketika satu pasangan naik, yang lain mungkin turun.
- Trader dapat menggunakan korelasi ini untuk melakukan lindung nilai (hedging) atau mendiversifikasi posisi.
Dampak Berita Ekonomi terhadap Pips dan Poin
- Pasar yang Aktif: Setelah rilis berita penting, volatilitas meningkat, sehingga pips yang bergerak lebih besar dalam waktu singkat.
- Strategi Trading: Gunakan kalender ekonomi untuk mempersiapkan diri menghadapi pergerakan signifikan.
Trader harus berhati-hati selama waktu ini karena spread sering melebar, yang dapat memengaruhi potensi keuntungan.
Cara Menghitung Pips di Pasangan Mata Uang Mayor
Pasangan mata uang mayor, seperti EUR/USD atau GBP/USD, biasanya dikutip hingga empat desimal. Dalam kasus ini:
- 1 pip setara dengan 0.0001.
- Untuk pasangan mata uang dengan JPY, seperti USD/JPY, pips biasanya dihitung hingga dua desimal, sehingga 1 pip setara dengan 0.01.
Contoh Perhitungan
- Jika EUR/USD naik dari 1.2000 ke 1.2005, maka pergerakan harga adalah 5 pips.
- Jika USD/JPY turun dari 110.50 ke 110.30, maka terjadi pergerakan sebesar 20 pips.
Cara Menghitung Nilai Pips
Nilai satu pip dalam trading forex bergantung pada pasangan mata uang, ukuran lot, dan mata uang akun Anda. Berikut rumus dasarnya:
Nilai Pip = (1 Pip dalam Desimal × Lot Size) ÷ Kurs Pasangan Mata Uang
Contoh Perhitungan Nilai Pip
Misalnya, Anda memiliki akun dalam USD dan trading pada pasangan EUR/USD:
- Ukuran lot: 1 lot standar (100,000 unit).
- Pergerakan harga: 1 pip (0.0001).
Nilai Pip = (0.0001 × 100,000) ÷ 1.2000 = USD 8.33
Jika Anda menggunakan ukuran lot yang lebih kecil, seperti mikro lot (1,000 unit), nilai pip akan jauh lebih kecil, yaitu USD 0.0833 untuk setiap pip.
Cara Menghitung Poin
Poin digunakan secara berbeda dalam berbagai instrumen keuangan. Pada indeks saham atau kontrak berjangka, seperti minyak mentah, poin sering kali mengacu pada angka penuh tanpa pecahan desimal.
Contoh Perhitungan Poin
- Pada indeks S&P 500, jika harga bergerak dari 4200 ke 4210, maka terjadi perubahan sebesar 10 poin.
- Pada harga minyak mentah WTI, jika bergerak dari $80.50 ke $81.00, perubahan ini setara dengan 0.50 poin.
Hubungan antara Pips, Poin, dan Lot
Ukuran lot sangat memengaruhi bagaimana pips atau poin diterjemahkan menjadi keuntungan atau kerugian. Ada tiga jenis lot utama dalam trading forex:
- Lot Standar: 100,000 unit mata uang.
- Mini Lot: 10,000 unit mata uang.
- Mikro Lot: 1,000 unit mata uang.
Semakin besar lot yang Anda tradingkan, semakin besar nilai setiap pip atau poin dalam akun Anda. Namun, risiko juga meningkat secara proporsional.
Menggunakan Parabolic SAR untuk Membantu Strategi Trading
Parabolic SAR (Stop and Reverse) adalah indikator teknikal yang populer di kalangan trader. Indikator ini membantu mengidentifikasi tren dan potensi pembalikan arah harga.
Cara Kerja Parabolic SAR
- Parabolic SAR ditampilkan dalam bentuk titik-titik di atas atau di bawah candlestick pada grafik harga.
- Jika titik-titik berada di bawah harga, itu menunjukkan tren naik (bullish).
- Jika titik-titik berada di atas harga, itu menandakan tren turun (bearish).
Kombinasi Parabolic SAR dengan Pips dan Poin
Parabolic SAR dapat digunakan bersama perhitungan pips dan poin untuk menentukan level entry atau exit yang optimal. Contoh penerapannya:
- Entry Point: Saat titik Parabolic SAR bergeser dari atas ke bawah harga, ini bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi beli (buy).
- Stop Loss: Gunakan perhitungan pips untuk menetapkan stop loss tepat di atas atau di bawah titik Parabolic SAR terakhir.
- Take Profit: Hitung target keuntungan dalam pips atau poin berdasarkan jarak antara level support dan resistance.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perhitungan Pips dan Poin
Selain memahami cara menghitung pips dan poin, trader juga harus mempertimbangkan:
- Spread: Selisih antara harga bid dan ask yang dapat memengaruhi keuntungan Anda.
- Leverage: Leverage dapat meningkatkan keuntungan, tetapi juga memperbesar risiko kerugian.
- Volatilitas Pasar: Pasangan mata uang dengan volatilitas tinggi cenderung memiliki pergerakan pips yang lebih besar.
Tips untuk Trader Pemula
- Gunakan Akun Demo: Berlatihlah menghitung pips dan poin pada akun demo sebelum menggunakan uang nyata.
- Manajemen Risiko: Selalu tetapkan stop loss dan target keuntungan berdasarkan toleransi risiko Anda.
- Pahami Pasar: Pelajari karakteristik pasangan mata uang atau instrumen yang Anda tradingkan.
Menghitung pips dan poin adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap trader pemula. Dengan memahami cara perhitungan ini, Anda dapat mengukur risiko, menghitung potensi keuntungan, dan membuat keputusan trading yang lebih bijaksana. Jangan lupa untuk memanfaatkan alat teknikal, seperti Parabolic SAR, untuk meningkatkan strategi Anda. Kombinasikan analisis teknikal dan manajemen risiko untuk mencapai kesuksesan dalam trading.
Ingin memahami lebih dalam tentang pips, poin, dan strategi trading lainnya? Bergabunglah bersama Didimax, broker terpercaya yang menyediakan edukasi lengkap untuk semua level trader. Didimax menawarkan bimbingan langsung dari mentor profesional, webinar eksklusif, dan fasilitas trading dengan teknologi canggih. Nikmati pengalaman trading yang aman dan nyaman bersama komunitas trader terbaik di Indonesia. Daftar sekarang dan mulai perjalanan Anda menuju kesuksesan trading!