Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menghitung ROI pada Usaha Franchise: Panduan Lengkap bagi Calon Investor

Cara Menghitung ROI pada Usaha Franchise: Panduan Lengkap bagi Calon Investor

by Rizka

Cara Menghitung ROI pada Usaha Franchise: Panduan Lengkap bagi Calon Investor

Investasi dalam bisnis franchise semakin populer di kalangan pengusaha dan investor pemula karena menawarkan model bisnis yang sudah terbukti, merek yang dikenal, serta sistem operasional yang telah teruji. Namun, seperti halnya jenis investasi lainnya, penting bagi calon franchisee (pemilik franchise) untuk mengetahui seberapa menguntungkan investasi tersebut. Salah satu indikator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan adalah ROI atau Return on Investment. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif cara menghitung ROI pada usaha franchise, termasuk rumus dasar, faktor-faktor yang memengaruhi, hingga contoh perhitungan riil yang dapat dijadikan referensi.


Apa Itu ROI dalam Konteks Franchise?

ROI (Return on Investment) adalah rasio yang mengukur efisiensi atau profitabilitas dari sebuah investasi dibandingkan dengan biaya awal investasi tersebut. Dalam konteks usaha franchise, ROI membantu calon franchisee mengetahui berapa persen keuntungan yang dihasilkan dari modal awal yang dikeluarkan untuk membeli franchise, termasuk biaya setup dan operasional.

Secara sederhana, ROI menjawab pertanyaan berikut:

“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal, dan seberapa besar keuntungan yang akan saya peroleh dari investasi franchise ini?”


Rumus Dasar Menghitung ROI

Rumus umum ROI adalah:

ROI = (Keuntungan Bersih / Total Investasi) x 100%

Dimana:

  • Keuntungan Bersih = Pendapatan – Biaya Operasional

  • Total Investasi = Biaya awal membeli franchise + biaya setup + modal kerja awal

Contoh:
Jika Anda membeli franchise dengan biaya awal Rp200 juta, dan dalam setahun menghasilkan keuntungan bersih Rp50 juta, maka:

ROI = (Rp50.000.000 / Rp200.000.000) x 100% = 25%

Artinya, Anda mendapatkan pengembalian sebesar 25% dari total modal awal yang telah diinvestasikan.


Komponen yang Harus Diperhitungkan dalam ROI Franchise

Menghitung ROI franchise tidak sesederhana hanya membagi keuntungan bersih dengan modal awal. Anda juga harus memperhatikan beberapa komponen utama yang memengaruhi hasil ROI, antara lain:

  1. Biaya Awal Franchise (Franchise Fee)
    Ini adalah biaya yang dibayarkan kepada franchisor untuk hak menggunakan merek dagang, SOP, pelatihan, dan dukungan lainnya.

  2. Biaya Setup Usaha
    Termasuk biaya renovasi lokasi, pembelian peralatan, stok awal, branding outlet, dan lain-lain.

  3. Modal Kerja
    Dana yang digunakan untuk operasional awal, seperti gaji karyawan, biaya sewa, listrik, air, hingga pemasaran awal.

  4. Pendapatan Bersih
    Pendapatan kotor dikurangi dengan seluruh biaya operasional bulanan.

  5. Lama Waktu Investasi
    Waktu yang dibutuhkan hingga mencapai titik impas (break even point) dan mendapatkan keuntungan.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROI Franchise

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi tinggi rendahnya ROI sebuah franchise antara lain:

  • Lokasi Usaha
    Lokasi strategis bisa mempercepat ROI karena volume pelanggan lebih tinggi.

  • Kekuatan Merek
    Semakin dikenal merek franchise, semakin mudah mendapatkan pelanggan loyal.

  • Dukungan dari Franchisor
    Franchise dengan sistem dan dukungan kuat biasanya punya ROI lebih cepat karena minim risiko operasional.

  • Manajemen Keuangan
    Pengelolaan biaya dan efisiensi operasional sangat berpengaruh terhadap keuntungan bersih.

  • Persaingan Pasar
    Jika pasar sudah jenuh dengan franchise sejenis, potensi ROI bisa lebih kecil.


Contoh Kasus Perhitungan ROI Franchise

Misalkan Anda ingin membuka usaha franchise kopi dengan rincian sebagai berikut:

  • Franchise fee: Rp100.000.000

  • Biaya setup: Rp50.000.000

  • Modal kerja 3 bulan: Rp30.000.000

  • Total investasi: Rp180.000.000

Setelah berjalan selama 12 bulan, Anda mendapatkan pendapatan kotor sebesar Rp500.000.000, dengan total biaya operasional tahunan Rp430.000.000. Maka keuntungan bersih Anda adalah:

Keuntungan Bersih = Rp500.000.000 - Rp430.000.000 = Rp70.000.000

Selanjutnya, hitung ROI:

ROI = (Rp70.000.000 / Rp180.000.000) x 100% = 38,9%

Dengan ROI hampir 39%, bisa dibilang franchise ini cukup menjanjikan. Namun, angka ini tetap harus dibandingkan dengan peluang usaha lain dan mempertimbangkan risiko jangka panjang.


Berapa ROI Ideal dalam Bisnis Franchise?

ROI yang dianggap ideal berbeda-beda tergantung industri dan skala bisnis. Namun, dalam dunia franchise, ROI di atas 20% per tahun dianggap cukup sehat. ROI 50% atau lebih menunjukkan performa luar biasa, tetapi perlu dilihat juga apakah angka tersebut berkelanjutan.

Penting juga untuk mempertimbangkan payback period atau waktu balik modal. Misalnya, jika ROI Anda 25%, maka secara kasar dibutuhkan 4 tahun untuk balik modal. Semakin cepat ROI Anda, semakin menarik investasi tersebut.


Tips Meningkatkan ROI pada Usaha Franchise

  1. Pilih Franchise dengan Track Record Baik
    Teliti franchise yang memiliki mitra sukses dan telah berjalan lama.

  2. Kendalikan Biaya Operasional
    Hindari pengeluaran yang tidak perlu agar margin keuntungan bisa lebih besar.

  3. Pilih Lokasi yang Strategis
    Lokasi yang ramai dan mudah dijangkau akan menarik lebih banyak pelanggan.

  4. Manfaatkan Promosi dan Marketing Digital
    Maksimalkan media sosial dan platform online untuk meningkatkan penjualan tanpa biaya besar.

  5. Kembangkan Layanan dan Inovasi
    Jangan hanya mengandalkan nama merek, tetapi juga berikan nilai tambah bagi pelanggan.


Kesalahan Umum dalam Menghitung ROI Franchise

  • Tidak Memasukkan Semua Biaya
    Banyak yang hanya menghitung franchise fee, tanpa menghitung biaya renovasi, stok awal, hingga biaya legalitas.

  • Mengabaikan Pajak
    Keuntungan bersih yang dihitung belum dikurangi pajak bisa menyesatkan perhitungan ROI.

  • Optimisme Berlebihan
    Menggunakan proyeksi pendapatan yang terlalu tinggi tanpa data realistis akan membuat ROI tampak lebih menarik dari kenyataan.


ROI adalah alat penting untuk mengevaluasi apakah investasi dalam usaha franchise layak dijalankan. Dengan memahami cara menghitung ROI secara tepat dan mempertimbangkan seluruh aspek investasi, Anda bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih rasional dan minim risiko. Namun, ROI hanyalah salah satu alat ukur. Kedisiplinan dalam manajemen, kemampuan adaptasi pasar, dan dukungan franchisor juga sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.

Jika Anda tertarik memahami lebih jauh soal cara analisis investasi dan potensi keuntungan dalam berbagai jenis bisnis, termasuk franchise dan pasar keuangan seperti forex, Anda bisa memperdalam pengetahuan melalui edukasi finansial yang komprehensif. Salah satu tempat terbaik untuk memulai perjalanan edukasi ini adalah bersama Didimax, broker forex terbaik di Indonesia yang sudah berpengalaman memberikan edukasi gratis, baik secara online maupun offline.

Gabung sekarang di program edukasi trading di www.didimax.co.id untuk belajar langsung dari mentor-mentor profesional. Pelajari cara mengelola modal, menghitung risiko, dan memahami peluang investasi lainnya yang bisa menghasilkan ROI optimal, termasuk di pasar forex yang dinamis.